----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: "GELORA45@yahoogroups.com" 
<GELORA45@yahoogroups.com>Terkirim: Minggu, 22 Oktober 2017 09.18.46 
GMT+2Judul: [GELORA45] Kebaktian Pendeta Stephen Tong di Yogya Batal karena 
Alasan Keamanan
     








Kebaktian Pendeta Stephen Tong di Yogya Batal karena Alasan Keamanan

Kebaktian Pendeta Stephen Tong di Yogya Batal karena Alasan Keamanan

image: 
https://img.kumpar.com/kumpar/image/upload/w_50,h_50,c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy/main2_rqo7a5.jpg

kumparan
Sabtu 21 Oktober 2017 - 01:31


image: 
https://img.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy,w_800/tacx52bi4vv62tluilmq.jpg


Peribadatan Pdt. Stephen Tong di Medan tahun 2010 (Foto: Dok. 
www.stemsi.asia)Kebaktian pimpinan Pendeta Stephen Tong yang rencananya digelar 
pada Jumat (20/10) di Stadion Kridosono, Yogyakarta, batal karena desakan 
kelompok masyarakat. Pembatalan ini disepakati Panitia Pusat Kebaktian Nasional 
Reformasi 500 Tahun Gereja Tuhan selaku penyelenggara dan pengelola lokasi. 
Persiapan penyelenggaraan sejatinya sudah sangat siap. Pembatalan terjadi 
tepatnya tanggal 12 Oktober dengan alasan situasi DIY yang sedang tidak 
kondusif. Hal ini terkait dengan beredarnya surat dari Forum Ukhuwah Islamiyah 
Daerah Istimewa Yogyakarta (FUI DIY).Surat dari tertanggal 12 Oktober 2017 
ditujukan kepada Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri. FUI DIY menganggap kegiatan 
tersebut dapat mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, dan 
kerukunan antarumat beragama. FUI DIY menyatakan; "Menolak dengan tegas 
kegiatan di atas apabila diselenggarakan pada tempat umum/terbuka karena 
berpotensi menjadi ajang pemurtadan dengan kedok penyembuhan masal. Hal ini 
sudah terjadi pada kegiatan sebelumnya." FUI DIY meminta kepada Kapolda untuk 
tidak memberikan izin terhadap acara Stephen Tong. Namun hingga saat ini, pihak 
FUI DIY belum bisa dikonfirmasi perihal penolakan tersebut.


image: 
https://img.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy,w_800/ywlpxwobxqivrqop8yz7.jpg


Surat penolakan FUI terhadap Pdt. Stephen Tong (Foto: Dok. Istimewa)Sementara 
itu, panitia penyelenggara menyesalkan alasan pelarangan. "Kami sangat prihatin 
akan kondisi keberpihakan kepada kelompok intoleran dengan mengatasnamakan 
keamanan dan kedamaian di NKRI yang terus terjadi," tulis panitia melalui rilis 
Sekretariat Stephen Tong Evangelistic Ministries International (STEMI) yang 
diterima kumparan (kumparan.com). Sementara pengelola Stadion Kridosono belum 
memberikan konfirmasi terkait alasan keamanan yang melatari pembatalan izin. 
Sementara itu Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yulianto yang dikonfirmasi kumparan, 
berujar bahwa pembatalan terjadi di ranah perjanjian kerja sama kedua belah 
pihak sebagai penyelenggara dan penyewa. "Itu keperdataan antara pihak penyewa 
dengan yang punya tempat. Polisi nggak bisa meminta pihak Kridosono atau 
penyelenggara perihal keberlanjutan acara."
Baca Juga :
   
   - Pulau Dewata Menjaga Kumandang Takbir
   - Jonan dan Organisasi Lintas Agama Bersih-bersih Rumah Ibadah
   - Penginjil AS Berkhotbah di Pura, Warga Bali Santai
Yulianto melanjutkan jika isu keamanan yang disebut menjadi alasan pembatalan 
acara bukan pertimbangan dari Polda DIY. Ia menegaskan bahwa situasi Yogyakarta 
kondusif sehingga tidak ada pertimbangan keamanan dari pihak kepolisian untuk 
membatalkan acara. Polda DIY sendiri beberapa kali melakukan koordinasi dengan 
panitia selama persiapan acara. "Mereka pihak panitia sudah koordinasi ke 
Polda. Kita siap mengamankan kegiatan. Jika kemudian pihak Kridosono 
mengizinkan ya kita amankan. Beberapa kali Stephen Tong di Jogja juga kita 
amankan kok." Bahkan pihaknya ikut membantu panitia ketika panitia tidak 
memiliki tempat. "Kami kasih solusi untuk diarahkan ke tempat tertutup. Kita 
hubungkan ke pihak AAU. Cuma ternyata pada hari ini di AAU dipakai. Kita 
sarankan juga ke Batalion 403 di Kentungan. Terus disarankan Brimob di 
Baciro,"Stephen Tong adalah pemimpin Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) 
yang berpusat di Kemayoran, Jakarta Pusat. Peribadatan yang digelar oleh 
Pendeta Stephen Tong sendiri tidak hanya sekali mengalami penolakan. Kebaktian 
Kebangunan Rohani pimpinan Tong pernah dihentikan oleh beberapa kelompok 
masyarakat di Bandung pada Desember 2016. 

Read more at 
https://kumparan.com/ardhana-pragota/kebaktian-pendeta-stephen-tong-di-yogya-batal-karena-alasan-keamanan#wJZM5HcyjOhPErA2.99




    

Kirim email ke