----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: Gelora45 <GELORA45@yahoogroups.com>; Jonathan Goeij <jonathango...@yahoo.com>Terkirim: Kamis, 15 Maret 2018 16.18.52 GMT+1Judul: Re: [GELORA45] Kecewa dengan Sistem Anies-Sandi, Bos BUMD Dharma Jaya Mundur
Apa orang2 lama dibikin tidak tahan, supaya bisa diganti orang2 satu klik.....?Makanya banyak orang enggan kerja di perusahaan pemerintah.Mesti tahanstress dipermainkan orang..... 2018-03-15 15:46 GMT+01:00 Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>: Kecewa dengan Sistem Anies-Sandi, Bos BUMD Dharma Jaya Mundur Tiara Sutari, CNN Indonesia | Kamis, 15/03/2018 14:27 WIB Direktur PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma (kanan) mengajukan pengunduran diri ke Wakil Gubernur DKI Jakarta.. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati mengaku telah mengajukan permohonan pengunduran diri kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno secara langsung. Ia mengaku dengan kecewa dengan satuan kerja perangkat deerah (SKPD) DKI Jakarta era pemerintahan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. "Saya temui Pak Sandi, saya bilang 'Pak saya mau resign'," kata Marina saat dihubungi melalui telepon, Kamis (15/3). Marina mengaku kecewa dengan SKPD DKI Jakarta saat ini. Ia membandingkan dengan sistem kerja sama yang dibangun dengan SKPD era sebelumnya. "Kerjasama dengan SKPD tuh beda dengan Gubernur lama," kata Marina. Ia mencontohkan lambannya proses verifikasi yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI yang memang bertanggung jawab dalam proses pencairan uang muka untuk public service obligation atau PSO. Dana sebagai kewajiban untuk layanan publik ini merupakan pengganti penyertaan modal daerah yang sebelumnya dihapus oleh Anies-Sandi untuk beberapa BUMD, termasuk Dharma Jaya. Tak hanya itu, Marina juga mengakui soal sulitnya akses untuk bertemu Sandiaga sebagai Wakil Gubernur di Balai Kota. Untuk melakukan pertemuan dengan Sandi menurutnya harus melalui tim Sandi. "Saya mau ketemu beliau agak sedikit susah semenjak beliau menjabat. Selalu kalau mau ketemu pakai tim semuanya," kata Marina. Ia mencontohkan saat akan bertemu Sandi yang terakhir ini untuk mengajukan pengunduran diri. Marina mengaku sampai harus nekat naik ke ruangan Sandiaga tanpa membuat janji dulu. Sempat dilarang oleh staf, Marina akhirnya boleh diizinkan masuk untuk bertemu Sandi. "Saya enggak janji sama beliau, saya tanya sama tukang parkir 'Ada nggak Pak Sandi? (dijawab) Ada'. Waktu itu saya mau masuk tidak diperbolehkan ke kantor Pak Sandi. Saya bilang 'Aduh sombong sekali saya nggak dikasih masuk, saya berdiri di dekat tangga'," katanya. Saat itu itu ada salah seorang staf mengenali Marina dan ia diizinkan masuk setelah memohon agar bisa bertemu Sandi hanya lima menit. "Saya bilang lima menit saja, akhirnya saya bisa ketemu beliau dan saya langsung bilang saya resign," ujar Marina. Sandiaga saat itu menurut Marina menolak pengunduran dirinya. Sandi berjanji akan membantu Marina terkait pencairan PSO dan uang reimbusment untuk PD Dharma Jaya. | Lihat juga: Sandi Pastikan Pasokan Pangan DKI Berada di Level Aman | Marina pun mengaku dirinya memang sudah sangat kalut lantaran uang DP PSO dari bulan November 2017 hingga Maret 2018 tak kunjung cair. Padahal dia harus memenuhi kebutuhan pasokan daging ayam untuk masyarakat Jakarta. "Saya talangi pakai kas untuk November Desember, tapi Januari, Februari, Maret sudah tidak bisa. Bayangkan masuk akal tidak DP PSO sampai sekarang belum cair, itu kan uang negara, kenapa diperlambat begini," katanya. Lebih lanjut, saat ditelpon Marina juga mengaku tak terima dengan ucapan Sandi yang menyebut dirinya menangis hingga memohon-mohon kepada Sandi untuk dibantu terkait pemcairan DP PSO itu. Apalagi Sandi menyebut dirinya menangis dengan gestur mengusap air mata layaknya anak kecil. | Lihat juga: Sandi Janji Mulai Bulan Depan Harga Beras DKI Stabil | "Saya tekankan sekali lagi, catat ini yah. Saya tidak nangis. Saya tidak menangis, senang sepertinya dia (Sandiaga) saya mengundurkan diri, nanti April kan ada pergantian jabatan itu," katanya. Marina mengaku sangat mencintai pekerjaanya di PD Dharma Jaya. Namun dukungan dari pemerintah justru semakin minim. Salah satunya terkait dengan DP PSO dan uang reimbursement yang tak kunjung cair itu. Subsidi Daging Ayam Jadi Pemicu Sebelumnya Marina mengaku belum menerima PSO dari Pemprov DKI untuk penyediaan daging ayam murah bersubsidi. Dana PSO tahun 2018 sebanyak Rp41 milyar belum cair sejak November 2017. Akibatnya BUMD yang bergerak di bidang pangan itu harus berutang Rp80 milyar kepada para pengusaha yang memasok daging ayam. Menurutnya, para pengusaha daging ayam pun tidak bisa terus-menerus diutangi olehnya. Apalagi banyak di antara perusahaan itu levelnya masih skala kecil dan menengah yang juga memiliki keterbatasan modal. Kendati demikian, Marina berjanji pihaknya tidak akan berhenti menyetok pasokan daging ayam murah ke pasar-pasar, khususnya penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) sembari mencari pihak yang bersedia diutangi. | Lihat juga: Pemprov DKI Pastikan Subsidi Daging hingga Susu Ada di 2018 | "Nggak (berhenti stok) juga, sih. Ya pada teriak saja. Saya usahakan terus cari barang, sampai ada orang yang mau 'ngutangin' lagi," katanya. Dia menuturkan, serapan kebutuhan daging ayam setiap tanggal 5 di satu bulan hingga sepekan ke depannya adalah 20 ton perhari. Akhir November 2017 lalu, PD Dharma Jaya menjadi salah satu BUMD yang tidak akan diberikan penyertaan modal daerah (PMD) pada tahun 2018. PMD yang awalnya diajukan oleh PD Dharma Jaya sebesar Rp39 miliar. Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta agar PD Dharma Jaya dan sejumlah BUMD lainnya tidak diberikan PMD. Dia beralasan, BUMD harus bisa mandiri tanpa terus mendapatkan suntikan dana dari pemerintah.. Menanggapi hal itu, Sandi mengaku sudah menerima keluhan Marina dan berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI untuk tindak lanjutnya. "Saya dilaporkan sekitar 10 hari lalu, Bu Marina nangis-nangis ke saya, 'Belum turun uangnya', terus saya bilang, 'Saya bantu. Sabar, Bu'" kata Sandi di Balai Kota, Rabu (14/3) malam. Dinas KPKP, kata Sandi, sedang memproses pencairan PSO untuk PD Dharma Jaya. Dia pun minta agar upaya itu dipercepat. "Saya akan dorong supaya lebih cepat. Saya minta Bu Marina sampaikan dan koordinasikan dengan para supplier, para vendor bahwa kita lagi proses dan akan selesaikan," kata Sandi. (sur)