Ke mana emansipasi perempuan Indonesia? 

Jadilah laki-laki baru yang berpikiran maju. Bersama ini saya lampirkan tulisan 
dari Indoprogress. Selamat membaca bagi yang berkepedulian terhadap generasi 
yang sekarang dan yang akan datang.

 

Salam,

 

Titiek Maslam

 

Van: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Verzonden: vrijdag 3 juli 2020 11:19
Aan: undisclosed-recipients:
Onderwerp: [GELORA45] IbuMuda Bunuh Diri, 3 Hari Setelah Diperkosa 7 Lelaki 
Semalam Suntuk

 

  

https://jatim.suara.com/read/2020/07/03/151925/ibu-muda-bunuh-diri-3-hari-setelah-diperkosa-7-lelaki-semalam-suntuk?utm_source=izooto
 
<https://jatim..suara.com/read/2020/07/03/151925/ibu-muda-bunuh-diri-3-hari-setelah-diperkosa-7-lelaki-semalam-suntuk?utm_source=izooto&utm_medium=notification&utm_campaign=terpopuler>
 &utm_medium=notification&utm_campaign=terpopuler 

 


Ibu Muda Bunuh Diri, 3 Hari Setelah Diperkosa 7 Lelaki Semalam Suntuk


Reza Gunadha

Jum'at, 03 Juli 2020 | 15:19 WIB

  
<https://media.suara..com/pictures/653x366/2018/09/16/98187-pocong-atau-mayat-dalam-keranda-terjebur-ke-kolam-capturesolopos.jpg>
 lustrasi (capture/Solopos)


Setelah berbelanja, korban dihantarkan kedua temannya tersebut. Tapi, kala 
ketiganya sampai di jalanan belakang Masjid Desa Bungkeng, Tanjung Bumi, 
diadang 7 lelaki misterius.


SuaraJatim.id - Gadis bunga desa berusia 20 tahun di  
<https://www.suara.com/tag/bangkalan> Bangkalan, Jawa Timur, memutuskan untuk 
mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara minum racun. 

Perempuan tersebut mengalami depresi setelah diperkosa secara bergiliran oleh 7 
lelaki di semak-semak dekat rumahnya.

Korban ditemukan tak bernyawa, Rabu (1/7) malam setelah melaporkan kasus 
pemerkosaan ke markas polisi setempat.

Kasatreskrim  <https://www..suara.com/tag/polres-bangkalan> Polres Bangkalan 
Ajun Komisaris Agus Sobarnapraja mengatakan, korban meninggal akibat bunuh diri 
setelah mengalami tekanan mental pascapemerkosaan tersebut.

“Kami sudah ke TKP dan betul korban meninggal dunia. Dugaan sementara bunuh 
diri namun tim Inafis, penyidik Polres dan Polsek sedang memastikan lebih 
lanjut ke TKP,” kata Agus seperti dikutip Suara.com dari  
<https://beritajatim.com/peristiwa/korban-pemerkosaan-bergilir-di-bangkalan-nekat-bunuh-diri/>
 Beritajatim.com, Jumat (3/7/2020).

Hal tersebut juga disampaikan oleh psikolog korban, Koordinator Pendamping 
Psikologi Perempuan dan Anak (PPPA) Bangkalan, Dr Mutmainnah.

Mutmainnah menjelaskan, korban meninggal dunia akibat menenggak cairan beracun. 
Korban sempat dilarikan ke bidan desa namun nyawanya tak tertolong.

 

“Saat menuju Puskesmas, korban tidak dapat tertolong,” ucapnya.

Sebelumnya, Mutmainnah juga mengatakan bahwa korban sempat melakukan aksi 
serupa namun hal itu diurungkan. Ia tak menyangka, korban nekat meminum cairan 
tersebut.

 

“Sebelum pelaporan ke Polres, korban sempat mau bunuh diri dengan cairan itu. 
Tapi diurungkan karena korban masih memikirkan anaknya yang berumur 3 tahun,” 
tambahnya.

Semalam suntuk

Sementara sejumlah media lokal Bangkalan memberitakan, perempuan itu diperkosa 
secara bergilir oleh 7 lelaki tak dikenal di semak-semak belakang masjid dekat 
rumah korban, Sabtu (27/6) dini hari.

Awalnya, Sabtu malam, korban dijemput dua teman lelakinya untuk berbelanja di 
toko Kecamatan Tanjung Bumi.

Setelah berbelanja, korban dihantarkan kedua temannya tersebut. Tapi, kala 
ketiganya sampai di jalanan belakang Masjid Desa Bungkeng, Tanjung Bumi, 
diadang 7 lelaki misterius.

 

Ketujuh lelaki itu menghampiri dan bertanya tujuan perjalanan korban dan dua 
teman lelakinya, karena hari sudah malam. Pertanyaan itu lantas dijawab oleh 
ketiganya, dan mereka dibolehkan pergi.

Namun, ketujuh lelaki itu ternyata terus membuntuti korban dan kedua temannya. 
Ketika sampai di dekat semak-semak rumah korban, dia dan kedua teman lelakinya 
kembali dicegat oleh ketujuh pria misterius tersebut.

Sejumlah di antara ketujuh pengadang menghunuskan senjata tajam, meminta korban 
menyerahkan diri kepada mereka.

Dua lelaki teman korban sempat melawan, menepis permintaan para pengadang. 
Tapi, para pengadang ganti mengancam kedua lelaki teman korban memakai senjata 
tajam hingga tak berkutik.

Akhirnya, korban disandera ketujuh lelaki itu. Sementara kedua lelaki teman 
korban disuruh pergi. Pada saat itu, waktu menunjukkan pukul 1 dini hari, 
Minggu (28/6).

Baca Juga: 
<https://jatim.suara.com/read/2020/07/02/113513/tragis-ibu-muda-diperkosa-bergilir-lalu-bunuh-diri-tenggak-racun-serangga>
 Tragis Ibu Muda Diperkosa Bergilir, Lalu Bunuh Diri Tenggak Racun Serangga

Sejak pukul 1 dini hari itu, korban diperkosa secara bergiliran oleh ketujuh 
lelaki asing di semak-semak. Pemerkosaan baru berakhir pukul 04.00 WIB.

Korban berhasil melarikan diri ketika meminta izin kepada para pemerkosa untuk 
buang hajat. Ia lantas berlali ke rumahnya. Pada hari yang sama, Minggu siang, 
korban dan keluarga melapor ke polisi.

 

 

Belum tertangkap

Baca Juga: 
<https://jabar.suara.com/read/2020/06/26/152422/tradisi-mandi-kembang-jadi-petaka-amir-bergilir-jilat-kemaluan-4-wanita>
 Tradisi Mandi Kembang jadi Petaka, Amir Bergilir Jilat Kemaluan 4 Wanita

Hingga berita ini dipublikasikan, Jumat (3/7), belum satu pun dari ketujuh 
pelaku pemerkosaan yang tertangkap polisi.

Kasatreskrim Polres  <https://www.suara.com/tag/bangkalan> Bangkalan Ajun 
Komisaris Agus Sobarnapraja mengatakan, sudah menerima laporan korban yang 
teregistrasi nomor LPB/116/ Vl/Res.1.4/2020/Reskrim SPKT  
<https://www.suara..com/tag/polres-bangkalan> Polres Bangkalan.

 “Iya korban melapor sendiri ke sini dan ada 7 orang pelaku yang dilaporkan,” 
kata dia.

Agus mengakui, polisi kekinian masih melakukan pencarian pelaku. “Dalam waktu 
dekat, pelaku bisa ditangkap.”

 



Attachment: Surat untuk Anakku.docx
Description: MS-Word 2007 document

Kirim email ke