Kedua hal ini: austerity tidak bagus dan pengelolaan import RI oleh kartel itu 
benar dan selalu didengung2kan oleh RR. 

Ini harus dilihat oleh Jokowi sesegera mungkin.

 

Sayang RR sulit utk menggantikan kekuasaan Rini.

Kalau bisa saya yakin RI akan lebih maju kedepan.

 

Walaupun demikian, Jokowi selalu ngobrol sama RR, jadi walupun ilmu ekonominya 
kurang ttp Jokowi mendengar. Masalahnya ada di aplikasi dilapangan. 

 

Kata orang: Indians never have two heads.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Wednesday, September 26, 2018 10:23 PM
To: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>
Subject: [GELORA45] Rizal Ramli Kritik Jokowi, dari Makro Ekonomi Hingga Impor 
Beras

 

  


Rizal Ramli Kritik Jokowi, dari Makro Ekonomi Hingga Impor Beras


Reporter:  


Antara


Editor:  


Rr. Ariyani Yakti Widyastuti


Kamis, 27 September 2018 08:23 WIB

  <https://statik.tempo.co/data/2017/05/02/id_603647/603647_620.jpg> Mantan 
Menko Perekonomian Rizal Ramli setibanya di gedung KPK untuk diperiksa oleh 
penyidik terkait kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), 
Jakarta, 2 Mei 2017. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan menteri koordinator bidang kemaritiman  
<https://bisnis.tempo.co/read/1128427/rizal-ramli-sebut-kebijakan-impor-beras-jokowi-ditunggangi-kartel>
 Rizal Ramli mengkritik sejumlah kebijakan pemerintah Joko Widodo atau Jokowi 
dalam memperbaiki ekonomi negara ini. Rizal banyak buka suara terkait langkah 
yang dilakukan pemerintah.

Baca:  
<https://bisnis.tempo.co/read/1127622/dituduh-rizal-ramli-mainkan-impor-beras-menteri-enggar-jawab-ini>
 Dituduh Rizal Ramli Mainkan Impor Beras, Menteri Enggar Jawab Ini

Dari rencana impor beras sampai kebijakan makro pemerintah pun tak luput dari 
sorotannya. Yang terbaru, Rizal Ramli menilai kebijakan pemerintah saat ini 
masih terlihat konservatif. Terutama dalam mengambil kebijakan di sektor makro 
ekonomi.

Menurut Rizal, langkah pengetatan kebijakan makro ekonomi pemerintahan justru 
bakal semakin membuat perekonomian merosot. "Kalau cara pengambilan kebijakan 
di dalam makro ekonomi sangat super konservatif yaitu 'austerity' atau 
pengetatan pada saat ekonomi sedang mengalami perlambatan, maka jangan aneh 
ekonominya itu nyungsep. Paling muter-muter di sekitar lima persen," ujarnya di 
Jakarta, Rabu, 26 September 2018.

Rizal Ramli menilai kebijakan dalam melakukan pengetatan merupakan program yang 
dianggap gagal untuk memulihkan perekonomian suatu negara. Contohnya, Yunani, 
kata Rizal.

Negara para dewa tersebut gagal memperbaiki perekonomian negaranya melalui 
pengetatan kebijakan. Bahkan, pengetatan kebijakan tersebut, perekonomian 
Yunani tiga kali anjlok. "Jadi, tidak aneh apa yang terjadi hari ini. Kalau 
obatnya pengetatan, uber pajak, dan potong anggaran, pasti jadinya gini. Ini 
bukan ilmu ajaib, cuma banyak orang di Indonesia enggak ngerti," ujar Rizal.

Rizal Ramli juga mengkritik bahwa yang terjadi saat ini adalah bukan perbaikan 
ekonomi karena hal serupa juga terjadi di negara lain. "Ada yang percaya, ini 
bisa kok membaik. Apanya yang membaik, wong obat ini sudah dites puluhan kali 
di Asia Afrika gagal," katanya.

Terkait pelemahan rupiah yang saat ini hampir menyentuh Rp 15.000 per dolar AS, 
ia menilai rupiah masih belum akan stabil. Menurut Rizal Ramli, rupiah di level 
tersebut justru baru permulaan di tengah masih tingginya ketidakpastian global.

ADVERTISEMENT

Sedangkan, terkait dengan impor beras, Rizal Ramli menuding ada permainan 
kartel produk pangan yang selalu menempel di pemerintah. Apalagi, rencana impor 
digulirkan di tengah ketersediaan beras di dalam negeri ini. Adapun kebijakan 
impor beras berasal dari Kementerian Perdagangan.

Baca:  
<https://bisnis.tempo.co/read/1130414/rizal-ramli-kebijakan-ekonomi-jokowi-masih-konservatif>
 Rizal Ramli: Kebijakan Ekonomi Jokowi Masih Konservatif

Bahkan, mantan menko perekonomian itu menyebut praktik yang dilakukan para 
kartel itu seharusnya tergolong subversif.  
<https://www.tempo.co/tag/rizal-ramli> Rizal Ramli menyarankan Jokowi harus 
membenahi sistem kartel untuk mendapatkan dukungan rakyat.

BISNIS | IMAM HAMDI 

 


 
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
 

不含病毒。 
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
 www.avg.com 



Kirim email ke