Pada Jumat, 3 Februari 2017 10:51, "'Sunny' am...@tele2.se [GELORA45]"
<GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
Mereka memenuhit tuntutan biologis yang diberikan oleh sang Maha Berkuasa
atas langit dan bumi, koq dibilang berzinah, apakah tidak menghina sang Maha
berkuasa? From: mailto:GELORA45@yahoogroups.com Sent: Friday, February 3, 2017
2:52 AMTo: GELORA45@yahoogroups.com ; Jonathan Goeij Subject: Re: [GELORA45]
Dituduh Zina, Foto Wanita Ini Dihukum Cambuk Hebohkan Media Asing Hingga Jadi
Headline Lho, ... kalau dituduh berzinah itukan TIDAK bisa sendirian, mesti
ada pasangannya dan biasanya pasaangan laki-perempuan, tapi, kenapa hanya yang
perempuan yang dicambuk? Apa dia memperkosa yang lelaki dan dianggap lelaki nya
yang pasif dan dipihak yang BENAR? Bukankah kalau terhadap pelacur juga yang
laki yang biasanya aktif bahkan agresif, ...! Aneh juga hukum cambuk bisa
TETAP diberlakukan sampai jaman modern, ... From: Jonathan Goeij
jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Friday, February 3, 2017 7:05 AMTo:
Yahoogroups Subject: [GELORA45] Dituduh Zina, Foto Wanita Ini Dihukum Cambuk
Hebohkan Media Asing Hingga Jadi Headline
Dituduh Zina, Foto Wanita Ini Dihukum Cambuk Hebohkan Media Asing Hingga Jadi
Headline
|
|
|
| | |
|
|
|
| |
Dituduh Zina, Foto Wanita Ini Dihukum Cambuk Hebohkan Media Asing Hingga Ja...
Seorang perempuan asal Aceh ini terpaksa menahan sakit menerima hukum cambuk.
- Halaman all | |
|
|
Kamis, 2 Februari 2017 20:02
Wanita asal Aceh ini menerima hukuman cambuk di depan publik karena dituduh
berbuat zina
TRIBUN-MEDAN.com - Sambil mencengkeram kuat kepala dengan tangannya saat ia
dipukul di bagian pundaknya, seorang perempuan asal Aceh ini terpaksa menahan
sakit menerima hukum cambuk.Cambukan itu dia terima sebanyak 26 kali karena
terbukti oleh hukum syariah telah melakukan hubungan seks di luar nikah.Berita
hukum cambuk ini menjadi headline di situs terkemuka Daily Mail pada Kamis
(2/2/2017) dengan memajang foto aksi hukum cambuk para pelaku oleh seorang
eksekutor besar-besar di beranda utama situs tersebut.Terlihat seorang
perempuan bersama dengan seorang laki-laki dituduh melakukan zina yang
jelas-jelas dilarang karena melawan hukum syariah yang cukup ketat di sana.
Baca: Tak Ada Agenda Sidang, Ahok Blusukan di Lokasi Ini Tapi Warga Sepi
Seperti yang terlihat dalam gambar wanita itu dipaksa untuk berlutut di atas
panggung dekat sebuah masjid di Provinsi Aceh. Pasangan ini menerima 26 kali
hukuman cambuk di Aceh Hukuman itu disaksikan oleh banyak pasang mata yang
tentunya membuat para pelaku malu hingga diharapkan mereka jera untuk tidak
melakukan hubungan terlarang itu lagi.
Baca: SBY Sebut Tiga Orang Larang Bertemu Jokowi, Johan Budi: Siapa yang
Menghalangi?
Pria yang dituduh melakukan zina tampak ketakutan saat tongkat eksekutor
hukuman mencambuk punggungnya sebanyak 26 kali. Sambil menahan sakit wanita ini
dicambuk di depan umum Terlihat dia menangis saat menerima cambukan dari
seorang eksekutor Saat itu juga suara cambukan memecah kesunyian saat eksekusi
berlangsung ditengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan hukuman itu.Pada
satu titik, wanita yang mengenakan jilbab itu tampaknya terjatuh ke depan dan
mencengkeram kepalanya saat dia menangis kesakitan.Setelah hukuman itu
berakhir, pria yang dituduh berhubungan di luar nikah juga disuruh naik ke atas
panggung sambil diapit oleh dua petugas laki-laki.Dia juga dipaksa untuk
berdiri di sana sementara untuk menahan 26 kali cambukan seperti yang terlihat
dala m foto, dia juga menangis saat menerima hukumannya.Aceh merupakan satu
provinsi di Indonesia, yang penduduknya dengan mayoritas menganut agama Islam
sehingga memungkinkan pemerintahannya untuk menerapkan hukum syariah Islam.
Setelah mencambuk sang perempuan, pria ini juga mendapat hukuman yang sama
Terima hukuman cambuk Di bawah hukum tersebut para pria dan wanita, yang bukan
pasangannya, tidak diperbolehkan untuk terlalu dekat apalagi melakukan zina
karena sebuah 'khalwat' pelanggaran, jika tidak mengindahkan peraturan itu maka
hukuman cambuk di depan publik lah konsekuensinya.Tidak hanya itu hubungan gay,
judi dan minum alkohol juga bisa mendapatkan hukuman cambuk di Aceh yang mulai
menerapkan hukum Syariah setelah diberikan otonomi khusus pada tahun
2001.Kendati mendapatkan protes terkait hukuman cambuk karena dianggap
melanggar oleh pejuang hak asasi, Aceh tetap menerapkan hukum syariah
tersebut.Tahun lalu, Banda Aceh melarang perempuan berada di tempat hiburan
setelah jam 11 ke atas kecuali mereka ditemani oleh suami atau anggota keluarga
laki-laki.Bahkan Aceh juga telah melarang pria dan wanita yang belum menikah
untuk naik bersama-sama berboncengan naik sepeda motor. #yiv3240236482
#yiv3240236482 -- #yiv3240236482ygrp-mkp {border:1px solid
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3240236482
#yiv3240236482ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3240236482
#yiv3240236482ygrp-mkp #yiv3240236482hd
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px
0;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-mkp #yiv3240236482ads
{margin-bottom:10px;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-mkp .yiv3240236482ad
{padding:0 0;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-mkp .yiv3240236482ad p
{margin:0;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-mkp .yiv3240236482ad a
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-sponsor
#yiv3240236482ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3240236482
#yiv3240236482ygrp-sponsor #yiv3240236482ygrp-lc #yiv3240236482hd {margin:10px
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3240236482
#yiv3240236482ygrp-sponsor #yiv3240236482ygrp-lc .yiv3240236482ad
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3240236482 #yiv3240236482actions
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3240236482
#yiv3240236482activity
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3240236482
#yiv3240236482activity span {font-weight:700;}#yiv3240236482
#yiv3240236482activity span:first-child
{text-transform:uppercase;}#yiv3240236482 #yiv3240236482activity span a
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3240236482 #yiv3240236482activity span
span {color:#ff7900;}#yiv3240236482 #yiv3240236482activity span
.yiv3240236482underline {text-decoration:underline;}#yiv3240236482
.yiv3240236482attach
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px
0;width:400px;}#yiv3240236482 .yiv3240236482attach div a
{text-decoration:none;}#yiv3240236482 .yiv3240236482attach img
{border:none;padding-right:5px;}#yiv3240236482 .yiv3240236482attach label
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3240236482 .yiv3240236482attach label a
{text-decoration:none;}#yiv3240236482 blockquote {margin:0 0 0
4px;}#yiv3240236482 .yiv3240236482bold
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3240236482
.yiv3240236482bold a {text-decoration:none;}#yiv3240236482 dd.yiv3240236482last
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3240236482 dd.yiv3240236482last p
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3240236482
dd.yiv3240236482last p span.yiv3240236482yshortcuts
{margin-right:0;}#yiv3240236482 div.yiv3240236482attach-table div div a
{text-decoration:none;}#yiv3240236482 div.yiv3240236482attach-table
{width:400px;}#yiv3240236482 div.yiv3240236482file-title a, #yiv3240236482
div.yiv3240236482file-title a:active, #yiv3240236482
div.yiv3240236482file-title a:hover, #yiv3240236482 div.yiv3240236482file-title
a:visited {text-decoration:none;}#yiv3240236482 div.yiv3240236482photo-title a,
#yiv3240236482 div.yiv3240236482photo-title a:active, #yiv3240236482
div.yiv3240236482photo-title a:hover, #yiv3240236482
div.yiv3240236482photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3240236482
div#yiv3240236482ygrp-mlmsg #yiv3240236482ygrp-msg p a
span.yiv3240236482yshortcuts
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv3240236482
.yiv3240236482green {color:#628c2a;}#yiv3240236482 .yiv3240236482MsoNormal
{margin:0 0 0 0;}#yiv3240236482 o {font-size:0;}#yiv3240236482
#yiv3240236482photos div {float:left;width:72px;}#yiv3240236482
#yiv3240236482photos div div {border:1px solid
#666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv3240236482
#yiv3240236482photos div label
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv3240236482
#yiv3240236482reco-category {font-size:77%;}#yiv3240236482
#yiv3240236482reco-desc {font-size:77%;}#yiv3240236482 .yiv3240236482replbq
{margin:4px;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-actbar div a:first-child
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-mlmsg
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3240236482
#yiv3240236482ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv3240236482
#yiv3240236482ygrp-mlmsg select, #yiv3240236482 input, #yiv3240236482 textarea
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3240236482
#yiv3240236482ygrp-mlmsg pre, #yiv3240236482 code {font:115%
monospace;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-mlmsg *
{line-height:1.22em;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-mlmsg #yiv3240236482logo
{padding-bottom:10px;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-msg p a
{font-family:Verdana;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-msg
p#yiv3240236482attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv3240236482
#yiv3240236482ygrp-reco #yiv3240236482reco-head
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-reco
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-sponsor
#yiv3240236482ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv3240236482
#yiv3240236482ygrp-sponsor #yiv3240236482ov li
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv3240236482
#yiv3240236482ygrp-sponsor #yiv3240236482ov ul {margin:0;padding:0 0 0
8px;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-text
{font-family:Georgia;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-text p {margin:0 0 1em
0;}#yiv3240236482 #yiv3240236482ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv3240236482
#yiv3240236482ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none
!important;}#yiv3240236482
