Pada Selasa, 4 Oktober 2016 4:44, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
Satu2nya jalan orang kecil mempertahankan hak-nya melawan kesewenangan penguasa adalah melalui pengadilan, kalau lembaga pengadilan juga seakan dianggap tidak ada yang tersisa hanyalah kediktatoran. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote : http://www.koran-sindo.com/news.php?r=0&n=3&date=2016-10-01Edisi01-10-2016Durinya Bukit Duri Saya bukan pendukung Ahok. Tapi sayapernah mendapat banyak kritik dari lawan-lawan politik Ahok ketika sayamenjelaskan fakta bahwa posisi Ahok kuat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI2017. Waktu itu,kira-kira tiga bulan lalu, saya mengatakan bahwa Ahok kuat karena Ahok itusangat berani melabrak koruptor. Ahok juga berani membuat ciut politisi dilembaga legislatif sehingga bertekuk lutut, tak berkutik di hadapannya. Itu yangmenyebabkan Ahok kuat. Rakyat kita sangat benci pada korupsi dan premanismepolitik sehingga ketika Ahok muncul menggebrak preman Pasar Tanah Abang, rakyatbersorak senang, mendukungnya. Rakyat kitasangat benci kepada koruptor yang ditengarai banyak berlindung di DPRD denganmemakai baju partai politik. Maka itu Ahok didukung habis ketika menggebrak DPRDdan menuding di lembaga tersebut banyak koruptornya. Ketika Ahok melaporkanoknum-oknum DPRD yang ditudingnya melakukan korupsi dalam penyusunan APBD,masyarakat bersorak girang, sedangkan para politikus di DPRD tampak takberkutik. Para politikusdan parpolnya digebuki melalui berbagai media. Membantah sedikit digebuki,melawan sedikit diserang sehingga tampak putus asa seperti kucing kehujanan.Persepsi publiknya, Ahok adalah pemimpin yang antikorupsi dan berani menghajarpolitikus busuk. Rakyat mendukung Ahok secara kuat bukan karena Ahok pemimpinyang benar-benar bagus, melainkan karena rakyat benci pada korupsi dan politikusbusuk. Sayamengatakan itu sekitar tiga bulan lalu, jauh sebelum munculnya pasangan calonyang final didaftarkan ke KPU. Pada saat itu saya mendapat banyak kritik dariorang-orang yang tidak suka kepada Ahok. Kata mereka, saya salah pilih dan sayamembutakan diri bahwa Ahok juga dihinggapi banyak masalah hukum. Saya menjawab bahwa saya tidak salah pilih, wongsaya tak akan memilih karena saya penduduk Yogyakarta. Yang saya katakan ituadalah persepsi publik yang berhasil dibangun Ahok dengan dukungan media danbanyak LSM. Maka saya bilang, waktu itu, kalau ingin Ahok diganti, tampilkanlahlawan yang bisa mengalahkan Ahok dalam keberanian melabrak para koruptor danmelawan politisi korup. Janganmunculkan calon lawan yang tak seberani Ahok, apalagi track record - nya ternodakorup juga. Orang tak akan bisa mengalahkan Ahok hanya dengan kampanye diaadalah orang China atau berbeda agama dengan mayoritas penduduk DKI. KampanyeSARA akan sulit diterima masyarakat DKI yang sebagian besar adalah orang-orangterdidik. Saya katakan,itulah persepsi publik yang memang belum tentu benar dalam kenyataannya.Ya,belum tentu benar, sebab dalam masalah hukum Gubernur Ahok pun banyakmenimbulkan masalah yang serius. Selain masalah reklamasi yang sudah pernahdinilai salah secara hukum oleh pemerintah pusat maupun oleh putusan pengadilan,dalam tiga hari terakhir ini, misalnya, ada kasus penggusuran secara paksa diBukit Duri. PeristiwaBukit Duri adalah tragedi kemanusiaan dan tragedi penegakan hukum. Pengadilansudah jelas memerintahkan status quo Bukit Duri selama perkara masihberlangsung, tetapi penggusuran tetap dilakukan. Konstitusi kita menganut pahamnegara kesejahteraan (welfare state) dengan penekanan bahwa rakyat harusdilindungi dan diberdayakan agar bisa sejahtera di tanah air sendiri. Hal itu tertera tegas dan terurai di dalam UUD RI1945. Untuk menjamin upaya pembangunan kesejahteraan rakyat, penyelenggaraannegara dan pemerintahan harus dikawal oleh supremasi hukum. Itulah sebabnya didalam konstitusi diletakkan juga prinsip nomokrasi (negara hukum) sebagaipengawal demokrasi. Kita memiliki lembaga yudikatif untuk menyelesaikan sengketayang putusan-putusannya harus diikuti rakyat maupun pemerintah. Atas undangan sahabat saya, Jaya Suprana dan RomoSandyawan, saya pernah berkunjung menemui rakyat Bukit Duri. Kepada mereka sayamenyarankan ”tidak usah melakukan tindak kekerasan atau aksi-aksi massa”, tetapiajukan saja ke pengadilan agar diputus oleh hakim. Setelah mereka menang dan ada laranganpenggusuran, tetapi pemprov masih terus menggusur, saya pun meminta mereka tidakmelakukan aksiaksi frontal. Saya sarankan mereka minta penyelesaian politik”agar hukum ditaati” melalui Menko Polhukam, DPR, Menkumham, dan Komnas HAM.Sekarang mereka sudah digusur dan saya mati ide, tak punya saran lagi karenarakyat kita tidak berdaya. Kepada JayaSuprana saya hanya bisa mengatakan, saya ngeri jika putusan pengadilanterang-terangan dilanggar. Putusan pengadilan itu, seumpama pun salah (apalagitidak salah), tetap wajib ditaati demi penyelesaian masalah. Kesalahan hakimdalam memutus, kalau itu ada, bisa ditindak tersendiri, tetapi putusannya tetapharus ditaati. Saya ngeri kalau hukum dikangkangi oleh kekuatan politik. Jika suatu saat terjadi pergeseran konfigurasipolitik, hukum akan ditentukan oleh aktor lain yang dominan sehingga yangterjadi adalah adu kuat antarmereka yang sama-sama ingin mengangkangi hukum.Yang bisa terjadi adalah kekacauan hukum, bukan ketertiban hukum. Lebih ngerilagi jika di daerah-daerah lain pihak yang kuat mengangkangi hukum danmengabaikan putusan-putusan pengadilan. Alasannya ”kalau di DKI bisa, di daerah punbisa”. Kalau praktik saling melanggar hukum sudah meluas padahal konfigurasiantara pusat dan daerah dan antardaerah sendiri tidak monolitik, yang terjadiadalah kekacauan yang sangat mengerikan. Semua bisa membuat hukum sendiri-sendiri dandengan kekuatan politik dan uang sendiri-sendiri. Sungguh mengerikan kalau initerjadi. Mudah-mudahan Bukit Duri tidak menjadi duri bagi masa depan pembangunanbangsa dan negara tercinta: Indonesia. MOH MAHFUD MD Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negaradan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN): Ketua MK-RI2008-2013 #yiv0577311046 #yiv0577311046 -- #yiv0577311046ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-mkp #yiv0577311046hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-mkp #yiv0577311046ads {margin-bottom:10px;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-mkp .yiv0577311046ad {padding:0 0;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-mkp .yiv0577311046ad p {margin:0;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-mkp .yiv0577311046ad a {color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-sponsor #yiv0577311046ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-sponsor #yiv0577311046ygrp-lc #yiv0577311046hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-sponsor #yiv0577311046ygrp-lc .yiv0577311046ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv0577311046 #yiv0577311046actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv0577311046 #yiv0577311046activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv0577311046 #yiv0577311046activity span {font-weight:700;}#yiv0577311046 #yiv0577311046activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv0577311046 #yiv0577311046activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv0577311046 #yiv0577311046activity span span {color:#ff7900;}#yiv0577311046 #yiv0577311046activity span .yiv0577311046underline {text-decoration:underline;}#yiv0577311046 .yiv0577311046attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv0577311046 .yiv0577311046attach div a {text-decoration:none;}#yiv0577311046 .yiv0577311046attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv0577311046 .yiv0577311046attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv0577311046 .yiv0577311046attach label a {text-decoration:none;}#yiv0577311046 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv0577311046 .yiv0577311046bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv0577311046 .yiv0577311046bold a {text-decoration:none;}#yiv0577311046 dd.yiv0577311046last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv0577311046 dd.yiv0577311046last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv0577311046 dd.yiv0577311046last p span.yiv0577311046yshortcuts {margin-right:0;}#yiv0577311046 div.yiv0577311046attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv0577311046 div.yiv0577311046attach-table {width:400px;}#yiv0577311046 div.yiv0577311046file-title a, #yiv0577311046 div.yiv0577311046file-title a:active, #yiv0577311046 div.yiv0577311046file-title a:hover, #yiv0577311046 div.yiv0577311046file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv0577311046 div.yiv0577311046photo-title a, #yiv0577311046 div.yiv0577311046photo-title a:active, #yiv0577311046 div.yiv0577311046photo-title a:hover, #yiv0577311046 div.yiv0577311046photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv0577311046 div#yiv0577311046ygrp-mlmsg #yiv0577311046ygrp-msg p a span.yiv0577311046yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv0577311046 .yiv0577311046green {color:#628c2a;}#yiv0577311046 .yiv0577311046MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv0577311046 o {font-size:0;}#yiv0577311046 #yiv0577311046photos div {float:left;width:72px;}#yiv0577311046 #yiv0577311046photos div div {border:1px solid #666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv0577311046 #yiv0577311046photos div label {color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv0577311046 #yiv0577311046reco-category {font-size:77%;}#yiv0577311046 #yiv0577311046reco-desc {font-size:77%;}#yiv0577311046 .yiv0577311046replbq {margin:4px;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-mlmsg select, #yiv0577311046 input, #yiv0577311046 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-mlmsg pre, #yiv0577311046 code {font:115% monospace;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-mlmsg #yiv0577311046logo {padding-bottom:10px;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-msg p#yiv0577311046attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-reco #yiv0577311046reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-sponsor #yiv0577311046ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-sponsor #yiv0577311046ov li {font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-sponsor #yiv0577311046ov ul {margin:0;padding:0 0 0 8px;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-text {font-family:Georgia;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-text p {margin:0 0 1em 0;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv0577311046 #yiv0577311046ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none !important;}#yiv0577311046