[GELORA45] Mendikbud: "Pernikahan massal" SMK dan industri saling menguntungkan

2020-06-27 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


-- 
j.gedearka 



https://www.antaranews.com/berita/1577354/mendikbud-pernikahan-massal-smk-dan-industri-saling-menguntungkan


Mendikbud: "Pernikahan massal" SMK dan industri saling menguntungkan

Sabtu, 27 Juni 2020 19:08 WIB

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam rapat kerja secara virtual di Jakarta, 
Senin (22/6/2020). (ANTARA/Indriani)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar 
Makarim mengatakan "pernikahan massal" antara sekolah menengah kejuruan (SMK) 
dengan industri akan saling menguntungkan satu sama lain.

"Esensi dari program ini baik SMK maupun industri akan saling menguntungkan," 
ujar Nadiem dalam webinar di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan "pernikahan massal" antara SMK dan industri tidak hanya sekedar 
kerja sama biasa. Tetapi kerja sama yang intens mulai dari penyusunan 
kurikulum, pembelajaran, hingga praktik kerja industri dirancang secara 
bersama-sama.

Kurikulum SMK, tidak hanya disusun oleh pihak sekolah tetapi juga bersama-sama 
dengan mitra industri. Tenaga pengajar pun tidak hanya guru di sekolah itu, 
praktisi di industri pun harus terlibat.

Baca juga: Dirjen Vokasi : SMK harus "nikah" dengan industri

Baca juga: Presiden apresiasi industri bermitra dengan SMK

"Kita harus lihat hasilnya mana, surat pernikahannya mana. Surat pernikahan itu 
tidak sah kalau tidak ada perjanjian rekrutmen," kata Nadiem.

Kalau belum ada surat dan pernyataan akan merekrut lulusan tersebut, maka itu 
berarti industri masih tidak yakin dengan kualitas lulusan sekolah itu.

"Kalau sudah ada surat itu, berarti kalau saya (sebagai industri) sudah teken 
(tandatangan) menerima lulusan untuk kerja di industri, itu baru pernikahan 
yang sah," kata dia.

Selain itu, industri juga dapat memberikan beasiswa dan ikatan dinas kepada 
pihak sekolah yang diajak kerjasama. Kemudian, pengenalan teknologi dan proses 
kerja industri kepada para guru sertifikasi kompetensi.

“Branding industri itu diberikan kepada murid lulusan, karena dia percaya 
dengan program (kurikulum) itu, dan juga join research project merupakan satu 
contoh paket pernikahan,” tutur dia.

Nadiem menjelaskan industri membutuhkan banyak sekali sumber daya manusia (SDM) 
siap kerja. Akan tetapi ketersediaannya tenaga kerja yang ada kurang memadai 
bahkan lulusan SMK banyak yang menganggur.

Hal itu terjadi karena kompetensi lulusan yang dihasilkan SMK tidak sesuai 
dengan apa yang dibutuhkan oleh industri.

Jika program "pernikahan massal" itu terwujud, kata dia, maka industri 
diuntungkan karena dapat mengurangi biaya pelatihan dan SMK juga diuntungkan 
karena lulusannya diserap industri. Industri harus dapat melihat SMK sebagai 
sarana untuk mencetak SDM yang memiliki kompetensi dan harganya pun kompetitif.*

Baca juga: Bupati Bekasi: Kurikulum SMK sesuai kebutuhan industri

Baca juga: Gubernur Jatim: Industri pariwisata magnet investasi efektif

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2020









[GELORA45] Mendikbud: "Pernikahan massal" SMK dan industri saling menguntungkan

2020-06-27 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]



-- 
j.gedearka 



https://www.antaranews.com/berita/1577354/mendikbud-pernikahan-massal-smk-dan-industri-saling-menguntungkan


Mendikbud: "Pernikahan massal" SMK dan industri saling menguntungkan

Sabtu, 27 Juni 2020 19:08 WIB

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam rapat kerja secara virtual di Jakarta, 
Senin (22/6/2020). (ANTARA/Indriani)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar 
Makarim mengatakan "pernikahan massal" antara sekolah menengah kejuruan (SMK) 
dengan industri akan saling menguntungkan satu sama lain.

"Esensi dari program ini baik SMK maupun industri akan saling menguntungkan," 
ujar Nadiem dalam webinar di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan "pernikahan massal" antara SMK dan industri tidak hanya sekedar 
kerja sama biasa. Tetapi kerja sama yang intens mulai dari penyusunan 
kurikulum, pembelajaran, hingga praktik kerja industri dirancang secara 
bersama-sama.

Kurikulum SMK, tidak hanya disusun oleh pihak sekolah tetapi juga bersama-sama 
dengan mitra industri. Tenaga pengajar pun tidak hanya guru di sekolah itu, 
praktisi di industri pun harus terlibat.

Baca juga: Dirjen Vokasi : SMK harus "nikah" dengan industri

Baca juga: Presiden apresiasi industri bermitra dengan SMK

"Kita harus lihat hasilnya mana, surat pernikahannya mana. Surat pernikahan itu 
tidak sah kalau tidak ada perjanjian rekrutmen," kata Nadiem.

Kalau belum ada surat dan pernyataan akan merekrut lulusan tersebut, maka itu 
berarti industri masih tidak yakin dengan kualitas lulusan sekolah itu.

"Kalau sudah ada surat itu, berarti kalau saya (sebagai industri) sudah teken 
(tandatangan) menerima lulusan untuk kerja di industri, itu baru pernikahan 
yang sah," kata dia.

Selain itu, industri juga dapat memberikan beasiswa dan ikatan dinas kepada 
pihak sekolah yang diajak kerjasama. Kemudian, pengenalan teknologi dan proses 
kerja industri kepada para guru sertifikasi kompetensi.

“Branding industri itu diberikan kepada murid lulusan, karena dia percaya 
dengan program (kurikulum) itu, dan juga join research project merupakan satu 
contoh paket pernikahan,” tutur dia.

Nadiem menjelaskan industri membutuhkan banyak sekali sumber daya manusia (SDM) 
siap kerja. Akan tetapi ketersediaannya tenaga kerja yang ada kurang memadai 
bahkan lulusan SMK banyak yang menganggur.

Hal itu terjadi karena kompetensi lulusan yang dihasilkan SMK tidak sesuai 
dengan apa yang dibutuhkan oleh industri.

Jika program "pernikahan massal" itu terwujud, kata dia, maka industri 
diuntungkan karena dapat mengurangi biaya pelatihan dan SMK juga diuntungkan 
karena lulusannya diserap industri. Industri harus dapat melihat SMK sebagai 
sarana untuk mencetak SDM yang memiliki kompetensi dan harganya pun kompetitif.*

Baca juga: Bupati Bekasi: Kurikulum SMK sesuai kebutuhan industri

Baca juga: Gubernur Jatim: Industri pariwisata magnet investasi efektif

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2020