“PanglimaTNI batalkan pengadaan Helikopter AgustaWestland AW-101 yang tuai
kontroversi.
Meski begitu, heli buatan Inggris itu ternyata sudah tiba di Indonesia.”
Ini Helikopter AW-101 yang Tuai Kontroversi
||
Ini Helikopter AW-101 yang Tuai Kontrov...
| |
-
From: ajegSent: Tuesday, February 7, 2017 10:07 AM Rencana pembelian
sudah dibatalkan tahun 2015
tetapi barangnya sudah tiba 5 hari yl.
Skandal siapa?
-
Merasa AkanDiganti, Panglima TNI Buka-bukaan soal Polemik AW101 Senin,
6Februari 2017 | 22:07 WIB
IlustrasiHelikopter AgustaWestland 101 agustaWestland.com JAKARTA,KOMPAS.com —
Panglima TNIJenderal Gatot Nurmantyo berbicarablak-blakan soal kontroversi
rencana pembelian helicopter AgustaWestland101 (AW101). Gatot protes lantaran
rencana pembelian itu tak diketahuinya. Ia pun mencurahkan keluh kesahnya
soalwewenang panglima TNI yang terbatas soal alutsista. "Saya buka ini
seharusnya sejak2015, tetapi berkaitan dengan saya, saya buka ini untuk
menyiapkan adik-adiksaya. Karena saya mungkin besok bisa diganti. Paling lambat
Maret, saya harusdiganti. Kalau ini terjadi terus, maka kewenangan di bawah
panglima TNI tidakada," ujar Gatot dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, di
KompleksParlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2017). Menurut dia, mekanisme
perencanaanpembelian alutsista sebelumnya sudah baik, ketat, dan sistematis
sebelumPeraturan Menteri (Permen) Pertahanan Nomor 28 Tahun 2015 muncul. Ia
merasa,permen tersebut memangkas kewenangannya. "Saya tidak mengatur anggaran
AUberapa, AD berapa, AL berapa. Anggaran langsung tanggung jawab ke
Kemenhan,tidak melalui panglima," kata dia. Dengan kondisi itu, Gatot mengaku
sulitmengendalikan penggunaan anggaran TNI. Padahal, pada Pasal 3
Undang-UndangNomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dijelaskan bahwa TNI berada di
bawah koordinasiDepartemen Pertahanan (Kemenhan). Meski begitu, TNI bukanlah
bagian dariunit operasional Kemenhan. Sebab, lanjut Gatot, pada Pasal 4 ayat
(1)disebutkan bahwa TNI terdiri dari AD, AL, dan AU yang melaksanakan
tugasnyasecara matra atau gabungan di bawah pimpinan panglima. "Ini merupakan
pelanggaran hierarkikarena kami tidak membawahi angkatan," tuturnya."Kita
pernah mengalami bagaimana helicopterAW101 sama sekali TNI tidak tahu," ucap
Gatot. Menunggu hasil investigasi Terkait pembelian AW101, TNI AU
telahmembentuk tim investigasi untuk mencari tahu sejauh mana proses
perencanaan,pengadaan, hingga helikopter tersebut berada di Indonesia. AW101
sudah berada di Pangkalan UdaraHalim Perdanakusuma sejak empat atau lima hari
lalu. Adapun tim investigasitersebut baru bekerja efektif selama tiga hari.
"Kesimpulannya nanti setelah datalengkap. Saya akan menerimanya secara
komprehensif. Nanti saya sampaikanlangsung ke Panglima, Panglima ke Menteri,"
tutur Kepala Staf AngkatanUdara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Sementara
itu, terkait dengan pembatalanpembelian helikopter, Hadi mengatakan, dirinya
juga menunggu hasil investigasi. "Itulah yang sedang kami cari karenaketika
saya menjabat, heli kan sudah diproses datang," ucap dia. Penulis : Nabilla
TashandraEditor : Sabrina Asril