ANALISIS
*'Rindu Soeharto dan Cendana Bukan Jaminan Sukses Berkarya'*
*Bimo Wiwoho*, CNN Indonesia | Selasa, 12/06/2018 06:28 WIB
Bagikan :
'Rindu Soeharto dan Cendana Bukan Jaminan Sukses Berkarya'Bargabungnya
keluarga cendana ke Partai Berkarya bukan jaminan partai tersebut bisa
meraup suara banyak di Pemilu. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Siti Hediati Hariyadi alias *Titiek Soeharto
<https://www.cnnindonesia.com/tag/titiek-soeharto>*baru saja bergabung
bersama*Partai Berkarya
<https://www.cnnindonesia.com/tag/partai-berkarya>*. Dia meninggalkan
posisinya Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar. Bergabungnya Titiek
menambah jumlah anggota keluarga Cendana di tubuh Partai Berkarya.
Sebelumnya, telah ada adik Titiek yakni Hutomo Mandala Putra atau *Tommy
Soeharto <https://www.cnnindonesia.com/tag/tommy-soeharto>*yang kini
menjadi ketua umum Partai Berkarya. Selain itu, ada pula Retnosari
Widowati Harjojudanto atau Eno Sigit yang baru saja bergabung pekan
lalu. Eno merupakan cucu Soeharto. Dia adalah anak dari Sigit
Hardjojudanto dan Ilsye Aneke Rahmawati.
Lihat juga:
Titiek Soeharto Hengkang, Golkar Cemas Suara Cendana Hilang
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180611164950-32-305304/titiek-soeharto-hengkang-golkar-cemas-suara-cendana-hilang/>
Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang yakin berkumpulnya
keluarga Cendana dapat mempengaruhi elektabilitas pada Pemilu 2019.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang merindukan mantan Presiden
Soeharto.
Karenanya, dia menilai Partai Berkarya bakal mendapat sambutan positif
hingga dapat lolos parliamentary threshold dan mendapat kursi di parlemen.
Namun, Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari menilai
kehadiran Titiek tidak serta merta membuat elektabilitas Partai Berkarya
meningkat pesat. Dia ragu Partai Berkarya langsung mendapat insentif
elektoral besar hingga lolos/parlimentary threshold/pada Pemilu 2019.
Lihat juga:
Titiek Soeharto: Golkar Tak Membutuhkan Saya
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180611163113-32-305299/titiek-soeharto-golkar-tak-membutuhkan-saya/>
Qodari mengatakan memang banyak masyarakat yang merindukan kepemimpinan
Soeharto. Indobarometer, lanjutnya pernah melakukan survei pada April
lalu. Hasilnya, Soeharto dinilai sebagai presiden Indonesia yang paling
berhasil.
Meski begitu, Qodari menganggap masyarakat masih belum percaya anak-anak
Soeharto dapat membuat keberhasilan yang sama.
"Masih putus. Belum nyambung antara Partai Berkarya atau anak-anak Pak
Harto dengan Pak Harto. Suka dengan Pak Harto dan Partai Berkarya belum
tercipta," tutur Qodari saat dihubungi/CNNIndonesia.com/, Senin (11/6).
Lihat juga:
Titiek Soeharto Bergabung Partai Berkarya
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180611152346-32-305274/titiek-soeharto-bergabung-partai-berkarya/>
Qodari mengatakan perlu langkah-langkah jitu yang dilakukan klan Cendana
demi meloloskan Partai Berkarya ke parlemen. Pertama, yakni membuat
strategi kampanye yang jitu. Menurut Qodari, menjual nama Soeharto
memang menjanjikan namun harus dilakukan dengan siasat yang jitu.
Kedua, Qodari mengatakan alangkah baiknya jika anak-anak Soeharto
mengalokasikan kekayaannya dalam jumlah besar untuk kepentingan
pemenangan pemilu. Dia menilai langkah itu sangat perlu ditempuh
mengingat popularitas Partai Berkarya masih harus ditingkatkan dengan cepat.
"Untuk sementara ini saya lihat Pak Soeharto belum keliatan
berani/fight./Belum berani mengeluarkan sumber daya yang besar untuk
ikut pemilu dan itu membuat saya pesimis," ucapnya.
Klan Cendana Menyatu, Partai Berkarya Dinilai Belum Tentu TKeluarga
cendana gabung ke partai berkarya. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
*Merujuk dari Kegagalan Tutut Soeharto*
Terpisah, Direktur Charta Politika Yunarot Wijaya beranggapan sama. Dia
ragu Partai Berkarya langsung terbang tinggi ketika Titiek bergabung
menjadi kader.
Yunarto mengatakan memang masih ada sebagian masyarakat yang rindu
Soeharto. Akan tetapi, bukan ketokohan, melainkan rindu terhadap
pembangunan yang dilakukan Soeharto. Karenanya, dia ragu anak-anak
Soeharto dapat mencapai hasil yang diharapkan.
"Artinya, ini bukan masalah kegandrungan terhadap soeharto yang bisa
diwakili anaknya. Tapi lebih kepada pembangunan yang berhasil, juga
stabilitas kemanan. Bukan terkait dengan anggota keluarga," ucap Yunarto.
Lihat juga:
Cucu Soeharto Kader Gerindra Merapat ke Partai Berkarya
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180607200205-32-304448/cucu-soeharto-kader-gerindra-merapat-ke-partai-berkarya/>
Menurut Yunarto, keturunan Soeharto tidak menjamin dapat mengais suara
dari kalangan yang rindu hasil kerja penguasa Orde Baru tersebut. Dia
merujuk dari kegagalan Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut.
Tutut tercatat sempat membentuk Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) dan
ikut Pemilu 2004. Namun, partai tersebut gagal masuk parlemen karena
tidak dapat meraih suara minimal/parliamentary Threshold/. Kala itu,
kata Yunarto, Tutut pun menjual nama Soeharto.
"Buktinya Mbak Tutut di PKPB. Itu jelas. Tidak pernah ada sosok anak
Soeharto yang terasosiasi dengan keberhasilan pembangunan ayahnya. Bukan
masalah hubungan darah," kata Yunarto.
Lihat juga:
Menanti Kiprah Mbak Tutut dan Politik Trah Cendana
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180607210241-32-304464/menanti-kiprah-mbak-tutut-dan-politik-trah-cendana/>
*(DAL)*/Saksikan Video Cuplikan Gol-gol Piala Dunia 2018 dan Highlights
Menarik Lainnya diTrofi Bola Dunia CNNIndonesia.com
<https://newrevive.detik.com/delivery/ck.php?oaparams=2__bannerid=23163__zoneid=1063__cb=71099c12e9__oadest=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Fpialadunia%2F>/
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com