RALAT : MAAF ADA KESALAHAN KETIKAN: DPR MENGKHIANATI RAKYAT, KAMI TANYANGKAN MOSI TIDAK PERCACA., seharusnya DPR MENGKHIANATI RAKYAT KAMI MENYATAKAN MOSI TIDAK PERCAYA: Ini yang tertulis dalam Gambar nr.3. Deangan Ralat ini maka kesalahan sudah dikoreksi.
Salam Roeslan. Von: nasional-l...@yahoogroups.com [mailto:nasional-l...@yahoogroups.com] Gesendet: Samstag, 8. Juli 2017 06:55 An: Yahoo! Inc.; Jaringan Kerja Indonesia; Gelora 45; Sastra Pembebasan; Yahoo! Inc.; Yahoo! Inc.; DISKUSI FORUM HLD Betreff: Trs: [nasional-list] MOSI TIDAK PERCAYA TERHADAP DPR RI Pada Jumat, 7 Juli 2017 19:31, "Roeslan roesla...@googlemail.com [nasional-list]" <nasional-l...@yahoogroups.com> menulis: [ <https://mg.mail.yahoo.com/neo/launch?.rand=delqjmgl9d2dh#TopText> Attachment(s) from Roeslan included below] Kiriman dari WhatsApp Sukarno-Way.(7 Juli 2017) Hari ini dipasang Tranparan yang besar didepan pintu gerbang DPR, dalam demo gabungan antara group Mahasiswea dengan ILUNI ( Ikatan Alumni Universitas Indonesia)- Foto Klik Attachment I DPR MENGKHIANATI RAKYAT, KAMI TANYANGKAN MOSI TIDAK PERCACA. Demikianlah slogan Revolusioner yang terpancang didepan pintu gerbang DPR RI pada siang hari ini tanggal 7 Juli 2017, harus didukung!!! Kini gerakan reformasi 1998 telah gagal total; krisis ekonomi, dan politik yang akarnya tertanam dalam krisis persepsi dari para elite bangsa Indonesia, khususnya para elite DPR RI, kini telah menjalar kedalam krisis budaya, menjadikan bangsa kita telah kehilangan orientasi nilai, hancur dalam suasana ketidak tentuan hukum. Arena hukum di negeri kita menjadi hambar, dan budaya KKN semakain merajalela. Ini tercermin dalam tubuh DPR, yang seharusnya berarti Dewan Perwakilan Rakyat, kini telah bermetaformose menjadi Dewan Perampok-Uang Rakyat, pernyataan ini didukunng oleh fenomena korupsi e-KTP dimana DPR telekat erat-erat didalamnya, Peristiwa yang sangat menusuk hati rakjat Indonesia dewasa ini adalah sikap DPR RI yang dalam mulut selalu berteriak-teriak lantang sebagai Dewan Perwakilan Rakyat, membela Rakyat, dan anti KKN, tapi dalam tindakan dan perbuatannya menentang keras KPK, yang secara tegas melakukan tugasnya untuk mencegah dan memberantas tindakan korupsi; demi menjaga kesuburan hidup NKRI dan seluruh Rakyat Indonesia, sayangnya dalam konteks ini DPR jutru menentang keras KPK, dan melakukan tindakan pengkhianatan secara sadar dalam bentuk Pansus Hak Angket DPR untuk melemahkan KPK, yang hakekatnya adalah mengarah pada pembubaran KPK secara bertahap, demi suburnya pratek Korupsi di NKRI. Oleh karena itu dalam konteks ini sungguh relevan jika kita mengeluarkan pernyataan : DUKUNG KPK DAN TOLAK HAK ANGKET DPR RI !!!. Asi tolak hak Angket DPR RI saya tanggapi sebagi suatu aksi yang Revolusioner!!!; dan ADIL, karena DPR RI telah melakukan Pengkhianatan terhadap Rakyat Indonesia, dampaknya adalah Bangsa Indonesua terjerumus pada zaman EDAN, ini tercermin dalam suatu Penomena hukum dan ketatanegaraan yang ambruladul yang kita saksikan di zaman edan sekarang ini, yang termanifestasikan dalam bentuk melenyapnya kasus skandal Bank Century yang merampok uang negara senilai RP.7,6 Triliun dari tuntutan hukum, dan penomena pembebasan para terpidana koruptor kakap yang merampok miyardan sampai Triliunan uang negara dan rakyat; semuanya itu telah dilindunggi oleh DPR RI. Penomena seperti itu meberikan kesan kuat bahwa dewasa ini kita bangsa Indonesia sudah memasuki ZAMAN EDAN. Di zaman ini, siapa yang ikut edan akan kaya raya , tapi siapa jang jujur tidak mau ikutan mejadi edan akan jatuh melarat. Inilah hukumnya yang berlaku dijaman edan di era ``reformasi`` yang DPR-nya telah bermetaformose menjadi perampok uang rakya. Roeslan.