RALAT: Maaf ada kesalahan Tulis, Tulisan Ingat Amin Rais adalah pimpinan MRR RI 
periode 1999-2004; MRR RI seharusnya MPR RI. Dengan ralat ini kesalahan tulis 
sudah saya perbaiki. Terimakasih.

 

Von: temu_er...@yahoogroups.com [mailto:temu_er...@yahoogroups.com] 
Gesendet: Donnerstag, 27. Juli 2017 12:44
An: nasional-l...@yahoogroups.com; GELORA45; temu_er...@yahoogroups.com
Betreff: [temu_eropa] AW: [nasional-list] Amien Rais Akan Pimpin Aksi 287 ; 
Pimpin Rapat Program Bela Negara, Jokowi Sebut Soal Ancaman

 

  

REFLEKSI : Ingat Amin Rais adalah pimpinan MRR RI periode 1999-2004 dari PAN, 
yang tehah menggunakan kekuasaannya untuk secara paksa merombak ( 
mengamandemen) UUD 45 yang pro Pancasila dan UUD 45 naskah asli menjadi UUD 
yang anti Pancasila dan anti UUD 45 naskah asli.

UUD 1945 naskah asli, yang disusun oleh para konseptor Kemerdekaan RI 
berdasarkan nilai- nilai sosial budaya yang dimiliki bangsa Indonesia 
berazaskan DEMOKRASI-MUFAKAT dalam negara yang berediologi Pancasila, oleh para 
elite politik bangsa Indonesia yang mengklaim dirinya sebagai orang-orang yang 
reformis, telah DIROMBAK (baca: diamandemen) , sehingga menimbulkan dampak 
sistemik, yang termanifestasikan dalam keadaan dimana NKRI didesak untuk 
mengkhianati UUD 45 naskah asli dan Pancasila 1 Juni 1945, mengganti dengan 
ajaran Niccolo Machiaveli, dan selanjutnya meniru konsep politik USA yang 
menganut system perwakilan BIKAMERAL ( SENAT dan Congress ). 

Demokrasi di Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila 1 Juni 1945, setelah di 
adakan amandemen UUD 45 berubah menjadi Demokrasi-liberal yang mengikuti 
jejaknya sistem demokrasi-neoliberal . Sistem neoliberal yang mendambakan 
globlisasi secara menyeluruh telah di ikuti oleh rezim-rezim reformasi yang 
dipilih secara langsung. Ini tercermin dalam kebijakkan-kebijakannya yang 
meliputi disegala bidang perekonomian mengikuti jejak neoliberal. Yang 
dampaknya adalah hampir semua aset-aset negara (BUMN) telah dijual habis. 
Sehingga kehidupan negara tergantung pada utang luarnegeri dan modal asing. 
Inilah dampak sistemik dari amademen UUD 45, yang dipaksakan oleh Amin Rais 
pimpinan PAN, yang telah mendorong lajunya budaya KKN, yang dampaknya telah 
mengantar NKRI pada ambang kehancurannya. Rupanya Amin Rais berlum puas bahewa 
NKRI sampai seklarang masih hidup, maka di gerakkannyalah suatu strategi 
barunya melalui bidang keagamaan yaitu HTI, untuk menghancurkan NKRI dan 
diganti dengan nagara kekalifahan Islam. Usaha Amin Rakis ini tercermin dalam 
aksi 287 yang cenderung mengarah pada suatau ancaman serius terhadap kehidupan 
NKRI, yang kemudian segera akan diganti dengan Sistem negara kekalifahan Islam, 
yang sangat dirindukan oleh Orang Oportunis kawakan Amin Rais.

Roeslan. 

Von: nasional-l...@yahoogroups.com [mailto:nasional-l...@yahoogroups.com] 
Gesendet: Donnerstag, 27. Juli 2017 09:19
An: GELORA45@yahoogroups.com; nasional-l...@yahoogroups.com; 
temu_er...@yahoogroups.com
Betreff: [nasional-list] Amien Rais Akan Pimpin Aksi 287 ; Pimpin Rapat Program 
Bela Negara, Jokowi Sebut Soal Ancaman [6 Attachments]

[Attachment(s) from j.gedearka included below] 

https://nasional.tempo.co/read/news/2017/07/26/078894713/amien-rais-akan-pimpin-aksi-287

Amien Rais Akan Pimpin Aksi 287

Rabu, 26 Juli 2017 | 20:23 WIB 

* share facebook
* share twitter
* share google+
* share pinterest

AmienRais Akan Pimpin Aksi 287

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais menjawab 
pertanyaan awak media sebelum menghadiri audiensi bersama Pansus Hak Angket KPK 
di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 19 Juli 2017. 
TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Presidium Alumni 212 dan 23 ormas lainnya akan melakukan 
longmarch dari Masjid Istiqlal menuju gedung Mahkamah Konstitusi dalam aksi 287 
pada Jumat 28 Juli 2017. Aksi yang diawali dengan salat jumat berjamaah ini 
diklaim akan dihadiri sekitar 5 hingga 10 ribu masa.

"Insya Allah, Jumat 287 besok kami akan jihad kontitusional, akan aksi damai," 
ujar Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu 
26 Juli 2017.

Baca: 
<https://metro.tempo.co/read/news/2017/07/23/214893693/tolak-perppu-ormas-gnpf-mui-akan-gelar-aksi-287>
 Tolak Perppu Ormas, GNPF MUI akan Gelar Aksi 287 

Dalam aksi 287, Maarif menyatakan pihaknya dan ormas-ormas lain akan mengawal 
judicial review Hiznut Tahrir Indonesia (HTI) dan mengantar ormas-ormas yang 
bergabung GNPF-MUI yang mengajukan judicial review kepada MK.

"Sembilan dari enam pembina direncanakan hadir dalam aksi 287, salah satunya 
Amien Rais yang akan memimpin delegasi aksi 287 menuju Mahkamah Konstitusi," 
kata Maarif.

Selain uji materi HTI, aksi 287 juga meminta pihak MK agar menyiapkan hakim 
yang adil. Karena, menurut Maarif, isi dari Perppu Ormas dinilai memiliki 
banyak kejanggalan dan melanggar proses hukum. Selain itu, proses terbentuknya 
aturan tersebut juga dianggap memiliki banyak masalah.

Baca: Tolak Perpu Ormas, Polisi Belum Terima Rencana Aksi 287 
<https://metro.tempo.co/read/news/2017/07/23/214893698/tolak-perpu-ormas-polisi-belum-terima-rencana-aksi-gnpf-mui>
 

"Banyak rambu-rambu hukum yang dilanggar," ujar Maarif.

Sebelumnya HTI mengajukan juducial review terhadap Peraturan Pemerintah 
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan 
(Ormas) ke Mahkamah Konstitusi. Perpu yang terbit pada 12 Juli 2017 tersebut 
dimaksudkan untuk mencegah munculnya ormas yang bertentangan dengan Pancasila 
dan UUD 1945.

WULAN NOVA S | EA

========================

https://nasional.tempo.co/read/news/2017/07/26/078894628/pimpin-rapat-program-bela-negara-

jokowi-sebut-soal-ancaman?BeritaUtama&campaign=BeritaUtama_Click_7

Pimpin Rapat Program Bela Negara, 

Jokowi Sebut Soal Ancaman

Rabu, 26 Juli 2017 | 16:48 WIB 

* share facebook
* share twitter
* share google+
* share pinterest

PimpinRapat Program Bela Negara, Jokowi Sebut Soal Ancaman

Presiden Jokowi bersiap memimpin rapat terbatas tentang perkembangan 
implementasi program pengentasan kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, 25 
Juli 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas terkait 
Program Bela Negara di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Rabu, 26 Juli 
2017.

Menurut Presiden Joko Widodo, rapat hari ini untuk merespon berbagai ancaman 
terhadap kedaulatan Indonesia beserta ideologinya.

"Sekarang ini sangat terasa sekali ancaman terhadap kedaulatan bangsa dan 
negara kita berkembang," ujar Presiden Joko Widodo.

Sebagaiman diketahui, Presiden Joko Widodo sudah mengambil sejumlah langkah 
untuk merespon berbagai ancaman terhadap Indonesia, terutama secara ideologi. 
Salah satu di antaranya adalah membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi 
Pancasila yang fungsinya memastikan nilai nilai Pancasila ada dalam berbagai 
program pendidikan.

Selain UKP PIP, Presiden Joko Widodo juga menerbitkan Peraturan Pemerintah 
Pengganti UU Ormas. Fungsi Perppu itu adalah untuk mempercepat proses 
pembubaran ormas-ormas yang dirasa bertentangan dengan Pancasila.

Sementara itu, Program Bela Negara adalah program yang dicanangkan Menteri 
Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Tujuannya untuk membangun semangat patriotisme 
serta cinta bangsa dan negara Indonesia.

Presiden Jokowi menjelaskan Program Bela Negara bisa melengkapi upaya 
pemerintah untuk melawan ancaman-ancaman multidimensi terhadap Indonesia, baik 
dalam bentuk fisik maupun non fisik. Sebabnya, kata ia, Program Bela Negara 
bisa membangun jiwa patriot dan cinta bangsa untuk melawan ancaman-ancaman 
tersebut.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo meminta agar inti Program Bela Negara bisa 
diajarkan kepada warga Indonesia sejak dini. Dengan begitu, anak-anak pun bisa 
memiliki integritas, etos kerja baik, semangat patriotisme, dan kecintaan 
terhadap bangsa Indonesia.

"Saya mengingatkan kembali bahwa bela negara adalah tugas kita bersama, 
tanggung jawab kita semuanya sebagai warga negara, sebagai anak bangsa di 
manapun kita berada apapun latar belakangnya, apapun pendidikannya, apapun 
agamanya, apa pun sukunya," ujar Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya 
ratas hari ini.

ISTMAN MP 

[Non-text portions of this message have been removed]



Kirim email ke