https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191031104540-20-444418/ahok-ingatkan-anies-soal-transparansi-sistem-anggaran-dki
Ahok Ingatkan Anies soal Transparansi Sistem Anggaran
DKI
CNN Indonesia | Kamis, 31/10/2019 11:39 WIB
Bagikan :
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191031104540-20-444418/ahok-ingatkan-anies-soal-transparansi-sistem-anggaran-dki#>
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191031104540-20-444418/ahok-ingatkan-anies-soal-transparansi-sistem-anggaran-dki#>
Ahok Ingatkan Anies soal Transparansi Sistem Anggaran DKI Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok), Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan saat
menghadari Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan anggota DPRD DKI
Jakarta. (CNN Indonesia/LB Ciputri Hutabarat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama alias *Ahok <https://www.cnnindonesia.com/tag/ahok>* membalas
sindiran Gubernur *<https://www.cnnindonesia.com/tag/anies-baswedan>*
// Dia mengingatkan perlu ada transparansi anggaran untuk mencegah korupsi.
Ahok mengatakan dengan sistem /e-budgeting/ maka semua orang ingin
mengetahui pengeluaran APBD DKI. Data keuangan mulai dari pembelian
pulpen hingga lem aibon, menurutnya, bisa diketahui.
Namun, Ahok mengatakan sistem /e-budgeting/ akan berjalan dengan baik di
tangan orang baik pula. Namun sebaliknya jika penginput data memiliki
niat buruk, maka hal buruk akan terjadi.
"Sistem itu berjalan baik jika yang input datanya tidak ada niat /mark
up/ apalagi maling. Untuk mencegah korupsi hanya ada satu kata,
transparansi sistem yang ada," kata Ahok kepada /CNNIndonesia.com/,
Kamis (31/10).
Lihat juga:
Polemik Anggaran DKI, Anies Sindir Sistem e-Budgeting Ahok
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191030191233-20-444265/polemik-anggaran-dki-anies-sindir-sistem-e-budgeting-ahok/>
Sistem /e-budgeting/ merupakan sistem penganggaran terkomputerisasi.
Awal mula sistem ini dicanangkan sejalan dengan keluarnya Peraturan
Gubernur nomor 145 tahun 2013 tentang penyusunan APBD melalui
/electronic budgeting/ dan mulai diterapkan di era Ahok.
Menurut Ahok, sistem itu sengaja ia terapkan agar masyarakat bisa
mempelototi anggaran DKI. Hal itu ia pelajari setelah kasus anggaran
siluman /Uninteruptible Power Supply/ (UPS) yang terbongkar pada 2016.
Saat itu Ahok berdebat panjang karena ada sejumlah anggaran yang masuk
dengan angka yang tidak masuk akal. Dari situ, Ahok menerapkan sistem
/e-budgeting/ yang sampai sekarang dipakai di DKI.
Lihat juga:
PSI Ancam Tolak Anggaran Anies Karena Tak Transparan
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191030222927-32-444313/psi-ancam-tolak-anggaran-anies-karena-tak-transparan/>
Sebelumnya, beredar tangkapan layar draf anggaran DKI yang dikutip dari
sistem e-budgeting. Dua di antaranya adalah anggaran lem aibon yang
sebelumnya disebut Rp82,8 miliar dan anggaran pulpen yang disebut
sebesar Rp123 miliar.
Menanggapi hal itu, Anies berpendapat ada permasalahan dalam sistem
penganggaran di DKI Jakarta atau yang biasa disebut dengan e-budgeting. Ia
Sistem itu riskan akan kesalahan dan harus diverifikasi manual oleh manusia.
"Ini ada problem sistem, yaitu sistemnya digital tapi tidak smart. Kalau
smart system, dia bisa melakukan pengecekan, dia bisa melakukan
verifikasi, dia bisa menguji," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta,
Rabu (30/10).
Lihat juga:
Anies Sebut Ada Opini yang Tak Sehat soal Kritik Anggaran DKI
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191014205249-20-439467/anies-sebut-ada-opini-yang-tak-sehat-soal-kritik-anggaran-dki/>
*(ctr/pmg)
*
**