*Mungkin sekali Habib Rizieg diundang sebagai "guest of honor" pada
festival ini, maka oleh sebab itu lebih kerasan untuk menetap di Arab
Saudi.*



https://www.antaranews.com/berita/688336/arab-saudi-untuk-pertama-kalinya-gelar-festival-musik-jazz


Arab Saudi untuk pertama kalinya gelar festival musik jazz

Sabtu, 24 Februari 2018 10:33 WIB

Ilustrasi (grafis)

Riyadh (ANTARA News) - Pria dan wanita tampak bergoyang mengikuti irama
musik pada festival jazz yang untuk pertama kalinya digelar di Arab Saudi,
Jumat (23/2).

Pemerintah Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir ini mulai menggelar
acara di tempat terbuka sebagai usaha untuk menghapus kesan konservatif.

Warga lokal maupun asing memadati festival tiga hari itu yang dimeriahkan
oleh grup musik dari Riyadh, Beirut dan New Orleans. Penonton pun ikut
menyanyi bersama ketika Chady Nashef asal Lebanon membawakan lagu "Hotel
California" milik The Eagles.

Pemandangan tersebut merupakan sesuatu yang tidak biasa di negara Islam
tersebut setelah polisi agama tahun lalu menyatakan bahwa pertunjukan musik
sebagai sesuatu yang berbahaya.

Pada Kamis lalu, Badan Hiburan Umum mengumumkan bahwa mereka akan menggelar
lebih dari 5.000 pertunjukan, festival dan konser salama 2018, dua kali
lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.

Rencana menggelar pertunjukan tersebut umumnya dipicu oleh motif ekonomi,
yaitu bagian dari reformasi program untuk melakukan diversifikasi ekonomi,
agar negara tidak tergantung kepada minyak bumi dan sekaligus menciptakan
lapangan kerja bagi kaum muda.

Perubahan kebijakan tersebut juga menandai perubahan kehidupan sosial
masyarakat Saudi, secara perlahan mengurangi pembatasan gender, meski
aturan keras tetap diberlakukan.

Seperti yang terlihat pada festival jazz tersebut, area di depan panggung
dibagi dua bagian, yaitu untuk laki-laki dan perempuan, tapi di bagian
belakang dan samping, terdapat arena campuran bagi kelompok keluarga.

"Saya sangat gembira karena bangun tidur tadi pagi dan pergi ke festival
jazz, tampil di hadapan penonton, warga saya," kata Saleh Zaid, musisi
lokal anggota grup musik Min Riyadh.

"Saya tidak bisa menggambarkan perasaan gembira saya," katanya menambahkan,
seperti dilansir Reuters.

Di saat sebagian penonton datang untuk menikmati musik jazz, sebagian
datang hanya sekedar menikmati kesempatan mendengarkan musik di ruang
terbuka, jajanan dengan mobil, mobil-mobil antik dan suasana santai.

Reformasi secara perlahan sudah berlangsung di negara kerajaan tersebut,
yang ditandai dengan dicabutnya larangan menonton di bioskop yang sudah
berlangsung selama 35 tahun dan larangan bagi wanita mengemudi.

Awal Februari lalu, pihak berwajib menahan seorang pria setelah video
dirinya yang sedang menari dengan seorang wanita di jalanan menjadi viral.

Tapi saat menyaksikan festival jazz pada Jumat, beberapa wanita yang
menggunakan abaya (pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuh dan berwarna
hitam), tampak bergoyang mengikuti irama musik, seperti tidak khawatir
dengan reaksi yang akan muncul.

"Festival ini menunjukkan bahwa pemimpin di negeri ini menginginkan
warganya terbuka, melihat banyak hal, lebih berbudaya," kata Salem
al-Ahmed, seorang anak muda yang dengan penampilan trendi datant bersama
teman-temannya untuk menyaksikan festival langka itu.

Kirim email ke