Reflkeksi : Islam garis keras unjuk kekuatan!!! Ini tercermin dalam Demo 411
dan 212.


Kita semua sudah menyaksikan bahwa FPI mampu mengerahkan massa ratusan ribu
orang-orang islam garis keras  pada 2 kali demo (411 dan 212), yang
dampaknya telah menjadikan FPI menjadi semakin besar; Kekuatan inilah yang
dijadikan sandaran habib Rizieq untuk menyampaikan pesan bahwa ISIS adalah
saudara kita.(klik.
<http://republiknkri.com/2016/10/23/video-ceramah-habib-rizieq-fpi-isis-adal
ah-saudara-kita/>
http://republiknkri.com/2016/10/23/video-ceramah-habib-rizieq-fpi-isis-adala
h-saudara-kita/

Dari pesan  Rizieq itu dapat kita simpulkan bahwa FPI adalah merupakan
Cadangan Strategis bagi pelebaran sayap ISIS di Asia Tenggara, khususnya di
Indonesia. Ini berarti bahwa NKRI telah menggadapi tantangan yang riil
(nyata) dari ISIS. . Oleh karena itu pesan yang disampaikan oleh Ketua
Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo,  PEMERINTAH DIDESAK SEGERA LUMPUHKAN
SIMPATISAN ISIS DI TANAH AIR; dapat dibenarkan dan harus didukung!!! Ini
adalah merupakan ujian berat bagi pemerintah Jokowi-JK dalam  mempertahankan
kehidupan NKRI.

Roeslan.


---------------------------------------


Belajar dari Kegagalan Irak, Pemerintah Didesak Segera Lumpuhkan Simpatisan
ISIS di Tanah Air


Senin, 12 Desember 2016 | 21:38 WIB

*        
*        
*        
*        
*        

22

Shares

Kompas.com / Dani Prabowo Bambang Soesatyo


Terkait


*       Duterte:
<http://internasional.kompas.com/read/2016/12/08/20083621/duterte.isis.targe
tkan.indonesia.filipina.malaysia.dan.brunei>  ISIS Targetkan Indonesia,
Filipina, Malaysia, dan Brunei 
*       Duterte:
<http://internasional.kompas.com/read/2016/11/15/15380811/duterte.jika.teror
is.isis.masuk.filipina.lupakan.ham>  Jika Teroris ISIS Masuk Filipina,
Lupakan HAM 
*
<http://nasional.kompas.com/read/2016/12/11/17474401/.waspadai.aliran.radika
l.yang.ideologinya.mirip.isis.> "Waspadai Aliran Radikal yang Ideologinya
Mirip ISIS" 
*       Anggota
<http://nasional.kompas.com/read/2016/12/10/20445631/anggota.komisi.i.sangat
.mungkin.isis.menyusup.ke.ormas.di.indonesia>  Komisi I: Sangat Mungkin ISIS
Menyusup ke Ormas di Indonesia 
*       Hukum
<http://nasional.kompas.com/read/2016/12/10/17521941/hukum.harus.jadi.pangli
ma.untuk.hindari.penyebaran.isis.>  Harus Jadi Panglima untuk Hindari
Penyebaran ISIS 
*       Anggota
<http://nasional.kompas.com/read/2016/12/09/15534551/anggota.komisi.i.ada.or
mas.yang.dukung.isis.secara.terbuka>  Komisi I: Ada Ormas yang Dukung ISIS
secara Terbuka 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, mendesak
pemerintah segera melumpuhkan para simpatisan kelompok teror Negara Islam di
Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia agar mereka tidak memiliki peluang
mewujudkan basis baru di Asia Tenggara.

Bambang mengatakan, pemerintah sebaiknya belajar dari kegagalan pemerintah
Irak dan Suriah melumpuhkan ISIS.

Pemerintah, kata Bambang, patut memberikan wewenang kepada
<http://nasional.kompas.com/tag/TNI> TNI dan
<http://nasional.kompas.com/tag/Polri> Polri untuk mempersempit ruang gerak
para simpatisan ISIS tersebut.

"Untuk memperkecil atau melumpuhkan potensi ancaman itu, perlakuan hukum
terhadap para terduga dan tersangka teroris harus ekstra tegas. Termasuk
kepada mereka yang diduga sebagai simpatisan di dalam negeri," ujar Bambang
melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/12/2016).

Menurut Bambang, ketahanan nasional akan menghadapi ujian berat jika rencana
ISIS membangun basis di Asia Tenggara tidak segera ditangkal. 

Beberapa indikasi sudah terlihat di permukaan terkait rencana ISIS akan
membangun  basis di Asia Tenggara.

Panglima  <http://nasional.kompas.com/tag/TNI> TNI Jenderal
<http://nasional.kompas.com/tag/Gatot%20Nurmantyo> Gatot Nurmantyo dan
Presiden Filipina Rodrigo Duterte sudah mengemukakan adanya niat ISIS
membangun basis di Filipina selatan untuk mewujudkan kekhalifahan baru di
Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Brunei.

Indikasi kedua adalah kembalinya puluhan simpatisan ISIS warga negara
Indonesia (WNI) ke Tanah Air.

"Pertanyaannya adalah mereka kembali untuk apa? Kembali untuk menjalani
kehidupan normal atau kembali untuk mewujudkan rencana ISIS membangun
kekhalifahan di Asia Tenggara," kata Bambang.  

Indikasi ketiga, kata Bambang, adalah rencana serangan bom bunuh diri ke
Istana Negara. Informasi tersebut diperoleh saat Detasemen Khusus (Densus)
88 Anti-teror  <http://nasional.kompas.com/tag/Polri> Polri mengamankan
tujuh orang yang berencana melancarkan serangan dengan bom.

Ketiga orang di antaranya ditangkap di sebuah rumah di Jalan Bintara Jaya
VIII Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/12/2016).

Bambang juga menuturkan ada semacam gelagat bahwa sel-sel terorisme di
Indonesia juga memberi respons positif terhadap rencana ISIS membangun
basisnya di Asia Tenggara.

Kelompok-kelompok itu juga diduga mendalangi ricuh pasca aksi damai 411.  

"Apalagi kabar menyebutkan ada WNI yang sangat dipercaya pimpinan ISIS.
Sosok WNI itu diduga mendalangi bom Sarinah. Bukan tidak mungkin, kelompok
yang merencanakan ledakan bom di Istana Negara itu juga memiliki keterkaitan
dengan WNI yang menjadi pentolan  ISIS," ungkapnya.


Penulis

: Kristian Erdianto


Editor

: Pascal S Bin Saju

 

Kirim email ke