-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>





https://www.antaranews.com/berita/1840860/bpptkg-suara-guguran-terdengar-enam-kali-dari-gunung-merapi


BPPTKG: Suara guguran terdengar enam kali dari Gunung Merapi

Minggu, 15 November 2020 20:01 WIB

Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc. 
Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan 
Geologi (BPPTKG) menyebutkan suara guguran terdengar sebanyak enam kali dari 
Gunung Merapi berdasarkan periode pengamatan pada Sabtu (14/11) mulai pukul 
00.00 WIB sampai 24.00 WIB.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Minggu, 
menjelaskan suara guguran di gunung api aktif itu terdengar dengan intensitas 
lemah hingga sedang.

Pada periode itu, BPPTKG juga mencatat 39 kali gempa guguran, tiga kali gempa 
frekuensi rendah, 306 kali gempa fase banyak, 43 gempa vulkanik dangkal, dua 
kali gempa tektonik, serta 63 kali gempa hembusan.

Baca juga: Jumlah pengungsi Merapi di Balerante Klaten terus bertambah

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung 
Merapi dengan intensitas tipis hingga sedang dengan ketinggian 50 meter di atas 
puncak.

Berikutnya, laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance 
measurement (EDM) Babadan rata-rata 12 cm per hari.

BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk 
penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III 
direkomendasikan untuk dihentikan.

Baca juga: BPPTKG catat aktivitas vulkanik Merapi tinggi namun cenderung stabil

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, 
termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta; Kabupaten Magelang, 
Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan 
segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung 
Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Baca juga: Saat cari rumput di lereng Merapi, warga diminta waspada
 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2020







Kirim email ke