Buka-bukaan Prabowo soal Kunjungan ke AS Hingga Lingkaran Jokowi
Tim detikcom - detikNews
Rabu, 14 Okt 2020 06:33 WIB
https://news.detik.com/berita/d-5212731/buka-bukaan-prabowo-soal-kunjungan-ke-as-hingga-lingkaran-jokowi?single=1
4 komentar
<https://news.detik.com/berita/d-5212731/buka-bukaan-prabowo-soal-kunjungan-ke-as-hingga-lingkaran-jokowi?single=1#comm1>
SHAREURL telah disalin
<https://news.detik.com/berita/d-5212731/buka-bukaan-prabowo-soal-kunjungan-ke-as-hingga-lingkaran-jokowi?single=1>
Ray Jordan/detikcomFoto Momen Kedekatan Jokowi dan Prabowo: Tim detikcom
*Jakarta*-
Menteri Pertahanan Prabowo
Subianto<https://www.detik.com/tag/menhan-prabowo-subianto>kini
buka-bukaan mengenai kedekatannya denganPresiden Joko Widodo (Jokowi)
<https://www.detik.com/tag/jokowi>. Prabowo juga bicara rencana
keberangkatannya ke Amerika Serikat (AS) setelah mendapat undangan.
Prabowo menjelaskan tentang rencana keberangkatanya dalam wawancara
khusus courtesy DPP Partai Gerindra seperti dilihat Selasa (13/10).
Dalam wawancara itu, Prabowo menjelaskan dan meluruskan berbagai isu-isu
tentang dirinya dan juga terkait kedekatannya dengan mantan rivalnya di
Pilpres 2019, Jokowi.
Pertama, Prabowo bicara mengenai rencananya berangkat ke AS setelah
mendapat undangan dan restu dari Jokowi terkait keberangkatannya itu.
Jokowi, kata Prabowo, menyetujui keberangkatan Prabowo ke AS.
"Ya Amerika negara penting. Saya diundang ya, saya harus memenuhi
undangan tersebut," kata Prabowo.
*Baca juga:*Jadi Menteri Terbaik di Sejumlah Survei, Prabowo Malah
Waswas
<https://news.detik.com/berita/d-5211384/jadi-menteri-terbaik-di-sejumlah-survei-prabowo-malah-waswas>
Walaupun perjalanan jauh sekarang pandemi COVID, tapi ya tetap kita
hormati. Saya menghadap Presiden, saya lapor Presiden, 'Pak, saya dapat
undangan dari Amerika Serikat'. Presiden mengatakan, 'Ya harus
berangkat'. 'Ya siap'," ucapnya sambil mencontohkan percakapannya dengan
Jokowi.
Dalam video itu, Prabowo juga menceritakan sosok Jokowi di matanya.
Prabowo menyatakan mau bergabung ke pemerintahan Presiden Joko Widodo
karena dia melihat Jokowi sebagai sosok yang mementingkan rakyat.
Prabowo kemudian mengomentari lingkaran Presiden Jokowi.
"Setelah saya masuk kabinet, saya lebih lihat bagaimana beliau kerja dan
saya yakin bahwa niat beliau baik. Saya bukan sok ngolor di sini atau
apa, saya yakin beliau nasionalis, beliau mikirin rakyat, ya kan," kata
Prabowo.
*Baca juga:*Prabowo ke AS, Komisi I DPR Berharap Kerja Sama Nuklir-Kimia
<https://news.detik.com/berita/d-5211319/prabowo-ke-as-komisi-i-dpr-berharap-kerja-sama-nuklir-kimia>
Prabowo menyebut presiden di setiap negara pasti punya bubble atau
lingkaran. Prabowo menyebut maksud sebenarnya bubble ini ialah melindungi.
"Bahwa setiap pemimpin kadang-kadang, ada... kalau istilah orang Barat
bubble. Setiap pemimpin itu muncul pasti ada bubble, ada lingkaran yang
maksudnya melindungi. Tapi melindungi kadang-kadang juga, ya budaya
orang Indonesia kan begitu kan, apa... nggak, takut memberikan laporan
yang sebenarnya," kata Prabowo.
"Kedua, ada juga kadang-kadang yang menurut saya sih, suka apa ya...
menggiring pemimpin untuk mengambil keputusan etcetera etcetera begitu,"
sebut Prabowo.
Prabowo mengaku juga merasakan hal yang sama. Menurut Prabowo, ada orang
yang suka mengklaim menggunakan namanya.
"Saya juga merasakan di lingkungan saya. Ada orang yang mengaku ini
petunjuk Prabowo Subianto, ini petunjuk Ketua Umum Gerindra. Padahal
tidak lewat saya. Kadang-kadang. Ngaku. Ada juga yang umpamanya dia sok
menjadi filter gitu loh. Kadang-kadang surat-surat ke saya nggak
disampaikan," ucap Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo juga menjawab pertanyaan miring tentang dirinya
yang terkesan tak lagi lantang bersuara setelah menjadi menteri di
kabinet Jokowi. Dia menjawab tentang tempat dan waktu kapan seseorang
harus lantang.
"Lantang? Wah.... Jadi begini. Kita sebagai pemimpin, kita harus
mengerti, dan kita harus tahu ya kan, peran apa, di saat apa, dengan
cara apa. Jadi itu kita harus pandai untuk memilih. Tetapi nilai-nilai
tidak berubah, cita-cita tidak berubah," jelasnya.
"Ibarat kita, tujuan kita mau dari Jakarta ke Surabaya, kadang-kadang
kita harus tentukan apakah saya lewat jalur utara atau jalur selatan?
Tapi ujungnya saya masih tetap mau ke Surabaya," ucap Prabowo.
*Baca juga:*Demo Omnibus Law Ricuh, Prabowo: Ada Kekuatan Asing!
<https://news.detik.com/berita/d-5211315/demo-omnibus-law-ricuh-prabowo-ada-kekuatan-asing>
Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan cita-citanya saat Pilpres 2019
sama sekali tidak berubah. Prabowo menegaskan hanya menjalani perannya
saat ini demi kemajuan bangsa.
"Jadi waktu saya di luar pemerintah, saya calon presiden, ya saya
menyampaikan cita-cita saya, nilai-nilai saya melalui program, melalui
manifesto perjuangan," kata Prabowo.
*Baca juga:*Prabowo Lapor soal Undangan ke AS, Jokowi Bilang Harus
Berangkat
<https://news.detik.com/berita/d-5211284/prabowo-lapor-soal-undangan-ke-as-jokowi-bilang-harus-berangkat>
Sikap lantang berbicara dalam forum pun dijelaskan Prabowo. Kalau dia
bicara dengan nada loyo di depan ribuan orang, Prabowo mengaku kasihan
kepada pendukungnya.
"Dan kalau kita bicara di forum, kan kita bicara di depan ribuan orang.
Kalau kita bicara di depan 100 orang saja kalau tidak lantang, ngantuk.
Saya kan bekas komandan pasukan, bekas panglima. Panglima, komandan, itu
ya guru, ya pelatih. Jadi saya mengerti. Makanya kalau pelatih yang baik
itu suaranya ya lantang supaya anak buahnya nggak ngantuk. Kalau rakyat
ribuan, kalau saya bicara (suara bergumam) capek dia, kan kasihan
mereka," kata Prabowo.
"Tapi cita-cita yang saya perjuangkan tidak berubah. Nah begitu saya
memutuskan bahwa demi kepentingan bangsa dan negara supaya Indonesia
kuat, kita harus ada ketenangan, kita harus ada stabilitas, kita harus
ada persatuan, kita harus ada kerukunan karena negara kita sudah dari
zaman dahulu, ratusan tahun sebelum kita punya Republik Indonesia,
Nusantara ini ratusan tahun kita diganggu. Kenapa, karena kita ini
kaya," tutur Prabowo.
*(zap/aik)*