Bukan PKL, Sandiaga Sebut Pejalan Kaki Salah Satu Biang Macet Tanah Abang
NURSITA SARIKompas.com - 06/11/2017, 17:30 WIB  PKL berjualan di sekitaran 
Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2017).(KOMPAS.COM/Anggita 
Muslimah)
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Unomengatakan, 
pejalan kaki lebih membuat kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, semrawut 
dibandingkan pedagang kaki lima (PKL).

Menurut Sandi, pejalan kaki menempati urutan kedua penyebab semrawutnya kawasan 
Tanah Abang. Sandi menyatakan hal tersebut setelah melihat gambaran kawasan 
Tanah Abang yang diambil menggunakan kamera drone pada Senin (6/11/2017) pagi.

"Temuannya ternyata ya (penyebab) kesemrawutan (Tanah Abang) itu adalah, satu 
pembangunan jalan, nomor dua tumpahnya pejalan kaki yang keluar dari Stasiun 
Tanah Abang, dan ketiga banyak angkot yang parkir liar atau ngetem," ujar Sandi 
di Balai Kota DKI Jakarta.

Baca juga : Pasang Badan Sandiaga untuk PKL Tanah Abang

Sandi mengatakan, PKL memang memiliki dampak pada kesemrawutan kawasan Tanah 
Abang. Namun, dampaknya tidak signifikan karena jumlahnya sedikit.


Pengguna jalan melintas diantara Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdagang di 
atas trotoar di Tanah Abang, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Meskipun sudah 
ditertibkan, para PKL tersebut masih berjualan di atas trotoar dengan alasan 
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno telah 
berjanji tidak akan mengusir PKL di Jakarta.(ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)"PKL 
ada, tapi ternyata jumlahnya enggak banyak, cuma di bawah 300. Jadi kalau 
misalnya (PKL) ditata itu enggak sesuatu hal yang luar biasa dibanding sama PKL 
Jalan Cengkeh yang hampir 400-500 (orang)," kata Sandi.


Baca juga : Sejumlah PR Anies-Sandi di Pasar Tanah Abang...

Pada Jumat (3/11/2017), Sandi memang menyebut keberadaan PKL bukan penyebab 
utama kemacetan dan kesemrawutan di Tanah Abang. Berdasarkan data Jakarta Smart 
City, penyebab utama kemacetan di Tanah Abang adalah proyek pembangunan trotoar 
dan jalan.

"Yang menarik bahwa hasil dari data analisa ini, ternyata penyebab kemacetan di 
Tanah Abang diakibatkan pembangunan jalan dan parkir liar, PKL sendiri itu di 
posisi yang bukan utama," ucap Sandi.

Pembangunan yang dimaksud Sandi berkaitan dengan pelebaran trotoar dan 
pembuatan boks utilitas di kawasan Tanah Abang.
Pasca penertiban, para pedagang kembali berjualan di atas trotoar.(Kompas TV)



a

Kirim email ke