Fw: [GELORA45] Bung Karno Terima Naskah Ketetapan MPRS Menjadi Presiden Seumur Hidup
- Pesan yang Diteruskan - Dari: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>Terkirim: Kamis, 1 Maret 2018 21.49.08 GMT+1Judul: [GELORA45] Bung Karno Terima Naskah Ketetapan MPRS Menjadi Presiden Seumur Hidup Bung Karno Terima Naskah Ketetapan MPRS Menjadi Presiden Seumur Hidup May 20, 2016 Jakarta, 20 Mei 1963 – Presiden Soekarno Senin pagi dalam rapat umum dialun-alun kota Bandung telah menerima ketetepan Majelis Permusyawahan Rakyat sementara yang menyatakan Bung Karno sebagai Presiden seumur hidup. Presiden dalam menerima ketetapan MPRS No. III/1963, yang disetujui dengan suara bulat dalam rapat paripurna ketiga Sabtu malam yang lalu mengatakan bahwa hal itu adalah peristiwa penting bagi Negara, upacara penyerahan ketetapan menyatakan saya sebagai Presiden RI seumur hidup, tidak kurang penting bagi diri saya, kata Presiden. JIkalau saya menerima pengangkatan itu, saya ketahui bahwa jika ditinjau dari sudut hukum kekuasaan MPR Sementara sama dengan MPR. Meskipun demikian, alangkah baiknya jika nanti Majelis Permusyawaraan Rakyat hasil pemilihan umum meninjau soal itu kembali, kata Presiden. Saya kini sudah berumur 61 tahun dan tidak tahu Allah SWT akan beri umur berapa lama lagi pada saya, saya ketahui bahwa setiap manusia akhirnya akan dipanggil kembali kealam baka. “Namun saya tahu bahwa revolusi Indonesia belum selesai dan selesainya revolusi Indonesia itu masih akan memakan waktu bertahun-tahun lagi, malah berpuluh-puluh tahun.” Tatkala naskah ketetapan MPRS yang dihiasi pita merah putih diserahkan kepada Presiden Soekarno oleh ketua MPRS chairil saleh, rakyat yang menyaksikan upacara itu menyambut dengan sorak riuh gempita. Menurut Chairil pengangkatan Presiden Soekarno seumur hidup oleh MPRS merupakan bukti kesatuan antara MPRS dengan revolusi denga rakyat revolusioner. Dikatakan bahwa hal itu merupakan bukti dari tekad seluruh rakyat Indonesia dan Pemimpin Besar Revolusi untuk melaksanakan haluan negara dan pembangunan negara serta menghadapi kontra-revolusi dalam dan luar negeri. Upacara penyerahan ketetapan MPRS itu berlangsung bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-55 hari Kebangkitan Nasional dan dihadiri antara lain oleh pejabat tinggi negara, wakil korp diplomatik dan masssa rakyat kota Bandung.. Selesai rapat umum itu Presiden Soekarno menyaksikan defile didepan Gedung Merdeka, dijalan Asia Afrika, yang diselenggarakan untuk meriahkan peringatan ulang tahun Divisi Siliwangi. Kecam rasialis Presiden dalam pidatonya yang hampir satu jam lamanya sekali lagi mengecam perbuatan rasialis akhir-akhir ini yang menimbulkan kerusakan toko-toko Tionghoa yang bergelombang dibeberapa kota Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Kita harus laksanakan Amanat Penderitaaa Rakyat dengan jalan benar” ujar Presiden”, jangan kira masyarakat adil dan makmur dapat dicapai dengan perbuatan teror”. Kita tidak dapat menyelenggarakan sosialime Indonesia dengan melempar batu kekaca-kaca toko di Braga, dengan membakar mobil, gedung dan rumah. Kita belum berada dalam alam sosialisme Indonesia dan jika saya terima jadi Presiden seumur hidup, itu tidak berarti masyarakat adil dan makmur telah tercapai. Saya menerima ini berarti saya akan memberi pimpinan kepada perjuangan rakyat mencapai tujuan revolusi Indonesia. Moga-moga saya diberi taufik hidayat oleh Tuhan, diberi berkat, berkat rahmat, agar saya dapat memimpin revolusi Indonesia sampai kepada tujuannya. Presiden mengingatkan bahwa pembangunan sosialisme Indonesia belum terlaksana, dan tidak akan terjadi seperti embun jatuh dari langit. “Jika ada seseorang yang dapar menyelenggarakan sosilaisme Indonesia dalam waktu satu hari, ya satu tahun, bahkan dalam waktu sepuluh tahun, saya akan mundur dan mempersilahkan orang itu mengambil tempat saya”, kata Presiden. Presiden kemudian menanyakan kepada ketua PKI Aidit : “dapatkah sosialime Indonesia dicapai dalam waktu 10 tahun ?”. Aidit menjawab didepan corong pengeras suara : “Saya sepenuhnya setuju dengan Bung karno sosialisme tidak dapat dilaksanakan dalam satu hari, satu tahun atau 10 tahun. ” Tetapi dibawah pimpinan Bung Karno mudah-mudahan tidak terlalu lama kita bisa selenggarakan sosialisme”. Presiden antara lain juga mencemooh plakat-plakat yang dituliskan diatas gubuk yang berbunyi : “Inikah Sosialisme Indonesia?”. Dikatakan berulang kali bahwa pembangunan Sosialisme Indonesia memerlukan waktu yang lama dan perjuangan yang berat. Dikatakan Allah tidak akan merubah nasibmu sebelum engkau sendiri merubah nasibmu. kemakmuran tidak diberi seperti air embun diwaktu malam, tapi Tuhan akan memberi rahmat kepada yang bekerja, berusaha dan membina perbaikan nasib, demikian Presiden. Diktum ketetapan MPRS Dalam diktum ketetapan MPRS itu dinyatakan sebagai berikut: Memutuskan Dengan memanjatkan do’a Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa semoga kiranya melimp
[GELORA45] Bung Karno Terima Naskah Ketetapan MPRS Menjadi Presiden Seumur Hidup
Bung Karno Terima Naskah Ketetapan MPRS Menjadi Presiden Seumur Hidup May 20, 2016 Jakarta, 20 Mei 1963 – Presiden Soekarno Senin pagi dalam rapat umum dialun-alun kota Bandung telah menerima ketetepan Majelis Permusyawahan Rakyat sementara yang menyatakan Bung Karno sebagai Presiden seumur hidup. Presiden dalam menerima ketetapan MPRS No. III/1963, yang disetujui dengan suara bulat dalam rapat paripurna ketiga Sabtu malam yang lalu mengatakan bahwa hal itu adalah peristiwa penting bagi Negara, upacara penyerahan ketetapan menyatakan saya sebagai Presiden RI seumur hidup, tidak kurang penting bagi diri saya, kata Presiden. JIkalau saya menerima pengangkatan itu, saya ketahui bahwa jika ditinjau dari sudut hukum kekuasaan MPR Sementara sama dengan MPR. Meskipun demikian, alangkah baiknya jika nanti Majelis Permusyawaraan Rakyat hasil pemilihan umum meninjau soal itu kembali, kata Presiden. Saya kini sudah berumur 61 tahun dan tidak tahu Allah SWT akan beri umur berapa lama lagi pada saya, saya ketahui bahwa setiap manusia akhirnya akan dipanggil kembali kealam baka. “Namun saya tahu bahwa revolusi Indonesia belum selesai dan selesainya revolusi Indonesia itu masih akan memakan waktu bertahun-tahun lagi, malah berpuluh-puluh tahun.” Tatkala naskah ketetapan MPRS yang dihiasi pita merah putih diserahkan kepada Presiden Soekarno oleh ketua MPRS chairil saleh, rakyat yang menyaksikan upacara itu menyambut dengan sorak riuh gempita. Menurut Chairil pengangkatan Presiden Soekarno seumur hidup oleh MPRS merupakan bukti kesatuan antara MPRS dengan revolusi denga rakyat revolusioner. Dikatakan bahwa hal itu merupakan bukti dari tekad seluruh rakyat Indonesia dan Pemimpin Besar Revolusi untuk melaksanakan haluan negara dan pembangunan negara serta menghadapi kontra-revolusi dalam dan luar negeri. Upacara penyerahan ketetapan MPRS itu berlangsung bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-55 hari Kebangkitan Nasional dan dihadiri antara lain oleh pejabat tinggi negara, wakil korp diplomatik dan masssa rakyat kota Bandung.. Selesai rapat umum itu Presiden Soekarno menyaksikan defile didepan Gedung Merdeka, dijalan Asia Afrika, yang diselenggarakan untuk meriahkan peringatan ulang tahun Divisi Siliwangi. Kecam rasialis Presiden dalam pidatonya yang hampir satu jam lamanya sekali lagi mengecam perbuatan rasialis akhir-akhir ini yang menimbulkan kerusakan toko-toko Tionghoa yang bergelombang dibeberapa kota Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Kita harus laksanakan Amanat Penderitaaa Rakyat dengan jalan benar” ujar Presiden”, jangan kira masyarakat adil dan makmur dapat dicapai dengan perbuatan teror”. Kita tidak dapat menyelenggarakan sosialime Indonesia dengan melempar batu kekaca-kaca toko di Braga, dengan membakar mobil, gedung dan rumah. Kita belum berada dalam alam sosialisme Indonesia dan jika saya terima jadi Presiden seumur hidup, itu tidak berarti masyarakat adil dan makmur telah tercapai. Saya menerima ini berarti saya akan memberi pimpinan kepada perjuangan rakyat mencapai tujuan revolusi Indonesia. Moga-moga saya diberi taufik hidayat oleh Tuhan, diberi berkat, berkat rahmat, agar saya dapat memimpin revolusi Indonesia sampai kepada tujuannya. Presiden mengingatkan bahwa pembangunan sosialisme Indonesia belum terlaksana, dan tidak akan terjadi seperti embun jatuh dari langit. “Jika ada seseorang yang dapar menyelenggarakan sosilaisme Indonesia dalam waktu satu hari, ya satu tahun, bahkan dalam waktu sepuluh tahun, saya akan mundur dan mempersilahkan orang itu mengambil tempat saya”, kata Presiden. Presiden kemudian menanyakan kepada ketua PKI Aidit : “dapatkah sosialime Indonesia dicapai dalam waktu 10 tahun ?”. Aidit menjawab didepan corong pengeras suara : “Saya sepenuhnya setuju dengan Bung karno sosialisme tidak dapat dilaksanakan dalam satu hari, satu tahun atau 10 tahun. ” Tetapi dibawah pimpinan Bung Karno mudah-mudahan tidak terlalu lama kita bisa selenggarakan sosialisme”. Presiden antara lain juga mencemooh plakat-plakat yang dituliskan diatas gubuk yang berbunyi : “Inikah Sosialisme Indonesia?”. Dikatakan berulang kali bahwa pembangunan Sosialisme Indonesia memerlukan waktu yang lama dan perjuangan yang berat. Dikatakan Allah tidak akan merubah nasibmu sebelum engkau sendiri merubah nasibmu. kemakmuran tidak diberi seperti air embun diwaktu malam, tapi Tuhan akan memberi rahmat kepada yang bekerja, berusaha dan membina perbaikan nasib, demikian Presiden. Diktum ketetapan MPRS Dalam diktum ketetapan MPRS itu dinyatakan sebagai berikut: Memutuskan Dengan memanjatkan do’a Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa semoga kiranya melimpahkan berkah karunianya serta umur panjang kepada Bung Karno, Pemimpin Besar Revolusi Indonesia dan dengan senantiasa mendapat perlindungan dan petunjukNya semoga dikaruniai kekuatan rohani dan jasmani oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan menjunjung tinggi UUD’45 demi kepentingan penyelesaian revolusi. Menetapkan Pasal 1