-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>



https://mediaindonesia.com/read/detail/360584-capaian-kinerja-kementerian-pendidikan-dan-kebudayaan-dalam-setahu




Jumat 13 November 2020, 04:50 WIB 

Capaian Kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Setahu 

Arief Rachman Pendidik | Opini 

  Capaian Kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Setahu MI/M 
IRFAN Arief Rachman Pendidik TAHUN 2020, adalah tahun yang menantang bagi 
bidang pendidikan dan kebudayaan. 75 tahun Indonesia maju dengan gotong royong 
pendidikan dan kebudayaan, terutama saat menghadapi pandemi covid-19. Tantangan 
ini mencakup aspek pemulihan, akselerasi reformasi, dan aspek inovasi. 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengambil inisiatif sebagai 
capaian kinerja 1 tahun Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf 
Amin, untuk Indonesia Jaya. Tantangan dan permasalahan pendidikan selama 1 
tahun ini, meliputi penanganan kinerja pada masa pandemi covid-19, dan 
strateginya, membangun masa adaptasi dengan kebiasaan pembelajaran jarak jauh 
(PJJ), melakukan program PJJ di tingkat pendidikan dasar dan menengah maupun 
perguruan tinggi. Selanjutnya, memberikan arahan tentang pelaksanaan kuliah di 
perguruan tinggi, pelaksanaan bantuan operasional sekolah dan bantuan peralatan 
teknologi informasi/komputer, ketersediaan peralatan TIK, laboratorium, media 
pendidikan dan kebudayaan, serta pendidikan untuk PKBM, meningkatkan kualitas 
SDM melalui Program Pelatihan Jarak Jauh, tunjangan yang cukup bagi pelaksanaan 
pendidikan di seluruh Indonesia. Juga, kesiapan guru dan tenaga kependidikan 
lainnya, agar mencapai kecakapan kerja bagi Indonesia Maju, mendorong lulusan 
SMK agar mampu berwirausaha, meningkatkan pendidikan tinggi dengan pendidikan 
vokasi dan menilai (assessment) kompetensi minimum di semua jenjang. Selain 
itu, di bidang kebudayaan terdapat beberapa hal seperti: perlunya melakukan 
revolusi mental dan pembangunan kebudayaan nasional (2019), penyediaan platform 
kegiatan kebudayaan dan Inovasi dalam kegiatan kebudayaan, mendorong kegiatan 
kebudayaan daerah, melakukan gerakan seniman masuk sekolah. Juga, mengusahakan 
sandiwara sastra secara virtual, memahirkan produksi bahasa dan sastra secara 
inovatif, menciptakan indeks pembangunan kebudayaan, dan menampilkan wajah 
bahasa di sekolah, serta mengadakan secara terbatas Bulan Bahasa dan Sastra, 
dengan mempertimbangkan protokol kesehatan terutama dalam menghadapi covid-19. 
Stabilitas Dengan berbagai tantangan dan permasalahan yang ada di bidang 
pendidikan dan kebudayaan, stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan 
publik sangat diperlukan. Dengan menyadari bahwa pendidikan dan kebudayaan 
adalah mandat untuk menghadapi siswa sebanyak 51 juta dan 2,7 juta guru, serta, 
penduduk Indonesia dengan ribuan adat istiadat yang membentuk kebudayaan 
Indonesia, Saya berpendapat sebagai berikut. Upaya sadar dan terencana yang 
dilaksanakan telah mencapai keberhasilan yang maksimal, meskipun belum optimal. 
Di bidang pendidikan dan kebudayaan yang dilaksanakan Bapak Menteri Pendidikan 
dan Kebudayaan, Bapak Nadiem A Makarim, telah dilaksanakan dengan 
sungguh-sungguh, meskipun kita semua menyadari adanya keterbatasan yang 
disebabkan faktor eksternal, umpamanya: Di bidang pendidikan, belum semua guru 
dan orangtua memahami adanya perubahan pandangan, bahwa pendidikan tidak diukur 
oleh nilai (numerik) semata. Tetapi, diupayakan adanya pematangan di bidang 
kekuatan agama (spiritual), kekuatan olah rasa, olah pikir, dan olah jasmani. 
Semua pematangan di atas belum tercapai secara tuntas. Kemdikbud memahami, 
bahwa pendidikan juga menjadi tanggung jawab orangtua dan siswa itu sendiri. 
Maka, pembelajaran jarak jauh yang sementara ini dilakukan harus mencapai 
target yang realistis, melalui inovasi-inovasi baru. Terutama, bagi siswa yang 
tidak memiliki ketersediaan alat teknologi yang memadai, dan, semua kegiatan 
harus mengutamakan kesehatan. Perlu ada ukuran, dan paradigma baru yang dapat 
disebut berhasil (sangat berhasil, berhasil, kurang berhasil) di bidang 
pendidikan. Hal lain, yang perlu diterima dan disadari, adanya kejenuhan dan 
kebosanan yang dialami siswa terutama SMP dan SD yang harus tinggal di rumah. 
Bagi SMA dan perguruan tinggi, tuntutan pendidikan dapat lebih dilakukan karena 
kedewasaannya. Penghilangan ujian nasional sangat bijak dan memerlukan jalan 
baru untuk melakukan ukuran yang lebih fleksibel dan intangible bagi 
keberhasilan pendidikan. Hal yang sangat penting adalah kontinuitas dan 
keajegan kegiatan pembelajaran jarak jauh. Hal ini, dapat dilaksanakan bila 
rentang waktu pembelajaran dilakukan dengan mempertimbangkan daerah 
masing-masing. Hal lain yang sangat penting dipertimbangkan adalah adanya 
pengembangan kekuatan, dan keterlibatan orangtua serta guru untuk melaksanakan 
pembimbingan. Orangtua dan guru perlu melakukan pola asuh yang memberi teladan, 
mengarahkan, memahami, dan mampu berdialog dengan anak-anak. Pola asuh yang 
sifatnya otoriter, membebaskan atau terlalu melindungi akan sangat merugikan 
siswa. Terutama, SD, SMP dan SMA atau SMK, karenanya semuanya harus dilakukan 
dengan gembira dan bermakna. Adapun di bidang Kebudayaan, perlu diciptakan 
adanya kegiatan virtual yang menggugah rasa seni, sastra dan bahasa karena 
pertimbangan kegiatan jarak jauh untuk menghadapi pandemi covid-19. Harus 
menjadi pertimbangan bagi daerah-daerah yang tidak dapat melakukan secara 
virtual, harus diterima kemampuan daerah tersebut yang terbatas. Kita 
menghargai, upaya guru yang mendatangi siswanya di daerah terluar, terpencil 
dan terjauh. Perlu dipikirkan bagi daerah-daerah tersebut, untuk bekerjasama 
dengan tenaga lain seperti polisi dan Tentara Nasional Indonesia atau pihak 
swasta untuk dapat melakukan pembangunan pendidikan dan Kebudayaan dengan baik. 
Untuk pengembangan kebudayaan harus diupayakan adanya kreativitas dan platform 
kegiatan yang dapat menggugah rasa seni dan budaya. Kebudayaan adalah 
"Pengemudi dan pendorong kekuatan untuk memungkinkan terjadi pembangunan yang 
berkelanjutan". Kebudayaan harus dapat menciptakan keluarga yang taat kepada 
agama, keluarga yang santun, sopan dan masyarakat yang berbudi pekerti luhur. 
Hal ini, telah tertanam di Indonesia sejak lama dan kita perlu menggali kembali 
kebudayaan ini serta mempertahankannya untuk masa depan bangsa. Silaturahim 
Tuhan sudah mengatakan bahwa "Aku ciptakan Engkau dengan berbagai bahasa dan 
bersuku-suku, agar Engkau mampu menegakkan silaturahim." Saya berkesimpulan, 
capaian kinerja Kemendikbud selama 1 tahun ini (tahun 2019-2020) telah 
berhasil. Meskipun, kita sadar bahwa pekerjaan pendidikan dan kebudayaan adalah 
pekerjaan longitudinal (jangka panjang) dan memerlukan kerja sama semua 
komponen bangsa. Dalam kiprahnya di bidang pendidikan, Mas Menteri (Pak Menteri 
Pendidikan dan Kebudayaan) telah meluncurkan 6 episode 'Merdeka Belajar' yang 
dijabarkan dalam program Episode 1 Merdeka Belajar: mengubah ujian nasional 
menjadi penilaian (assessment) kompetensi minimum dan tinjauan (survey) 
karakter, dengan menghapus ujian sekolah berstandar nasional dan 
menyederhanakan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mempertimbangkan 
kekuatan anak didik, untuk dapat menyesuaikan kuota penerimaan peserta didik 
baru berbasis daerah (zonasi) di seluruh Indonesia. Episode 2 Merdeka Belajar: 
adalah "Kampus Merdeka" yang memberikan kemudahan pelaksanaan pendidikan 
(termasuk proses belajar) di perguruan tinggi. Episode 3 Merdeka Belajar: 
adalah perubahan mekanisme bantuan operasional sekolah (BOS), di tahun anggaran 
2020. Episode 4 Merdeka Belajar: adalah program yang mencetuskan organisasi 
penggerak pendidikan, mengarah ke Merdeka Belajar 5 yang meningkatkan mutu 
guru, sebagai penggerak pendidikan, dan yang terakhir adalah Merdeka Belajar 6 
yang melakukan transformasi dana pendidikan untuk perguruan tinggi. Semua 
program di atas diharapkan akan bermuara pada usaha pendidikan dan kebudayaan 
yang jauh lebih bermutu untuk bangsa, negara dan agama. Apa yang kita kerjakan 
sekarang dalam bidang pendidikan dan kebudayaan akan baru dapat dirasakan 
hasilnya di waktu yang mungkin lebih dari 10-15 tahun mendatang. Selamat kepada 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.  

Sumber: 
https://mediaindonesia.com/read/detail/360584-capaian-kinerja-kementerian-pendidikan-dan-kebudayaan-dalam-setahu





Kirim email ke