https://www.alinea.id/nasional/covid-19-komunikasi-istana-gaduh-picu-gejolak-sosial-b1ZJY9sSq
Covid-19: Komunikasi Istana 'gaduh' picu gejolak sosialPresiden Jokowi pun diminta bersikap lebih tegas kepada anak buahnya yang inkompeten itu. [image: Fatah Hidayat Sidiq] Fatah Hidayat Sidiq <https://www.alinea.id/me/fatah-hidayat-sidiq>Selasa, 31 Mar 2020 13:22 WIB - - - - - - [image: Covid-19: Komunikasi Istana 'gaduh' picu gejolak sosial] Informasi mutakhir perkembangan Covid-19 di Indonesia bisa dilihat di sini <https://alinea.id/air/covid-19> Banyak pejabat di Istana dan inkompeten dalam penanganan pandemi coronavirus baru (Covid-19) berkomentar. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membentuk gugus tugas dan menunjuk juru bicara untuk menanganinya. Orang-orang di Istana yang "turut merecoki" penanganan Covid-19 itu, seperti Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman serta dua Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian dan Ali Mochtar Ngabalin. Imbasnya, kinerja pemerintah tampak berantakan. "Sangat berbahaya. Karena masyarakat tak mendapatkan informasi yang tepat dan benar dari Istana. Pejabatnya komentar masing-masing," kata pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta, Ujang Komarudin, saat dihubungi Alinea.id, Selasa (31/3). Jokowi diketahui telah menunjuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo, sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Sedangkan Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Achmad Yurianto, sebagai juru bicara pemerintah. BACA JUGA - Kapolri sebut status darurat sipil sejalan dengan maklumatnya <https://www.alinea.id/nasional/kapolri-sebut-darurat-sipil-sejalan-dengan-maklumatnya-b1ZJY9sSD> - Mabes Polri akui 7 siswa Setukpa Lemdiklat positif Covid-19 <https://www.alinea.id/nasional/mabes-polri-akui-7-siswa-setukpa-lemdiklat-positif-covid-19-b1ZJY9sS6> - Cegah penularan Covid-19, pemerintah harus setop operasional bus AKAP <https://www.alinea.id/nasional/pulang-dari-jakarta-warga-garut-positif-covid-19-b1ZJY9sS8> Motif pejabat inkompeten ini muncul, Ujang menduga, untuk "mencuri panggung" alih-alih "penyambung lidah" presiden dengan rakyat. "Tapi yang terjadi, memperburuk citra Istana," ucapnya. Apabila komunikasi publik Istana tetap serampangan, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu mengingatkan, bakal memupus kepercayaan publik terhadap pemerintah. Juga hal-hal lebih buruk ke depannya. "Bisa saja akan terjadi gejolak sosial. Karena informasi yang keluar dari pemerintah tidak bisa dipahami oleh masyarakat," tuturnya. Kendati demikian, Ujang menilai, Jokowi sudah menertibkan anak buahnya. Sayangnya, membandel dan tetap "berkoar". Karenanya, presiden diminta lebih tegas. "Langsung pecat," kata dia. Sponsored