*https://www.sinarharapan.co/kesra/read/14999/dpr__ada_rs_rujukan_corona_di_daerah_yang_tidak_layak
<https://www.sinarharapan.co/kesra/read/14999/dpr__ada_rs_rujukan_corona_di_daerah_yang_tidak_layak>*
*DPR: Ada RS Rujukan Corona di Daerah Yang Belum Layak*

Sabtu , 21 Maret 2020 | 12:02


JAKARTA--Pemerintah diminta memberikan perhatian bagi rumah sakit rujukan
wabah virus corona atau COVID-19 di daerah-daerah . Pasalnya, masih ada
rumah sakit rujukan yang dinilai jauh dari kata layak.

Anggota Komisi IX DPR, Sri Mellyana mengaku, dirinya baru saja bertolak
dari daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan II, tepatnya Kabupaten
Lahat. Disana kata dia, RSUD Kabupaten Lahat menjadi rumah sakit rujukan
pasien corona.


"Di daerah saya itu ada satu rumah sakit yang menjadi rumah sakit rujukan,
yang saya datangi itu RSUD Kabupaten Lahat," ungkapnya dalam diskusi
bertajuk "Gerakan Masyarakat Melawan Corona" di kawasan Senayan, Jakarta,
Sabtu (21/3/2020).

Namun sayangnya, lanjut politisi Partai Gerindra ini, dilihat dari sarana
prasarana, alat kesehatan, dan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis,
semuanya terbilang masih sangat minim.


Buktinya, ruang isolasi yang hanya satu buah letaknya tidak strategis.
Dimana jika ada satu suspect corona, dia harus melewati banyak tempat.
Padahal semestinya ambulans yang datang harus berhenti persis di depan
ruang isolasi.

"Ga bisa berputar-putar dulu sehingga ketika virus itu ada, maka virus akan
ikut menyebar, berputar-putar," imbuhnya.

Belum lagi, tambahnya, APD yang tersedia di rumah sakit itu jumlahnya
sangat minim. Dia mencatat hanya ada 20 APD yang ada disana.


"Kalau bicara seperti DKI, mereka butuh 20 orang yang menerima, empat di
depan ambulans sampai ke petugas yang lain. Berarti kalau itu terjadi, satu
suspect saja itu sudah selesai," sesalnya.

"Ini sangat berbahaya. Kalau mereka menerima dengan kondisi yang sangat
tidak layak itu, maka menerima penyebaran. Siap menerima penyebaran,"
pungkasnya.

Kirim email ke