Hahahaa, ... tentu saja Fredrich yang berpenampilan angkuh, arogan begitu "ahli" nya membela klein2nya, dengan BAYARAN selangit, ... akhirnya terperosok dalam jebakan yang dibuatnya sendiri! Terdiam seribu bahasa dihadapan saksi-saksi yang mengungkap skenario licik untuk menyelamatkan klein kakapnya, Setya Novanto!

Sudah BETUL orang macam begini diganjar hukuman seberat-beratnya, karena dalam pembelaan terhadap kleinnya, koruptor kakap yang sangat merugikan NEGARA dan RAKYAT itu, Fredrich bukan melakukan pembelaan KEADILAN dan KEBENARAN, tapi justru berusaha persulit, merintangi KPK mengusut, penyidikan terhadap Setnov.

Tapi, ... kalau Fredrich diganjar 15 tahun penjara, sedang Setnov hanya 18 tahun, kok rasanya kurang adil? Artinya jadi terlalu ringat bagi Setnov kalau hanya 18 tahun saja! Seharusnya dijatuhi HUKUMAN-MATI atau setidaknya Seumur-hidup dengan sita kembali semua harta hasil korupsi yg dilakukan itu!

Salam,

ChanCT


Noroyono 1963 noroyono1...@yahoo.com [GELORA45] 於 10/6/2018 7:11 寫道:
*Dua Rencana Skenario Fredrich Yunadi untuk Setya Novanto*
Reporter: Tempo.co
Editor: Ninis Chairunnisa
Minggu, 29 April 2018 11:16 WIB
<https://statik.tempo.co/data/2018/04/27/id_701434/701434_720.jpg>
/Inline-afbeelding
Setya Novanto, memberikan keterangan sebagai saksi kunci dalam sidang perkara //merintangi penyidikan kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 27 April 2018. Jaksa Penuntut Umum KPK menyangka Bimanesh Sutarjo telah merekayasa rekam medis Setya Novanto. TEMPO/Imam Sukamto/ TEMPO.CO, Jakarta - Persidangan kasus perintangan penyidikan Setya Novanto <https://www.tempo.co/tag/setya-novanto> telah mengungkap sejumlah fakta. Salah satunya mengenai perencanaan skenario guna menghindari proses hukum yang sempat dirancang Fredrich Yunadi untuk Setya Novanto. Skenario pertama adalah Fredrich membuat Setya Novanto seolah mengalami kecelakaan untuk menghindarkannya dari penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal tersebut diungkapkan oleh Bimanesh yang ditelepon oleh Fredrich guna menyampaikan permintaan itu. "'Dok, skenarionya kecelakaan.' Saya bingung waktu itu,” kata Bimanesh saat bersaksi dalam persidangan Fredrich pada Kamis, 19 April lalu. */Baca: Seperti Apa Skenario Pura-pura Gila untuk Setya Novanto <https://nasional.tempo.co/read/1084050/seperti-apa-skenario-pura-pura-gila-untuk-setya-novanto>/* Akhirnya, Setya pun masuk ke Rumah Sakit Medika, Permata Hijau, karena peristiwa kecelakaan yang dialaminya pada 16 November 2017. Mobil yang ditumpangi Setya menabrak tiang listrik. Peristiwa itu cukup membuat kehebohan sebab saat itu Setya sedang dicari oleh KPK. Fredrich yang kala itu masih menjadi pengacara Setya, langsung mendampingi kliennya di rumah sakit. Ia menjelaskan berbagai hal mengenai kecelakaan yang dialami Setya, termasuk soal luka berdarah-darah dan memar sebesar bakpao pada dahi Setya. Dalam upaya skenarionya itu, dari kesaksian dalam sidang, Fredrich pun sempat menemui dokter RS Medika, yaitu dokter jaga Michael Chia Cahaya untuk meminta dibuatkan surat perintah rawat inap. Ia juga menemui dokter Alia guna menyiapkan ruang VIP untuk Setya. Surat rawat inap untuk Setya ditandatangani oleh Bimanesh. */Baca: 5 Bantahan Setya Novanto dalam Sidang Bimanesh Sutarjo <https://nasional.tempo.co/read/1083850/5-bantahan-setya-novanto-dalam-sidang-bimanesh-sutarjo>/* Belum selesai sampai di situ, Fredrich kemudian diketahui sempat berencana membuat skenario pura-pura gila untuk kliennya itu. Hal tersebut terekam dalam percakapan antara Fredrich dan seseorang bernama Victor. "Pak Setnov selama ini kan dibilang orang berpura-pura (sakit). Kalau mau, ada /temen/ saya, dia jago bikin orang jadi gila di sidang. Nanti habis itu cabut lagi dia gilanya. Ada di Bangka nih," kata Viktor kepada Fredrich dalam rekaman yang diputar jaksa pada persidangan Jumat, 27 April lalu. Dapat penawaran itu, Fredrich hanya pasif mendengarkan. Namun, Viktor terus berusaha meyakinkan Fredrich. "Kemarin itu saya bilang ke orangnya 'Kamu benar yakin?' Dia bilang yakin nanti saya kirim hantu gunung. Nanti diperiksa pasti gila. Di Bangka itu buktinya," kata Victor. */Baca: Setya Novanto Bantah Perintahkan Fredrich Pesan Kamar di RS <https://nasional.tempo.co/read/1083825/setya-novanto-bantah-perintahkan-fredrich-pesan-kamar-di-rs>/* Setelah memutar rekaman, jaksa KPK bertanya apakah Setya mengenali suara tersebut. Setya menjawab tidak terlalu mengenal suara itu. Dia berkata jika Fredrich yang menelepon, suara kumisnya pasti kedengaran. "Kalau ditelepon kan kumisnya kedengaran," kata Setya Novanto. Hingga saat ini, baik Fredrich dan Bimanesh masih menjalani persidangan atas kasus perintangan penyidikan yang menjeratnya. Keduanya dianggap telah bersekongkol merekayasa kecelakaan dan rekam medis Setya Novanto <https://www.tempo.co/tag/setya-novanto> untuk menghindarkannya dari pemeriksaan KPK.




---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com

Kirim email ke