-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://travel.detik.com/travel-news/d-5035376/es-antartika-bisa-mencair-lebih-cepat-dari-yang-kita-duga?tag_from=wp_belt_lifestyle


Minggu, 31 Mei 2020 21:45 WIB

TRAVEL NEWS

Es Antartika Bisa Mencair Lebih Cepat dari yang Kita Duga

Ahmad Masaul Khoiri
detikTravel
Share 0
Tweet 0
Share 0
3 komentar
Pemandangan Antartika dari Agulhas II (Foto: CNN)
Jakarta -

Lapisan es Antartika menyusut dengan kecepatan hingga 50 meter sehari pada 
akhir Zaman Es terakhir. Para peneliti telah menemukan proses itu.

Penyusutan itu sekitar sepuluh kali lebih cepat daripada penyusutan tercepat 
saat ini. Diberitakan CNN, adalah para ilmuwan dari Scott Polar Research 
Institute dari University of Cambridge yang menemukannya.

Bahwa sekitar 12.000 tahun yang lalu, es mencari dengan kecepatan lebih dari 10 
kilometer setahun. Kejadian itu jauh lebih cepat dari tingkat penyusutan hari 
ini, yang dihitung menggunakan data satelit.

Para peneliti memperingatkan bahwa, jika perubahan iklim terus memanaskan es 
dalam beberapa dekade mendatang, kita bisa segera melihat tingkat penyusutan es 
yang sama atau lebih dari yang diperkirakan. Implikasinya pun sangat besar bagi 
permukaan laut global.

Tahun lalu, para peneliti dari Ekspedisi Laut Weddell berangkat ke Antartika 
untuk melakukan penelitian. Mereka mencari bangkai kapal penjelajah Antartika, 
Sir Ernest Shackleton, Endurance.

Kondisi es laut menghentikan tim itu mengambil gambar bangkai kapal legendaris. 
Namun, mereka mampu memetakan dasar laut di dekat Larsen Ice Shelf, sebelah 
timur Semenanjung Antartika.

Larsen Ice Shelf awalnya meliputi area seluas 33.000 mil persegi. Tapi es di 
kawasan ini telah menyusut secara dramatis ketika suhu udara menghangat di 
paruh kedua abad ke-20.
Penjelajahan AntartikaDasar laut Antartika (Foto: CNN)

Bagian lapisan esnya telah hancur dan pecah. Pada tahun 2017, sekitar 12% dari 
bagian tengah lapisan es yang tersisa juga pecah menjadi gunung es tunggal yang 
besar, ukurannya sekitar 2.240 mil persegi.
Baca juga: Suhu Terpanas Antartika Pecahkan Rekor

Dengan menggunakan kendaraan bawah air otonom (AUV) yang beroperasi sekitar 60 
meter di atas dasar laut, para peneliti mempelajari punggungan di dasar laut. 
Lanskap itu diciptakan oleh sedimen es yang bergerak dan mulai melayang.

Dengan memeriksa jejak lapisan es dan punggungan dasar laut itu, tim tersebut 
dapat menemukan bukti baru dari penyusutan es di masa lalu. Laporan diterbitkan 
dalam jurnal Science.

Sebuah studi baru-baru ini oleh NASA menunjukkan bahwa lapisan es Antartika dan 
Greenland kehilangan rata-rata 118 gigaton dan 200 gigaton es per tahun. Hal 
itu menyebabkan permukaan laut naik sekitar setengah inci antara tahun 
2003-2019.

Temperatur musim panas yang lebih hangat adalah penyebab utama hilangnya es 
Antartika ini, menurut NASA. Suhu hangat telah mencairkan es dari permukaan 
gletser dan lapisan es.
Baca juga: Studi Terbaru: Gunung Berapi Terbesar di Dunia Ditemukan di Hawaii

Mempelajari penyusutan es ini dapat diperkirakan seberapa parah kenaikan air 
laut di masa mendatang. Para ahli telah memperingatkan bahwa selama tiga dekade 
ke depan, ratusan juta orang di seluruh dunia berisiko kehilangan rumah mereka 
karena kota-kota besar dunia bisa tenggelam karena kenaikan air laut.

Para ahli mengatakan bahwa kenaikan permukaan laut kemungkinan akan melebihi 
satu meter pada tahun 2100 jika emisi karbon terus meningkat. 680 juta orang di 
seluruh dunia akan mengalami banjir rob tahunan pada tahun 2050.


Simak Video "Lebih Ngeri dari Corona, Kondisi Bumi 50 Tahun Lagi Diprediksi Tak 
Layak Huni"

(msl/ddn)






Kirim email ke