http://www.antaranews.com/berita/614934/guru-besar-uin-masjid-harus-jauh-dari-politik?utm_source=topnews&utm_medium=home&utm_campaign=news
*Guru besar UIN: masjid harus jauh dari politik*
Senin, 27 Februari 2017 19:00 WIB | 2.283 Views
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Guru besar UIN: masjid harus jauh dari politik
Akademisi, Azyumardi Azra (kanan) didampingi tokoh agama Buddha Suhadi
Sendjaja (kiri) (ANTARA FOTO/Dodo Karundeng)
Jakarta (ANTARA News) - Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam UIN
Azyumardi Azra mengatakan masjid seharusnya jauh dari politik partisan
karena hal itu berpotensi memecah-belah umat.
"Masjid itu harus dijaga kesuciannya, dan harus dijauhkan dari politik
keberpihakan karena kepentingan ini dapat membuat orang mementingkan
kelompok dengan mengorbankan kepentingan pihak lain," kata Azyumardi
Azra di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan fenomena tersebut telah terjadi belakangan ini, menurut
dia pendidikan politik tetap penting bagi umat islam tetapi tidak
memiliki keberpihakan pada golongan tertentu.
Survei tentang masjid oleh Center for the Study of Religion and Culture
(CSRC) UIN Jakarta pada 2010 menemukan meluasnya penggunaan mimbar
masjid untuk kepentingan politik.
Pengurus masjid dan jamaah lama-kelamaan menjadi permisif pada paham dan
praksis kekerasan.
Misalnya, sembilan persen takmir masjid yang disurvey di wilayah DKI
Jakarta setuju penggunaan kekerasan atas nama "amar maruf nahy munkar"
dan dengan prosentase sama mereka menyetujui pembentukan negara Islam di
Indonesia.
Dia mengatakan Indonesia sebenarnya tidak memiliki tradisi menjadikan
masjid sebagai pusat aktivitas politik kekuasaan seperti yang terjadi di
dunia arab.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2017