Kepala BNP2TKI: 
Hasil Pemeriksaan RS NTB, Ginjal Sri Rabitah Lengkap
Selasa, 28 Februari 2017 | 13:51 WIB

KOMPAS.com/Nabilla TashandraPolitisi Partai Golkar Nusron Wahid dalam sebuah 
acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (30/7/2016)

Terkait
·         Pimpinan Komisi IX Minta Pemerintah Usut Tuntas TKI Kehilangan Ginjal
·         BNP2TKI Kumpulkan Data Terkait Hilangnya Ginjal TKI Sri Rabitah
·         Kades Desak Usut Tuntas Kasus TKW yang Kehilangan Ginjal di Qatar
·         Kisah Pengorbanan Dokter yang Donasikan Ginjal demi Nyawa Dokter Lain
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga 
Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menuturkan pihaknya telah mendapatkan 
informasi terbaru terkait kasus TKI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) Sri 
Rabitah yang mengaku kehilangan ginjal.

Dari hasil pertemuan Pemerintah Daerah NTB dan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi 
NTB, hasil sementara menyatakan bahwa ginjal Sri Rabitah masih lengkap. 
Pertemuan tersebut dihadiri langsung Wakil Direktur RSUD Provinsi NTB dan 
dokter bagian Radiologi.

"Pada praoperasi dinyatakan bahwa sebetulnya ginjalnya masih ada dua," kata 
Nusron saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Dari penjelasan yang diterima Nusron, kedua ginjal masih ada namun ada selang 
yang masih tertanam yang perlu dikeluarkan.

(Baca: Sri Rabitah: Saya Tidak Ikhlas Ginjal Saya Diambil Diam-diam)

Selang tersebut dipasang untuk memperlancar saluran kemih. Pengeluaran selang 
melalui operasi rencananya akan dilakukan pada 2 Maret mendatang.

"Praoperasi ini membutuhkan waktu 1-2 minggu. Nah di waktu 1-2 minggu ini kita 
akan lakukan operasi 2 Maret nanti, dicek apakah benar ginjalnya masih ada atau 
tidak," tuturnya.

Nusron menggarisbawahi, hasil sementara yang diterimanya belum 100 persen 
benar, karena itu untuk memastikannya secara utuh apakah ginjal Sri masih 
lengkap atau tidak akan dilakukan setelah operasi.

"Saya mohon teman-teman sabar terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi 
karena masih simpang siur antara keterangan yang didapat dari Qatar maupun yang 
di sini," ucap Politisi Partai Golkar itu.

(Baca: Kemenlu Tangani TKI yang Kehilangan Ginjal Saat Bekerja di Qatar)

Sri berangkat menuju Qatar melalui BLK-LN Falah Rima Hudaity Bersaudara. Ia 
mengaku kerap mendapat perlakuan tak manusiawi selama bekerja. Suatu hari, 
tiba-tiba majikannya mengajak Sri ke dokter untuk memeriksakan kesehatannya.

Meski sempat menolak lantaran merasa sehat, namun ia tetap menjalani 
serangkaian pemeriksaan, seperti cek darah dan pemasangan infus, serta disuntik 
hingga tak sadarkan diri. Belakangan, Sri merasa sering sakit-sakitan.

Ia kerap mengalami batuk darah, kencing darah, dan keluar darah dari hidungnya. 
Karena kerap sakit-sakitan, Sri dipulangkan kembali ke Indonesia. Suami Sri 
membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan rontgen dan ia baru tahu telah 
kehilangan salah satu ginjalnya.

Kompas TVKasus dugaan pencurian ginjal yang dialami mantan TKW, Sri Rabitah 
warga Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat mulai menemukan titik terang. Setelah 
melakukan pemeriksaan awal, dinas kesehatan Lombok Utara membenarkan ada 
kelainan di ginjal Sri Rabitah.


Kirim email ke