Indef Beberkan Sentimen Negatif ke Pemerintah
Minggu , 15 November 2020 | 17:20 
https://www.sinarharapan.co/ekonomi/read/26708/indef_beberkan_sentimen_negatif_ke_pemerintah
 
Sumber Foto dok/Antara/Hafidz Mubarak A.
Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin. POPULER
Indef Beberkan Sentimen Negatif ke Pemerintah
Menhub Uji Coba Persinyalan LRT JabodebekListen to this
JAKARTA - Sentimen warganet (netizen) terhadap kinerja pemerintah telah 
dipetakan. Presiden Jokowi dan tujuh menterinya mendapat sejumlah sentimen 
negatif.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) - Datalyst Center 
memaparkan hasil riset big data kebijakan Covid-19, lewat keterangan tertulis 
yang diterima di Jakarta, Minggu (15/11/2020).


Riset analisis sentimen tentang kinerja pemerintah pada saat ini dilakukan 
dengan pengumpulan data (data mining) selama periode hampir setengah tahun atau 
tepatnya mulai bulan Juli sampai 13 November 2020.

Selama periode tersebut terkumpul tidak kurang dari 2,18 juta percakapan di 
media sosial, dengan kata kunci joko widodo, presiden jokowi, jokowi. Juga kata 
kunci menteri, seperti: terawan agus putranto, menkes terawan,menterikesehatan, 
menteri kesehatan.



Ekonomo Senior Indef Didik J Rachbini. (Dok/Ist)

Dari 1,22 juta percakapan terkait Jokowi ada tidak kurang dari 49,9 persen 
mempunyai sentimen negatif. "Dengan setimen negatif yang cukup besar, mencapai 
separuh dari sentimen publik di media sosial. Ini mengindikasikan bahwa 
presiden sebenarnya tidak mempunyai modal besar untuk membuat lompatan 
kebijakan yang tidak populer," ujar ekonom senior Indef, Didik J Rachbini dalam 
keterangan tertulis tersebut.

Selain itu, berdasarkan big data tersebut, Didik juga menyoroti sejumlah isu 
kebijakan kontroversial. Pemerintah dinilai kurang melakukan sosialisasi.


"Selama ini sudah banyak kebijakan kontroversial yang dilakukan, seperti UU 
Ciptaker, Pelemahan KPK, utang luar negeri dan lainnya. Kebijakan di masa 
mendatang yang tidak populer, komunikasi lemah, dan kurang sosialisasi akan 
lebih ditentang lagi oleh publik, bahkan tidak hanya di media sosial tetapi 
dalam aksi demonstrasi, seperti yang telah terjadi berkali-kali," tuturnya.

Sedangkan dalam riset ini, nama Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak populer sama 
sekali karena sangat sedikit perbincangan tentang dan kiprah wakil presiden, 
mengenai sikap, kebijakan, padangan, pemikiran dan kesehariannya.

"Perbicangan terkait wakil presiden hanya 104,9 ribu percakapan, sangat jauh di 
bawah intensitas perbincangan terkait presiden. Ini mengindikasikan wakil 
presiden terlihat seperti ban serep pada masa Orde Baru," ia menjelaskan.


Selain Jokowi, ada tujuh menteri yang mendapatkan sentimen paling negatif dari 
publik.

Berikut ini daftarnya:

1) Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (sentimen negatif 74 persen)
2) Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (sentimen negatif 57 persen)
3) Menteri Kominfo Johnny G. Plate (sentimen negatif 55 persen)
4) Menteri Agama Fachrul Razi (sentimen negatif 53 persen)
5) Menteri KKP Edhy Prabowo (47 persen)
6) Menteri Pendidikan Nadiem Makarim (44 persen)
7) Menteri Keuangan Sri Mulyani (44 persen)

Berdasarkan data tersebut, Menkes Terawan mendapat paling banyak sentimen 
negatif. Namun, ada penurunan sentimen negatif dibandingkan saat awal bulan 
setelah kasus Corona pertama. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan 
kasus Covid-19 di Indonesia.(*)



Sumber Berita: Detik.com

Kirim email ke