-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://www.antaranews.com/berita/1569312/jember-jadi-percontohan-penerapan-konsep-pertanian-cerdas-iklim



Jember jadi percontohan penerapan konsep pertanian cerdas iklim

Selasa, 23 Juni 2020 10:47 WIB

Jember jadi percontohan penerapan konsep pertanian cerdas ikim (Humas Kementan)
Petani tidak boleh berhenti, karena pertanian tidak boleh berhenti dalam 
kondisi apa pun
Jakarta (ANTARA) - Jember di Jawa Timur menjadi wilayah percontohan untuk 
penerapan konsep pertanian cerdas iklim sebagai antisipasi dampak perubahan 
iklim global.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDMP Pertanian (BPPSDMP) Kementerian 
Pertanian Dedi Nursyamsi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan 
petani dan penyuluh mulai menerapkan dan mengembangkan Pertanian Cerdas Iklim 
(Climate Smart Agriculture) melalui proyek SIMURP yang akan diterapkan pada 
tahap awal di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

“CSA dilakukan sebagai antisipasi dampak perubahan iklim global. Apalagi 
Indonesia diperkirakan akan mengalami musim kemarau panjang. Untuk itu, para 
penyuluh dan petani harus segera melakukan percepatan tanam agar disisa musim 
hujan ini petani masih bisa panen, untuk menjaga ketersediaan dan ketahanan 
pangan terutama di masa pandemi COVID-19,” tuturnya.

Ia mengatakan dalam empat tahun ke depan sebanyak empat Balai Penyuluhan 
Pertanian (BPP) di Jember akan menjadi percontohan penerapan pertanian cerdas 
iklim (CSA). Empat BPP terpilih adalah Ajung, Balung, Ambulu, dan Gumukmas.

Sebanyak empat BPP itu kata dia, telah bersiap dengan menetapkan calon petani 
dan calon lokasi CSA.

“Banyak hal yang telah dilakukan terutama di wilayah binaan keempat BPP yang 
akan menjadi lokasi penerapan pertanian cerdas iklim,” katanya.
Berdasarkan data yang ada, jumlah penyuluh (PNS dan THL) di BPP Ajung sebanyak 
17 orang. Mereka bisa membina 145 poktan dan 23 gabungan kelompok tani 
(gapoktan) dan komoditas unggulannya padi dan jagung.

Sedangkan di BPP Balung, jumlah penyuluh (PNS, THL dan Swadaya) 22 orang dan 
mampu membina 181 (kelompok tani) poktan dan 22 gapoktan dan komoditas 
unggulannya padi, jagung,kubis, cabe, dan tembakau.

Di BPP Ambulu, jumlah penyuluh (PNS, THL dan Swadaya) sebanyak 24 orang yang 
mampu membina 171 poktan dan 28 gapoktan dengan komoditas unggulannya padi, 
jagung, kedelai, dan tembakau.

Sedang BPP Gumukmas jumlah penyuluh (PNS, THL dan Swadaya) sebanyak 29 orang 
yang mampu membina 238 poktan dan 29 gapoktan dengan komoditas unggulannya padi 
dan tanaman hortikultura/sayuran.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga terus memberikan semangat kepada 
petani dan penyuluh untuk tetap beraktivitas produktif.

“Petani dan penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Mereka tidak boleh 
berhenti, karena pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apa pun. Namun, 
tetap jalankan protokol pencegahan COVID-19. Agar petani dan penyuluh sehat dan 
produktivitas meningkat,” tutur Mentan.

Baca juga: Presiden Jokowi hadiri acara silaturahmi Gapoktan-Perpadi
Baca juga: Ketika BI turut andil memperkuat kepemimpinan kelompok tani

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2020

    TAGS:
    Kementan
    pertanian cerdas iklim
    csa







Kirim email ke