*KBRI BEIJING DORONG KERJA SAMA BISNIS MELALUI FORUM BISNIS*
2018-09-28 12:13:09
http://indonesian.cri.cn/20180928/fccd54ee-1cce-5887-f115-17092b0b1484.html
Indonesia dan Tiongkok selama ini memiliki potensi investasi dan
perdagangan yang sangat besar. Namun potensi ini terkendala oleh
berbagai hal, salah satunya adalah informasi yang kurang memadai
mengenai peraturan terkait investasi dan perdagangan di masing-masing
negara. Untuk mengatasi kendala-kendala itu, KBRI Beijing bekerja sama
dengan Kemenko Maritim, BKPM,Kementerian Pariwisata, Inacham, serta
sejumlah pihak yaitu Vmate App (Alibaba), CFLD, Kapal Api, Indofood,
Papatonk, Mayora, Iflytek, Gezhouba menyelenggarakan Indonesia - China
Business Forum on Investment and Trade 2018 pada tanggal 26 September
2018 dengan tema "Doing Business with Wonderful Indonesia" bertempat di
Hotel Four Seasons Beijing.
Forum bertujuan membahas potensi investasi dan perdagangan, juga untuk
mempertemukan partner bisnis yang sesuai bidang tersebut agar terjadi
kerjasama yang konkrit. Forum Bisnis ini diharapkan dapat mempercepat
dunia usaha dalam melakukan kerja sama kongkrit di antara kedua negara.
Forum dihadiri oleh sekitar 200 pebisnis baik dari Indonesia maupun
Tiongkok, yang membahas mengenai investasi dan perdagangan di bidang
infrastruktur dan pertambangan, ekonomi digital dan kreatif ekonomi,
serta produk pertanian dan makanan minuman.
Dalam pidatonya saat membuka Forum Bisnis, Dubes Djauhari Oratmangun
menegaskan pentingnya Forum ini untuk membahas berbagai peluang
investasi dan perdagangan yang dapat mendorong terwujudnya kerja sama
kongkrit antara dunia usaha kedua negara.
Sementara itu, Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim, Bapak Ridwan
Djamaluddin sebagai keynote speaker menjelaskan mengenai wilayah
investasi di Indonesia dan pembangunan 10 Bali baru oleh Pemerintah.
Kebijakan ini memberikan kesempatan kepada investor untuk juga
berkontribusi dalam pembangunan. Deputi Promosi Penanaman Modal BKPM,
Bapak Andi Maulana menyampaikan bahwa pemerintah juga memperbaiki sistem
birokrasi perijinan untuk mempermudah investor sebagaimana yang
dilakukan melalui pengembangan Online Single Submission (OSS).
Dalam sesi digital and creative economy, yang dipandu oleh Bapak Liky
Sutikno, Ketua Inacham (Indonesian Chamber of Commerce di Tiongkok),
Forum membahas pengembangan potensi dan kesempatan berbisnis di berbagai
bidang dengan melibatkan teknologi IT, seperti yang dilakukan oleh
Glexindo untuk mendorong ekspor Indonesia di dunia internasional.
Glexindo merupakan marketplace yang mempertemukan B2B2C secara global.
Begitu juga dengan perusahaan asal Tiongkok, Jumore, yang platformnya
dapat digunakan oleh pebisnis internasional, khususnya dari Indonesia
untuk memasuki pasar Tiongkok. Berbeda dengan keduanya, Combplus lebih
cenderung membangun start up, sehingga start up dapat lebih mengenali
dan mempertajam nilai jualnya di dunia usaha. Start up lainnya adalah
Cocowork yang mengembangkan sewa ruang kantor bagi pelaku usaha yang
membutuhkan ruang kerja yang lebih inovatif dan berbiaya rendah.
Dalam sesi industri makanan dan produk pertanian, hadir importir buah
tropis di Tiongkok dari Shanghai Sunshine Group sebagai pengimpor
manggis, CAWA, importir sarang burung wallet, dan Atase Perdagangan KBRI
Beijing. Dalam sesi dimaksud, masing-masing pembicara memberikan kunci
kesuksesan usaha yang dijalankannya dengan mengimpor buah dan produk
dari Indonesia. Meskipun pelaku usaha tersebut telah sukses dengan
bidangnya, masih terdapat banyak kesempatan bagi pengusaha lainnya
mengingat potensi konsumen Tiongkok yang sangat besar.
Usai kedua sesi tersebut, dilaksanakan penandatanganan rencana kerjasama
antara PT Tangshan Jin Hendong Bicycle Parts dengan PT Terang Dunia
Internusa senilai 15 juta Dollar AS untuk membangun pabrik furniture
baja di Indonesia. Selain itu, ditandatangani pula rencana kerja sama
antara Zhengde Waste Technology AG, CRCC Investment Group Limited, dan
Indonesia – China Business Council (ICBC) dengan nilai potensi investasi
untuk 5 tahun ke depan sebesar 5 Milyar Dollar AS untuk membangun pabrik
energi sampah di Indonesia. Pembicara dan peserta dari Indonesia juga
mendapatkan kesempatan tawaran kerjasama dari para peserta pengusaha
asal Tiongkok, seperti antara Glexindo dan Jumore, PT. Consociate
Jakarta Corporindo.
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com