Kebutuhan infrastruktur.
PT Jasa Marga Tbk kembali membuka alasan di balik mahalnya tarif Jalan Tol 
Trans Jawa. Perusahaan pelat merah itu bahkan mengaku sama sekali tak 
sedikitpun mengambil untung dari tarif tersebut. Tarif sekarang tidak buat kita 
untung. Bertahan saja berat. Ini memang short term, nature of business. 
Penentuan tarif tol memang didasarkan pada tiga aspek. Mulai dari biaya 
konstruksi pembangunan, kemampuan membayar (willingness to pay), hingga manfaat 
yang diberikan. Dari sisi biaya misalnya, nilai investasi yang digelontorkan 
perusahaan untuk membangun jalan tol tak sedikit. Bahkan, modal yang 
dikeluarkan perusahaan baru bisa kembali 50 tahun kemudian. 
Itu sebabnya jalan toll hanya dibangun oleh BUMN atau oleh swasta nasional yang 
punya kekuatan modal besar. Kalau bicara jangkan pendek memang tidak 
menguntungkan. Tapi harus dicatat bahwa visi membangun jalan toll itu 
berhubungan dengan peningkatan ekonomi negara dan lancarnya arus barang dan 
jasa. Tidak bisa harus ekonomi bangkit dulu baru bangun jalan Tol. Tidak bisa. 
Ini soal pilihan mengelola ekonomi negara secara modern. Terbukti bila awalnya 
jalan toll itu sepi peminat karena masih ada alternatif jalan negara yang 
bebas. Namun kita bellum tiga tahun jalan Toll selesai dibangun, terjadi 
perubahan persepsi biaya terhadap pemanfaatan jalan toll bagi pengguna. 
Ternyata akhirnya orang tidak keberatan dengan biaya asalkan lebih cepat dan 
lebih efisien dari segi traffic.
Bila tadinya traffic kendaraan jalan toll masih dibawah 20.000 perhari atau 
dibawah ambang batas kelayakan investasi, tapi kini sudah diatas 20.000 
kendaraan perhari.  Artinya trend nya sudah positip. Prediksi 50 tahun kembali, 
akan lebih cepat. Bisa saja dibawah 10 tahun sudah return itu investment. 
Apalag semua jalan toll sebagian besar mendapatkan VGF dari pemerintah sehingga 
sangat efisien secara bisnis. Bahkan menjelang lebaran ini. menurut Polri akan 
diberlakukan one way dari Km 70 Cikampek Utama hingga Km 414 Kali Kangkung 
Semarang. itu artinya traffic membludak. Karena diperkirakan puncak lebaran 
akan mencapai traffic diatas 90.000 kendaraan. 
Membangun infrastruktur membutuhkan visi besar dan nyali besar dari seorang 
pemimpin. Karena ini menyangkut dana besar dan resiko juga besar. Tanpa ada 
nyali dan intuisi yang tajam, engga akan mungkin ada solusi untuk membangun 
jalan toll ditengah sikap pesimis sebagian besar masyarakat kita. Yang jelas 
kedepan, bisnis jalan Toll akan lebih marak dan mendatangkan banyak investor. 
Yang ngeyel soal engga penting infrastruktur itu karena dia miskin wawasan.

Dikirim dari Yahoo Mail untuk iPhone

Kirim email ke