-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://news.detik.com/kolom/d-5061308/kerja-sama-untuk-bertahan-hidup?tag_from=wp_cb_kolom_lis



Kolom

Kerja Sama untuk Bertahan Hidup

Inggriana Sahara - detikNews

Sabtu, 20 Jun 2020 13:19 WIB

0 komentar
SHARE URL telah disalin

Warga Pati punya cara unik berbagi di masa pandemi Corona
Warga Pati, Jawa Tengah punya cara unik berbagi di masa pandemi (Foto: Arif 
Syaefudin)
Jakarta -

Charles Darwin, naturalis asal Inggris pernah mempopulerkan "survival of the 
fittest" yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan serta dikaitkan dengan 
pandemi Covid-19. Ungkapan tersebut diciptakan oleh filsuf Herbert Spencer; ia 
menciptakan istilah itu tujuh tahun sebelum munculnya teori Darwin tentang 
sejarah alam, The Origin of The Species.

Spencer dikenal sebagai bapak Darwinisme Sosial karena menjadi pendukung dari 
teori evolusi Darwin, dan percaya bahwa itu juga sama baiknya jika diterapkan 
pada kehidupan masyarakat.

Survival of the fittest banyak disalahpahami, dianggap tidak berperasaan bahkan 
kejam. Dalam ungkapan ini digambarkan, mereka yang selamat adalah yang paling 
baik dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Lingkungan yang terkontaminasi 
Coronavirus akan membunuh secara pelan-pelan yang paling lemah di antara mereka.

Corona merupakan virus baru, dan dalam beberapa bulan kehadirannya dapat 
memusnahkan ribuan tahun ritual serta tradisi masyarakat yang sudah terjadi.

Gagasan tentang Darwinisme Sosial banyak dipahami sebagai "yang lemah 
berkurang, yang kuat bakal menang". Dengan paham seperti itu, maka secara tidak 
langsung mendorong manusia untuk selalu bersaing.

Manusia akan selalu berasumsi bahwa dalam hidupnya penuh dengan persaingan 
ketat untuk bertahan hidup dan mereka juga akan selalu memikirkan bagaimana 
caranya untuk menang. Jika semua masyarakat bersaing untuk mendapatkan sumber 
daya, maka tidak akan terjadi mutualisme.

Kerja Sama

Jika dilihat lebih jauh, Teori Evolusi melalui seleksi alam tidak hanya 
membahas kelangsungan hidup yang terkuat. Frasa ini memunculkan rangkaian 
perjuangan keras untuk bertahan hidup, yang paling agresif, yang paling pintar, 
ataupun yang paling kooperatif. Dalam praktiknya, yang terkuat juga membutuhkan 
variasi-variasi lain untuk mempengaruhi kebugaran dirinya.

Dari sini terlihat jelas bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan 
orang lain. Jadi, kerja samalah yang dibutuhkan, karena kerja sama merupakan 
strategi bertahan hidup yang paling sukses. Ketika kerja sama rusak, maka 
hasilnya pun menjadi bencana.

Tetapi perlu diingat, kerja sama memang penting, tetapi bukan satu-satunya 
penyebab dari evolusi. Seperti kasus Corona yang terjadi di beberapa kota 
Indonesia, ketika kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat tidak 
terbangun dengan baik, maka yang terjadi hanyalah lonjakan kasus yang semakin 
membludak.

Dibutuhkan sekali adanya kerja sama dan menekan keegoisan satu sama lain. David 
Ritchie memberikan argumen bahwa negara adalah lembaga yang bisa membantu 
evolusi sosial dengan membebaskan individu dari perjuangan abadi untuk sarana 
keberadaan (Darwinisme Politik, 1889).

Membenarkan Sosialisme

Contoh lain dari pemikiran Spencer yaitu, jika ada orang yang dengan bodoh 
memilih, demi menghemat uangnya, dia lebih memilih mempekerjakan seorang 
pembuat obat yang tidak memiliki spesifikasi pendidikan yang memadai. Dari situ 
juga dia harus mengambil konsekuensi apapun yang mereka bisa lakukan. Entah 
salah racikan obat, ataupun malpraktek. Ini adalah contoh yang dapat diambil 
dalam memaknai hubungan timbal-balik yang dibutuhkan manusia sebagai makhluk 
sosial.

Tidak bijaksana, bukan, apabila kita membiarkan segala sesuatu berjalan dengan 
sendirinya, apalagi yang tampak tidak baik? Hal tersebut mempunyai pengaruh 
besar terhadap generasi yang akan datang, bahwa 'itu' adalah hal yang bisa 
ditoleransi. Generasi yang akan datang mengadopsi perilaku generasi yang ada 
saat ini.

Konsep survival of the fittest bisa dibilang membenarkan sosialisme daripada 
kapitalisme. Omong kosong jika nantinya konsep tersebut digunakan untuk 
melegitimasi kepentingan terselubung atas ekonomi ataupun politik sekelompok 
orang, seperti isu yang sedang berkembang akhir-akhir ini.

(mmu/mmu)
corona
covid-19
pandemi





Kirim email ke