Minggu 23 Desember 2018, 03:29 WIB
Korban Tewas Tsunami Anyer Bertambah Jadi 10 Orang
Indra Komara - detikNews

Foto: dok. Twitter Sutopo Purwo Nugroho
Jakarta - BPBD Pandeglang menemukan 10 jenazah korban tsunami di Pantai Anyer, 
Banten. Seluruh jenazah sudah dievakuasi ke puskesmas terdekat.

"Korban yang sudah ditemukan 10 orang di Tanjung Lesung, Kecamatan Panimbang. 
Itu belum termasuk yang di Kecamatan Carita, kedua Kecamatan Sumur," kata Seksi 
Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab Pandeglang, Endan saat dihubungi detikcom, 
Minggu (23/12/2018).

Dia mengatakan ada puluhan korban yang mengalami luka parah. Korban luka 
ditemukan mengalami patah di bagian kaki dan tangan.

"Kalau yang luka berat terutama patah tulang kaki maupun tangan kurang lebih 15 
sampai 20 orang. Luka ringan itu lebih banyak, sekitar ratusan untuk ringan, 
karena pengunjung dari Jakarta juga, dari Kemenpora sama PLN Cinere. Lagi ada 
cara di sini. Sama wisatawan dari Bogor. Ada rombongan mahasiswa, ada 
keluarga," tuturnya.

Baca juga: BMKG Sebut Terjangan Air Laut di Anyer Gabungan Gelombang 
Tinggi-Tsunami


Endan mengatakan BPDB melakukan evakuasi di Hotel Tanjung Lesung, Pandegelang. 
Akibat tsunami itu, hotel mengalami kerusakan.

"Lokasi Hotel Tanjung Lesung, Kecamatan Panimbang, hotelnya (rusak) bawah 
dinding karena terjangan ombak sangat dahsyat cuma waktunya sebentar," jelas 
dia.

Di lokasi, lanjut Endan sedang terjadi hujan. Evakuasi untuk sementara 
dihentikan.

"Kendala evakuasi kita mati lampu sama hujan deras. Makanya kita sama relawan 
pada kumpul. Pencarian sementara diberhentikan," ujarnya.
Baca juga: Detik-detik Gelombang Tinggi Terjang Pesisir Anyer

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho 
mengatakan ada 3 korban tewas akibat tsunami yang terjadi di wilayah Anyer, 
Banten dan Lampung. Sementara itu 21 orang mengalami luka-luka.

"Data sementara dampak gelombang pasang yang dihimpun BPBD pada 23/12/2018 
pukul 00.30 WIB, terdapat 3 orang meninggal dunia dan 21 orang luka-luka di 
Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan," ujar Sutopo.

Sementara itu, BMKG menyatakan musibah yang terjadi di Anyer, Banten adalah 
gabungan dari gelombang tinggi dan tsunami. Tinggi gelombang air laut disebut 
mencapai 3 meter. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan 
penyebabnya, apakah karena longsoran yang terjadi akibat erupsi atau ada faktor 
lainnya.

"BMKG sebelumnya memberikan warning ancaman tinggi gelombang Selat Sunda 2 
meter, kalau ditambahkan setinggi 3 meter. Pada jam sama gelombang tsunami 0,9 
meter, bisa disimpulkan sekitar 3 meter tentunya menyebabkan bagaimana tsunami 
masuk ke daratan," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono 
di Kantor BMKG, Jakarta Pusat.

(idn/haf)

Kirim email ke