ANALISIS
*Lampu Kuning untuk Ma'ruf Amin*
CNN Indonesia | Kamis, 15/11/2018 09:41 WIB
Joko Widodo-Ma'ruf Amin. (REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Agustus 2018, Peneliti
Lingkaran*Survei<https://www.cnnindonesia.com/tag/survei>*Indonesia
(LSI) Adjie Alfaraby pernah mewanti-wanti tentang tren penurunan
elektabilitas saat*Joko Wi
<https://www.cnnindonesia.com/tag/jokowi>dodo* memilih*Ma'ruf Amin
<https://www.cnnindonesia.com/tag/maruf-amin>* sebagai pendampingnya di
Pilpres 2019.
Kala itu, berdasarkan survei lembaga milik Denny JA itu, elektabilitas
Jokowi tanpa pasangan cawapres memperoleh dukungan sebesar 53.6 persen.
Sedangkan elektabilitas Jokowi ketika berpasangan dengan Ma'ruf justru
menurun di angka 1,4 persen di angka 52,2 persen.
Kondisi sebaliknya justru dialami oleh Prabowo Subianto. Elektabilitas
ketua umum Partai Gerindra itu meningkat selepas memilih Mantan Wakil
Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai Cawapres. Elektabilitas
Prabowo tanpa pasangan cawapres berada di angka 28,8 persen.
Elektabilitas Prabowo saat dipasangkan dengan Sandiaga Uno sebagai
cawapres meningkat hingga 29,5 persen.
Namun, hingga November 2018, kekhawatiran Adjie belum terbukti. Meskipun
berdasarkan survei sejumlah lembaga elektabilitas Jokowi-Ma'ruf turun naik.
Survei terbaru LSI yang dirilis 14 November 2018 menunjukkan
elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 57,7 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 28,6
persen.
Meski ada kecenderungan naik, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dinilai belum
cukup aman, mengingat pemilihan presiden baru digelar April 2019. Masih
ada waktu sekitar empat bulan.
Lampu Kuning untuk Ma'ruf Amin(CNN Indonesia/Timothy Loen)
Kekhawatiran LSI soal tergerusnya elektabilitas Jokowi oleh Ma'ruf cukup
beralasan. Dalam beberapa pekan terakhir Ma'ruf dianggap justru terlihat
terjebak permainan lawan politik. Ini menjadi lampu kuning atau
wanti-wanti bagi Ma'ruf agar tidak blunder dan menggerus elektabilitas.
Pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada Wawan Masudi mengatakan
pernyataan-pernyataan Ma'ruf merupakan bukti bahwa Ketua Umum Majelis
Ulama Indonesia (MUI) nonaktif itu mengikuti permainan dari pihak lawan
yang selama ini, menurut Wawan, kerap mengeluarkan penyataan-pernyataan
negatif.
"Ini kan agresif. Kelompok sebelah juga agresif. Jadi menurut saya kalau
dijawab seperti ini jadinya kontraproduktif," kata Wawan
kepada/CNNIndonesia.com/.
Pernyataan-pernyataan Ma'ruf memicu kontroversi dan menarik perhatian
banyak pihak. Bahkan, tak jarang, pernyataan yang dilontarkan Ma'ruf
dalam masa kampanye mendapat respons negatif banyak pihak.
Lihat juga:
Ma'ruf Amin Yakin Didukung Seluruh Warga NU Jakarta
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181114202101-32-346636/maruf-amin-yakin-didukung-seluruh-warga-nu-jakarta/>
Mulai dari dicap berbohong karena menyatakan Mobil Esemka diluncurkan
besar-besaran pada Oktober hingga menggunakan istilah buta-budek dalam
pidatonya saat meresmikan posko dan deklarasi relawan di Cempaka Putih
Timur.
Pernyataan Buta-Budek itu diprotes Forum Tunanetra. Rombongan kecil
penyandang tunanetra pun berunjuk rasa di depan kantor Majelis Ulama
Indonesia (MUI). Tak hanya itu, Advokat Senopati 08 melaporkan Ma'ruf ke
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena diduga melanggar pasal 280 ayat 1
C, D, dan E serta pasal 521 Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum.
Lampu Kuning untuk Ma'ruf AminWarga tunanetra menuntut permintaan maaf
Ma'ruf Amin atas pernyataan buta-budek. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Pasal tersebut memuat Larangan Dalam Kampanye. Pelaksana, Peserta, dan
tim Kampanye dilarang (c). menghina seseorang, agama, suku, ras,
golongan, calon,
dan/atau Peserta Pemilu yang lain; (d). menghasut dan mengadu
dombaperseorangan ataupun masyarakat; (e) mengganggu ketertiban umum.
Kata Wawan, Ma'ruf dan para petarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres)
2019 harus berhati-hati saat bertutur kata. Fokus masyarakat kini tak
lagi hanya pada substansi visi dan misi calon pemimpin.
"Diksi. Hati-hati dalam memilih kata karena sekarang tidak hanya soal
substansi tapi bagaimana menyampaikan pesan dan substansinya kepada
masyarakat," tuturnya.
Kejadian serupa juga menimpa Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo
Subianto karena menganalogikan orang susah dengan tampang Boyolali.
Pernyataan itu membuat masyarakat Boyolali demo besar-besaran.
Wawan berpendapat akan lebih baik apabila tim pasangan nomor urut 01
memberikan masukan kepada Ma'ruf mengenai komunikasi politik.
"Kyai Maruf memang seorang tokoh agama, beliau Ketua MUI, ulama besar.
Tapi ini kontestasi politik," ujar Wawan menegaskan.
Lampu Kuning untuk Ma'ruf AminMa'ruf Amin. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Hingga kini, belum ada hasil survei terbaru mengenai elektabilitas kedua
pasangan calon pasca pernyataan itu.
Wawan tak menampik jenis komunikasi politik agresif bisa berdampak buruk
bagi elektabilitas pasangan nomor urut 01. Padahal, awalnya Ma'ruf
dipilih karena diyakini dapat menggerek elektabilitas Jokowi dalam
Pilpres 2019.
Jokowi dan Maruf diimbau fokus dan konsisten dengan prinsip awal yakni
menyampaikan kinerja empat tahun pemerintahan Jokowi dan rencana kerja
saat periode kedua.
"Intinya jangan mengikuti permainan lawan," ucap Wawan.
Lihat juga:
PAN Yakin Soetrisno Bachir Tak Berpaling Meski Doakan Ma'ruf
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181114162410-32-346551/pan-yakin-soetrisno-bachir-tak-berpaling-meski-doakan-maruf/>
*
2. Pengaruh Elaktabilitas
*
Pengaruh ElektabilitasJokowi-Ma'ruf. (REUTERS/Darren Whiteside)
*Pengaruh Elektabilitas*
Tim Kampanye Nasional (TKN) menilai pernyataan Ma'ruf, terutama soal
'buta-budek' tak mengganggu elektabilitas Jokowi mendatang.
Direktur Program dan Kampanye TKN Aria Bima meyakini pasangan ini tidak
akan kehilangan suara karena pernyataan kiasan itu.
"Tidak ada masalah. Kami jelaskan program disabilitas dalam empat tahun
terakhir Jokowi dan dikuatkan dengan visi misi yang ada di situ. Kami
bukan lagi narasi," kata Aria Bima kepada/CNNIndonesia.com/.
Jokowi belakangan menaruh perhatian kepada penyandang disabilitas. Ia
bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membenahi fasilitas umum demi
memudahkan akses bagi penyandang disabilitas.
Lihat juga:Warga Tunanetra Demo di MUI Tagih Maaf Ma'ruf soal Buta-Budek
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181114115730-32-346456/warga-tunanetra-demo-di-mui-tagih-maaf-maruf-soal-buta-budek/>
Tak hanya itu, Presiden juga memudahkan akses bagi difabel dalam
penyelenggaraan Asian Para Games 2018 beberapa waktu lalu. Jokowi juga
membuka perhelatan empat tahunan sekali itu menggunakan bahasa disabilitas.
Hal itu dipelajari Jokowi langsung dari aktivis tuli Surya Sahetapy.
Mantan Wali Kota Solo ini sangat diapresiasi penyandang disabilitas
karena membuat bahasa isyarat diakui publik.
Surya beberapa kali ke Istana dan masuk dalam video blog Presiden. Ia
bahkan direkrut langsung menjadi staf khusus. Namun, hal itu terealisasi
karena Surya harus menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 di Amerika Serikat.
Jokowi juga telah meningkatkan anggaran untuk berbagai bantuan sosial
kelompok masyarakat rentan dari Rp5,6 triliun pada 2015 menjadi Rp9,98
Triliun pada 2016.
Aria Bima meyakini masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam berpolitik
dan mengerti pernyataan Maruf Amin tak bermaksud mendiskreditkan kaum
disabilitas.
"Itu semua orang ngerti. Sama seperti wajahmu seindah bulan, bulan itu
kan/kroek-kroek/(tidak rata). Padahal itu maksudnya yang mulus dan
cantik," ucap Politikus PDI Perjuangan ini.
Menurutnya, TKN tidak akan memberikan pelatihan atau masukan khusus
terhadap Ma'ruf mengenai cara berkomunikasi politik demi menjaga bahkan
meningkatkan elektabilitas.
"Ke depan Kiai Maruf akan diberi ruang menyampaikan dalam bentuk
konsepsi, pemikiran-pemikiran," tuturnya.
Lihat juga:TKN Minta Kubu Prabowo-Sandi Setop Politisasi 'Budek-Buta'
<https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181114173750-32-346582/tkn-minta-kubu-prabowo-sandi-setop-politisasi-budek-buta/>
*(ugo)**
(ugo)*
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com