Re: [GELORA45] Li Keqiang Hadiri KTT Tiongkok-ASEAN Ke-23 ; Masalah Keanggotaan Legislatif Hongkong Adalah Urusan Dalam Negeri Tiongkok

2020-11-15 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
Yaaa, ... nampaknya yang dimaksudkan kode prilaku atau kode etik disini sama 
dengan Code of Conduct pelayaran yang tetap ditaati Tiongkok di Laut Tiongkok 
Selatan dengan negara-negara bersangkutan.


From: Indra Azali 
Sent: Sunday, November 15, 2020 6:40 PM
To: GELORA_In ; Chan CT 
Subject: Re: [GELORA45] Li Keqiang Hadiri KTT Tiongkok-ASEAN Ke-23 ; Masalah 
Keanggotaan Legislatif Hongkong Adalah Urusan Dalam Negeri Tiongkok

Dear Narasumber ?
Apa itu Coc (kode prilaku) dan apa sama dengan code of conduct and navigation 
di laut china antra negara yang klaim bagian dari laut china selatan dan negara 
yang tidak klaim kedaulatan di laut cina selatan. Apakah ise kedaulatan bagian 
dari coc ini kah ?

Matias Indrajana
On Saturday, November 14, 2020, 07:34:01 AM GMT+7, Chan CT 
 wrote: 


Li Keqiang Hadiri KTT Tiongkok-ASEAN Ke-23
2020-11-13 11:00:11  
http://indonesian.cri.cn/20201113/97c0126c-856d-12ca-39cf-b75630ce6034.html





Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang kemarin(12/11) menghadiri KTT 
Tiongkok-ASEAN (10+1) ke-23. Li Keqiang dengan Ketua Negara Bergilir ASEAN 
Nguyen Xuan Phuc bersama memimpin konferensi. KTT ini digelar secara virtual.

Li Keqiang menyatakan, dalam proses perlawanan wabah virus corona, perdagangan 
dan investasi antara Tiongkok dan ASEAN bertumbuh di tengah resesi ekonomi 
dunia, ASEAN telah menjadi mitra perdagangan terbesar Tiongkok. Tiongkok selalu 
memandang ASEAN sebagai arah yang diprioritaskan dalam hubungan Tiongkok dengan 
negara-negara di sekitar, bersedia memperkukuh persahabatan dan kerukunan 
tetangga dengan ASEAN, dengan teguh menempuh jalan pembangunan yang damai, 
mempertahankan multilateralisme dan perdagangan bebas, mendorong kedua pihak 
mencapai lebih banyak hasil di berbagai bidang.

Li Keqiang menyatakan, Tiongkok akan dengan aktif mempertimbangkan kebutuhan 
negara-negara ASEAN terhadap vaksin virus corona yang dikembangkan oleh 
Tiongkok, selekasnya menghidupkan jaringan komunikasi darurat kesehatan publik 
Tiongkok-ASEAN, dengan sukses mengadakan Forum Kerja Sama Kesehatan 
Tiongkok-ASEAN ke-3. Tiongkok menyambut RCEP yang bakal ditandatangani, 
bersedia menuntaskan dengan sebaik-baiknya Kesepakatan Perdagangan Bebas 
Tiongkok-ASEAN serta protokol eskalasi, meningkatkan level kemudahan dan 
kebebasan perdagangan dan investasi di kawasan ini, bersama membangun jaringan 
jalur cepat. Tiongkok bersedia melalui Tahun Kerja Sama Ekonomi Digital 
Tiongkok-ASEAN mengintegrasikan strategi pembangunan digital dengan ASEAN dan 
mengadakan kerja sama dan inovasi di berbagai bidang. Tiongkok dan ASEAN harus 
meningkatkan kerja sama di bidang pemeliharaan ekosistem, penanggulangan 
bencana, perubahan iklim dan pengentasan kemiskinan, mendorong pembangunan 
hubungan kemitraan ekonomi warna biru, mendukung kerja sama di bidang maritim.

Li Keqiang menunjukkan, tekad Tiongkok untuk selekasnya mencapai Kode Perilaku 
(Coc) Laut Tiongkok Selatan tak tergoyahkan. Tiongkok menyerukan berbagai pihak 
dengan cara luwes dan pragmatis mempercepat proses konsultasi.

Para pemimpin negara peserta konferensi menilai tinggi perkembangan hubungan 
ASEAN-Tiongkok, dan berpendapat ini adalah hubungan paling kuat dan paling 
dinamis di antara hubungan kemitraan dengan ASEAN. ASEAN menyambut Tiongkok 
yang menawarkan vaksin sebagai barang publik, ASEAN dan Tiongkok mendukung 
multilateralisme, menyambut ditandatanganinya RCEP, bersedia menuntaskan lebih 
lanjut Persetujuan Perdagangan Bebas ASEAN-Tiongkok dan protokolnya, 
meningkatkan konektivitas strategi pembangunan, mendorong kerja sama di 
bidang-bidang hubungan antar masyarakat dan kebudayaan, ekonomi digital, 
penanggulangan kemiskinan, ketahanan bahan pangan, perubahan iklim, ekonomi 
warna biru dan keamanan cyber, terus mendorong perkembangan hubungan kemitraan 
ASEAN-Tiongkok. ASEAN dengan aktif menilai hasil dicapai dalam konsultasi 
terkait naskah tunggal CoC Laut Tiongkok Selatan, mendukung selekasnya tercapai 
CoC supaya bersama memelihara perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut 
Tiongkok Selatan.

KTT mengeluarkan Program Aksi Deklarasi Bersama Kemitraan Strategis 
Tiongkok-ASEAN Yang Berorientasi pada Perdamaian dan Kemakmuran (2021-2025) dan 
Prakarsa Pembangunan Kemitraan Kerja Sama Ekonomi Digital Tiongkok-ASEAN. 
Sementara itu, tahun 2021 ditetapkan sebagai Tahun Kerja Sama demi Pembangunan 
Berkelanjutan Tiongkok-ASEAN.


Masalah Keanggotaan Legislatif Hongkong Adalah Urusan Dalam Negeri Tiongkok
2020-11-13 11:02:47  
http://indonesian.cri.cn/20201113/b23fcb8f-ee34-1ca8-4821-a26e6a7a9624.html

Setelah Komite Tetap KRN (Kongres Rakyat Nasional) Tiongkok meluluskan 
keputusan masalah keanggotaan legislatif Hongkong, beberapa negara Barat 
mengecam keputusan tersebut. Mengenai hal ini, juru bicara Kementerian Luar 
Negeri Tiongkok Wang Wenbin kemarin (12/11) dalam jumpa pers menunjukkan 
Hongkong adalah daerah administrasi khusus Tiongkok, masalah keanggotaan 
legislatif Hongkong merupakan urusan dalam negeri

[GELORA45] Li Keqiang Hadiri KTT Tiongkok-ASEAN Ke-23 ; Masalah Keanggotaan Legislatif Hongkong Adalah Urusan Dalam Negeri Tiongkok

2020-11-13 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
Li Keqiang Hadiri KTT Tiongkok-ASEAN Ke-23
2020-11-13 11:00:11  
http://indonesian.cri.cn/20201113/97c0126c-856d-12ca-39cf-b75630ce6034.html





Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang kemarin(12/11) menghadiri KTT 
Tiongkok-ASEAN (10+1) ke-23. Li Keqiang dengan Ketua Negara Bergilir ASEAN 
Nguyen Xuan Phuc bersama memimpin konferensi. KTT ini digelar secara virtual.

Li Keqiang menyatakan, dalam proses perlawanan wabah virus corona, perdagangan 
dan investasi antara Tiongkok dan ASEAN bertumbuh di tengah resesi ekonomi 
dunia, ASEAN telah menjadi mitra perdagangan terbesar Tiongkok. Tiongkok selalu 
memandang ASEAN sebagai arah yang diprioritaskan dalam hubungan Tiongkok dengan 
negara-negara di sekitar, bersedia memperkukuh persahabatan dan kerukunan 
tetangga dengan ASEAN, dengan teguh menempuh jalan pembangunan yang damai, 
mempertahankan multilateralisme dan perdagangan bebas, mendorong kedua pihak 
mencapai lebih banyak hasil di berbagai bidang.

Li Keqiang menyatakan, Tiongkok akan dengan aktif mempertimbangkan kebutuhan 
negara-negara ASEAN terhadap vaksin virus corona yang dikembangkan oleh 
Tiongkok, selekasnya menghidupkan jaringan komunikasi darurat kesehatan publik 
Tiongkok-ASEAN, dengan sukses mengadakan Forum Kerja Sama Kesehatan 
Tiongkok-ASEAN ke-3. Tiongkok menyambut RCEP yang bakal ditandatangani, 
bersedia menuntaskan dengan sebaik-baiknya Kesepakatan Perdagangan Bebas 
Tiongkok-ASEAN serta protokol eskalasi, meningkatkan level kemudahan dan 
kebebasan perdagangan dan investasi di kawasan ini, bersama membangun jaringan 
jalur cepat. Tiongkok bersedia melalui Tahun Kerja Sama Ekonomi Digital 
Tiongkok-ASEAN mengintegrasikan strategi pembangunan digital dengan ASEAN dan 
mengadakan kerja sama dan inovasi di berbagai bidang. Tiongkok dan ASEAN harus 
meningkatkan kerja sama di bidang pemeliharaan ekosistem, penanggulangan 
bencana, perubahan iklim dan pengentasan kemiskinan, mendorong pembangunan 
hubungan kemitraan ekonomi warna biru, mendukung kerja sama di bidang maritim.

Li Keqiang menunjukkan, tekad Tiongkok untuk selekasnya mencapai Kode Perilaku 
(Coc) Laut Tiongkok Selatan tak tergoyahkan. Tiongkok menyerukan berbagai pihak 
dengan cara luwes dan pragmatis mempercepat proses konsultasi.

Para pemimpin negara peserta konferensi menilai tinggi perkembangan hubungan 
ASEAN-Tiongkok, dan berpendapat ini adalah hubungan paling kuat dan paling 
dinamis di antara hubungan kemitraan dengan ASEAN. ASEAN menyambut Tiongkok 
yang menawarkan vaksin sebagai barang publik, ASEAN dan Tiongkok mendukung 
multilateralisme, menyambut ditandatanganinya RCEP, bersedia menuntaskan lebih 
lanjut Persetujuan Perdagangan Bebas ASEAN-Tiongkok dan protokolnya, 
meningkatkan konektivitas strategi pembangunan, mendorong kerja sama di 
bidang-bidang hubungan antar masyarakat dan kebudayaan, ekonomi digital, 
penanggulangan kemiskinan, ketahanan bahan pangan, perubahan iklim, ekonomi 
warna biru dan keamanan cyber, terus mendorong perkembangan hubungan kemitraan 
ASEAN-Tiongkok. ASEAN dengan aktif menilai hasil dicapai dalam konsultasi 
terkait naskah tunggal CoC Laut Tiongkok Selatan, mendukung selekasnya tercapai 
CoC supaya bersama memelihara perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut 
Tiongkok Selatan.

KTT mengeluarkan Program Aksi Deklarasi Bersama Kemitraan Strategis 
Tiongkok-ASEAN Yang Berorientasi pada Perdamaian dan Kemakmuran (2021-2025) dan 
Prakarsa Pembangunan Kemitraan Kerja Sama Ekonomi Digital Tiongkok-ASEAN. 
Sementara itu, tahun 2021 ditetapkan sebagai Tahun Kerja Sama demi Pembangunan 
Berkelanjutan Tiongkok-ASEAN.


Masalah Keanggotaan Legislatif Hongkong Adalah Urusan Dalam Negeri Tiongkok
2020-11-13 11:02:47  
http://indonesian.cri.cn/20201113/b23fcb8f-ee34-1ca8-4821-a26e6a7a9624.html

Setelah Komite Tetap KRN (Kongres Rakyat Nasional) Tiongkok meluluskan 
keputusan masalah keanggotaan legislatif Hongkong, beberapa negara Barat 
mengecam keputusan tersebut. Mengenai hal ini, juru bicara Kementerian Luar 
Negeri Tiongkok Wang Wenbin kemarin (12/11) dalam jumpa pers menunjukkan 
Hongkong adalah daerah administrasi khusus Tiongkok, masalah keanggotaan 
legislatif Hongkong merupakan urusan dalam negeri Tiongkok, negara lain tidak 
boleh campur tangan dalam urusan ini.



Wang Wenbin mengatakan bahwa Komite Tetap KRN Tiongkok mengeluarkan keputusan 
terkait untuk mendukung dan menyempurnakan prinsip satu negara dua sistem, 
serta untuk melaksanakan undang-undang pokok Hongkong dan Undang-undang 
Keamanan Hongkong, juga merupakan tindakan seperlunya untuk memelihara tata 
hukum dan tata tertib konstitusional Hongkong. Keputusan ini sesuai dengan 
kepentingan mendasar rakyat Tiongkok yang termasuk rakyat Hongkong, bermanfaat 
untuk memelihara kedaulatan, keamanan dan kepentingan perkembangan negara, 
bermanfaat untuk keamanan dan kemakmuran perkembangan Hongkong. Beberapa negara 
Barat yang menuduh keputusan Komite Tetap KRN Tiongkok, tidak berkualifikasi, 
tidak masuk akal dan tidak terpuji.