DPR itu isinya ya parpol-parpol.Ayo bersihkan DPR dari parasit-parasit politik, 
toh dalam 
sistem pemilu ini memberi suara untuk parpol cuma dihargai 
Rp 100,- 

ILUNI boleh saja tidak percaya pada DPR, dan sebaiknya 
memberi pencerahan juga kepada khalayak bahwa 
"DPR MENGKHIANATI RAKYAT" itu = parpol-parpol mengkhianati Rakyat. 
Tidak lebih tidak kurang. Memang parasit berkedok partai politik kok.
Negara Bakal Habiskan Rp 124 M untuk Parpol
  
|    |  
Naik dari Rp 13 M, Negara Bakal Habiska...
  |  |

 
--- roeslan12@... wrote:
RALAT :  MAAF ADA KESALAHAN KETIKAN: DPR MENGKHIANATI RAKYAT, KAMI TANYANGKAN 
MOSI TIDAK PERCACA., seharusnya  DPR MENGKHIANATI RAKYAT KAMI MENYATAKAN MOSI 
TIDAK PERCAYA: Ini yang tertulis dalam Gambar nr.3. Deangan Ralat ini maka 
kesalahan sudah dikoreksi.
SalamRoeslan.
Von: Roeslan

Pada Jumat, 7 Juli 2017 19:31, Roeslan menulis:
[Attachment(s) from Roeslan included below] Kiriman dari WhatsApp 
Sukarno-Way.(7 Juli 2017) Hari ini dipasang Tranparan yang besar didepan pintu 
gerbang DPR, dalam demo gabungan  antara group Mahasiswea dengan  ILUNI ( 
Ikatan Alumni Universitas Indonesia)- Foto Klik Attachment IDPR MENGKHIANATI 
RAKYAT, KAMI TANYANGKAN MOSI TIDAK PERCACA. Demikianlah slogan Revolusioner 
yang terpancang didepan pintu gerbang DPR RI pada siang hari ini  tanggal 7 
Juli 2017, harus didukung!!! Kini gerakan reformasi 1998 telah gagal total; 
krisis ekonomi, dan politik yang akarnya tertanam dalam krisis persepsi dari 
para elite bangsa Indonesia, khususnya para elite DPR RI, kini telah menjalar 
kedalam krisis budaya, menjadikan bangsa kita telah kehilangan orientasi nilai, 
hancur dalam suasana ketidak tentuan hukum. Arena hukum di negeri kita menjadi 
hambar, dan budaya KKN semakain merajalela. Ini tercermin dalam tubuh DPR, yang 
seharusnya berarti Dewan Perwakilan Rakyat, kini telah bermetaformose menjadi 
Dewan Perampok-Uang Rakyat, pernyataan ini didukunng oleh fenomena korupsi 
e-KTP dimana DPR telekat erat-erat   didalamnya, Peristiwa yang sangat menusuk 
hati rakjat Indonesia dewasa ini adalah sikap DPR RI yang dalam mulut selalu 
berteriak-teriak lantang sebagai Dewan Perwakilan Rakyat, membela Rakyat, dan 
anti KKN, tapi dalam tindakan dan perbuatannya menentang keras KPK, yang secara 
tegas melakukan tugasnya untuk mencegah dan memberantas tindakan korupsi;  demi 
menjaga kesuburan hidup NKRI dan seluruh Rakyat Indonesia, sayangnya dalam 
konteks ini DPR jutru menentang keras KPK, dan melakukan tindakan pengkhianatan 
secara sadar dalam bentuk  Pansus Hak Angket DPR untuk melemahkan KPK,  yang 
hakekatnya adalah mengarah pada pembubaran KPK secara bertahap, demi suburnya 
pratek Korupsi di NKRI.Oleh karena itu dalam konteks ini sungguh relevan jika 
kita mengeluarkan pernyataan : DUKUNG KPK DAN TOLAK HAK ANGKET DPR RI !!!.  Asi 
tolak hak Angket DPR RI  saya tanggapi sebagi suatu aksi yang Revolusioner!!!; 
dan ADIL, karena DPR RI telah melakukan Pengkhianatan terhadap Rakyat 
Indonesia, dampaknya adalah Bangsa Indonesua terjerumus pada zaman EDAN, ini 
tercermin dalam suatu Penomena hukum dan ketatanegaraan yang ambruladul yang 
kita saksikan di zaman edan sekarang ini, yang termanifestasikan dalam bentuk 
melenyapnya kasus skandal Bank Century yang merampok uang negara senilai RP.7,6 
 Triliun dari tuntutan hukum, dan penomena pembebasan para terpidana koruptor 
kakap yang merampok miyardan sampai Triliunan uang negara dan rakyat; semuanya 
itu telah dilindunggi oleh DPR RI. Penomena seperti itu meberikan kesan kuat 
bahwa dewasa ini kita bangsa Indonesia sudah memasuki ZAMAN EDAN. Di zaman ini, 
siapa yang ikut edan akan kaya raya , tapi siapa jang jujur tidak mau ikutan 
mejadi edan akan jatuh melarat. Inilah hukumnya yang berlaku dijaman edan di 
era ``reformasi`` yang DPR-nya telah  bermetaformose menjadi perampok uang 
rakya. Roeslan.

Kirim email ke