Sekalipun polisi Tito melarang, mahasiswa di banyak kota tetap berdemo hari 
ini, hari pertama berlakunya UU KPK hasil revisi Jokowi - DPR.

-
Kamis 17 Oktober 2019, 15:35 WIB

Demo Tagih Perppu KPK, Mahasiswa Tak Akan Berhenti: Napas Masih Panjang

Jefrie Nandy Satria - detikNews

Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar 
demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Massa mendesak Presiden Jokowi 
mengeluarkan Perppu KPK.

"Khusus hari ini kita mendesak Pak Jokowi untuk segera mengeluarkan Perppu KPK 
dan mengembalikan pada Undang-Undang KPK sebelumnya," kata koordinator lapangan 
aksi sekaligus Ketua BEM UNJ, Muhammad Abdul Basit (Abbas), di depan patung 
kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis 
(17/10/2019).

Abbas mengatakan aksi hari ini tidak ada kaitan dengan pelantikan Jokowi pada 
20 Oktober nanti. Namun dia menilai Jokowi gagal memenuhi janji kampanyenya 
jika hingga pelantikan nanti tetap tidak menerbitkan Perppu KPK.

"Ya berarti Pak Jokowi gagal terkait dengan Nawacitanya terkait dengan agenda 
pemberantasan korupsi. Ya publik akan melihat sendiri Pak Jokowi terkait 
keberpihakannya antara partai politik atau masyarakat Indonesia," ujarnya.

Soal sejauh mana akan mengawal hingga Perppu KPK terbit, Abbas mengatakan 
mereka masih berkoordinasi. Namun dia memastikan mahasiswa tidak akan pernah 
berhenti mendesak Jokowi mengeluarkan Perppu KPK.

"Kalau terkait dengan hal itu (mengawal Perppu KPK), kita, saya sendiri belum 
bisa menyampaikan, karena kita masih berkoordinasi, mau sampai kapan. Tapi saya 
pastikan kita tidak akan pernah berhenti. Napas kita masih panjang," ujarnya.
Abbas juga belum bisa memastikan BEM SI akan demo pada 20 Oktober nanti atau 
tidak. Namun dia mengaku mereka tidak akan merusak momen pelantikan 
Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.

"Ya kita akan kembalikan pada substansi kita. Kalau aksi kita tanggal 20 tidak 
substantif, ya, kita tidak akan aksi, karena mau apa kan, dari pengamanan DPR 
pun sekarang sudah kuat banget. Apalagi momentumnya pelantikan. Ya Pak Jokowi 
juga punya hak untuk itu. Makanya kita tidak akan merusak pelantikan tersebut," 
tuturnya. (idh/fjp)


Kirim email ke