Media Asing: AS Perlu Akui Kegagalannya dalam Penanggulangan Wabah
http://indonesian.cri.cn/20200923/32c06ed5-c519-cd96-fd70-ed6a703e42fe.html
2020-09-23 15:31:17
Fox News AS belum lama berselang melaporkan, pemerintah AS perlu
mengakui fakta kegagalannya dalam penanggulangan wabah. Pendiri
Microsoft AS Bill Gates saat menerima wawancara Fox News mengatakan,
kecepatan pengeluaran hasil deteksi virus terlalu lambat, dan ini
sangat konyol.
Bill Gates dalam wawancara dengan Fox News menyatakan, populasi AS
merupakan empat persen populasi global, namun kasus positif Covid-19 dan
kasus kematiannya masing-masing merupakan 22 persen dan 21 persen.
Hingga kini masih belum dapat didapat hasil deteksi virus Covid-19 dalam
waktu 24 jam. Hal ini sulit dipahami. AS merupakan salah satu negara
yang paling buruk penampilannya dalam penanggulangan wabah di dunia. Ia
sangat menggemparkan dan sulit dipercaya. Bill Gates menganggap, AS
perlu mengakui kegagalannya dalam penanggulangan wabah. Kini pemerintah
AS tidak ingin mengoptimalkan cara deteksi virus Covid-19, karena mereka
masih tidak ingin mengakui situasi wabah telah berkembang sampai taraf
yang tak dapat ditoleransi.
Bill Gates juga mengkritik pemerintah Donald Trump karena tidak
mengadakan deteksi sepenuhnya terhadap masyarakat pada tahap awal
merebaknya pandemi Covid-19.
Sekjen PBB Himbau Peningkatan Solidaritas dalam Penanggulangan Wabah
http://indonesian.cri.cn/20200923/9c80bf5a-9f81-62c3-ece0-c8f59b08d37d.html
2020-09-23 15:39:15
Sekjen PBB Himbau Peningkatan Solidaritas dalam Penanggulangan
Wabah_fororder_古特雷斯2020092301
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres hari Selasa kemarin (22/9) di
depan Pemandangan Umum Sidang ke-75 Majelis Umum PBB mengimbau
masyarakat internasional meningkatkan solidaritas dan bersama-sama
menanggulangi wabah Covid-19. Ia mendesak berbagai pihak mewaspadai
“Perang Dingin baru”.
Sekjen PBB Himbau Peningkatan Solidaritas dalam Penanggulangan
Wabah_fororder_古特雷斯2020092302
Antonio Guterres mengatakan, wabah Covid-19 telah memperlihatkan
kerapuhan dan ketidak-setaraan di seluruh dunia, dan telah mengakibatkan
krisis kesehatan yang tiada taranya sebelumnya serta kerugian ekonomi
yang paling parah sejak Depresi Besar. Antonio Guterres menekankan
pentingnya untuk memelihara solidaritas masyarakat internasional,
mendesak semua anggota PBB untuk terus rendah hati di depan krisis
kesehatan. Ia mengimbau agar aksi penanggulangan wabah dibimbing dengan
ilmu pengetahuan dan berorientasi kenyataan.
PBB Seperti Apa yang Dibutuhkan Dunia?
http://indonesian.cri.cn/20200923/a27e3f06-348b-d7b6-a34c-fdd6be8cc5f3.html
2020-09-23 12:11:09
PBB Seperti Apa yang Dibutuhkan Dunia?_fororder_1541413257
Presiden Tiongkok Xi Jinping hari Senin lalu (21/9) menyampaikan pidato
di depan KTT Peringatan 75 Tahun Berdirinya PBB. Ia mengajukan 4 butir
usulan, yaitu “menjunjung keadilan, menegakkan tegas aturan hukum,
mendorong solidaritas, berfokus pada aksi”. Ia telah memberikan “Solusi
Tiongkok” mengenai “PBB seperti apa yang dibutuhkan dunia? Bagaimana PBB
memainkan peranannya pasca wabah?”, ini sangat memiliki makna realistis
dan berarti penting bagi pembelaan multilateralisme.
PBB Seperti Apa yang Dibutuhkan Dunia?_fororder_2121346842
Dunia sedang mengalami perubahan besar yang tiada taranya selama 100
tahun ini, khususnya proteksionisme, unilateralisme dan bullying mulai
meningkat, sejumlah kecil negara dan kekuatan politik ingin menyeret
kembali dunia ke perpisahan dan perlawanan. Dunia ini membutuhkan sebuah
PBB yang lebih kuat daripada masa sebelumnya.
“Pihak Tiongkok akan selalu mempraktekkan multilateralisme”, itulah
komitmen tegas Presiden Xi Jinping kepada dunia. Tiongkok akan terus
bersama dengan berbagai negara untuk mendorong PBB memainkan peranan
lebih besar dalam proses sejarah baru, dan mendorong pembangunan
Komunitas Senasib Sepenanggungan Manusia.