Dulu, umumnya, anak gadis melepas keperawanan sebelum menikah 
karena rasa penasaran. Sekarang...

Luarbiasa sekali pergeseran pemikiran terhadap 'hak atas tubuh'. 

-
MelelangKeperawanan demi Pundi-Pundi Dollar Ilustrasi. Perempuanmenjual 
keperawananya. Foto/iStock Reporter:Yantina Debora08 April, 2017 tirto.id - Ia 
menghebohkandunia pada awal Desember lalu. Aleexandra Kefren, gadis cantik asal 
Rumaniayang baru berusia 18 tahun mengungkapkan keinginannya untuk 
menjualkeperawanannya dalam siaran ThisMorning. Ia menawarkan kegadisannya 
sekitar Rp33,2 miliar. 

Ketika ia ditanya mengapa ia rela menjual keperawanannya karena itu adalahsalah 
satu hal yang spesial buat seorang perempuan? 

Menurut Aleexandra, alangkah lebih baik menjual keperawanannya 
ketimbangmemberikannya kepada seorang teman dekat yang mungkin akan 
meninggalkannyakelak. Keputusan Aleexandra ini kemudian membuat dunia heboh. 

Ia melanjutkan, uang yang diperoleh dapat digunakan untuk melanjutkan 
studinyake luar negeri karena ia ingin melanjutkan ke Oxford University 
untukmempelajari marketing. Karena dalam rencananya, ia dapat menggunakannya 
untukmembangun bisnisnya serta membantu kedua orang tuanya.

Aleexandra melelang keperawanannya melalui situs Cinderella Escort. Pria 
yangberhasil memenangkan tawaran Aleexandra ini adalah seorang pengusaha kaya 
rayayang berasal dari Hong Kong. Aleexandra akan ditemani oleh staf 
CinderellaEscorts saat bertemu dengan pria ini. Pihak Cinderella Escorts 
mengatakan kalaupertemuan mereka akan dilakukan di Jerman. 

Menjual keperawanan dapat dikatakan sebagai “jalan pintas” bagi perempuan 
untukmendapatkan uang dalam jumlah yang besar, meski tak semua mengharapkan 
imbalanuang. Namun setiap perempuan tentu memiliki motif serta alasan yang 
berbeda. 

Perempuan lain yang tak kalah menghebohkan dunia adalah Natalie Dylan.Perempuan 
asal San Diego ini pada 2008 lalu melelang keperawanannya melaluisitus 
onlineeBay dengan penawaran sebesar Rp49,2 miliar karena ia sangat membutuhkan 
uanguntuk pendidikannya.

Apa yang dilakukan Dylan ternyata ditiru perempuan lainnya. Seorang pelajaryang 
mengidentifiaksi dirinya sebagai Elizabeth Raine melelang keperawanannyakarena 
terinspirasi dari apa yang dilakukan Dylan. Ia menawarkan keperawanannyaseharga 
Rp5,3 miliar.

Ada juga Katherine Stone yang berasal dari Amerika Serikat yang diketahui 
jugamenawarkan kegadisannya seharga Rp5,3 miliar karena terinspirasi Dylan. 
Menjualkegadisan perempuan yang bercita-cita ingin menjadi pengacara itu adalah 
carayang dianggap “cepat” untuk mendapatkan sejumlah uang. 

Pada Desember 2014, rumahnya ludes terbakar. Ia dan keluarganya kehilanganrumah 
berserta isinya. Lebih parahnya lagi, rumah tersebut tidak 
diasuransikansehingga mereka pun harus menumpang di rumah kerabatnya. Sehingga 
uang yang iadapatkan dari menjual keperawanan akan ia gunakan untuk membantu 
kedua orang tuanyatermasuk untuk membangun rumah yang baru.

Ariana Rela, perempuan berusia 20 tahun yang berasal dari Rusia juga 
melelangkeperawanannya secara online. Putus asa akan biaya kuliah yang mahal 
membuatAriana rela melelang kegadisannya dengan harga Rp2,1 miliar. 

Sama seperti Aleexandra Kefren, Ariana lebih memilih untuk 
menjualkeperawanannya untuk mendapatkan uang yang dapat ia gunakan untuk 
memenuhikebutuhannya yang sedang menempuh kuliah kedokteran, daripada 
melepaskeperawanannya kepada teman dekatnya yang suatu saat dapat membuatnya 
patahhati. 

Cerita berbeda datang dari seorang aktris bernama Aranya "Pui"Pathoumthong di 
Thailand. Jika perempuan lainnya melelang keperawanan untukmendapatkan sejumlah 
uang, Pui menawarkan keperawanannya secara gratismelalui sebuah Billboard. 
Perempuan berusia 40 tahun tersebut ingin kehilangankeperawanannya untuk 
seorang pria yang bersedia untuk menikahinya. Namun, pilihan 
paraperempuan-perempuan ini tentu mengundang perdebatan. Terlepas dari alasan 
paraperempuan yang melelang keperawanannya untuk membantu orang tua atau 
untuksekolah, bagi mereka yang religius, melepas keperawanan sebelum menikah 
adalahsesuatu yang bertentangan dengan norma agama dan sosial. 

Sedangkan ada juga pihak yang mendukung untuk melepas keperawanan di usia 
mudaatau sebelum nikah. Allison Danish dalam tulisannya Virginity is a 
SocialConstruct mengklaim bahwa kehilangan keperawanan tidak berarti 
“menurunkanharga diri manusia”, berhubungan seks untuk pertama kalinya adalah 
“penting. ” 

Melihat fenomena para perempuan yang menjual keperawanannya, tentu 
sedikitbertolak belakang dengan apa yang digagas oleh manusia pada zaman dulu. 
Menurutasisten profesor sosiologi di Universitas Vanderbilt di Tennessee, 
LauraCarpenter, keperawanan memiliki nilai yang tinggi pada manusia zaman dulu. 

Di Amerika Serikat, pada tahun 1950-an, perempuan diharapkan untuk 
tetapmempertahankan kegadisannya hingga menikah. Namun, ketersediaan pil dan 
IUDpada tahun 1960 yang dikombinasikan dengan gerakan-gerakan hak gay, 
membuatperempuan yang terlibat seks pranikah menjadi hal yang umum di Amerika 
Serikat,menurut Carpenter. 

Tetapi mengacu pada laporan Centersfor Disease Control and Prevention, 
rata-rata orang Amerikakehilangan keperawanannya di usia 17 tahun, yang sebagai 
besar belum menikah diusia tersebut. Bahkan perempuan yang perawan di usia 20 
hingga 24 tahun hanyaberkisar 12,3 persen. 

Selain itu, menurut WHO dalam laporannya yang berjudul Sexual Behaviour 
inContex: a Global Perspective juga mengungkapkan di Inggris Australia 
danNorwegia rata-rata perempuan akan kehilangan keperawanan di usia 17 
tahun.Sedangkan di Perancis dan Italia, rata-rata perempuan di negara 
tersebutkehilangan keperawanan di usia 18 tahun. 

Namun yang perlu diingat bahwa menurut laporan BBC, sebagian besar perempuan 
yang telahmelakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya di usia 15 belas 
tahun akanmerasa tertekan. Lebih dari satu per tiga perempuan mengatakan mereka 
menyesalberhubungan seksual. 

Tetapi kembali lagi, alasan dan motif memainkan peran penting dalam 
pengambilankeputusan para perempuan yang ingin melepaskan keperawanannya. 

(tirto.id - yan/msh) 

Kirim email ke