https://x.detik.com/detail/investigasi/20180607/Mengulik-Konsolidasi-
Tiga-Serangkai-Prabowo-Amien-Rizieq/index.php
Mengulik Konsolidasi
Tiga Serangkai
Prabowo-Amien-Rizieq
Pertemuan, Rizieq, Amien, dan Prabowo di Arab.
Foto: dok. Istimewa
Kamis, 7 Juni 2018
“Habib ini kan anak bangsa yang terzalimi, sehingga harus hijrah
(pindah) sementara ke Mekah.” Begitulah kira-kira Prabowo Subianto,
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), menanggapi ajakan
untuk menemui Habib Rizieq Syihab bersama Ketua Dewan Kehormatan Partai
Amanat Nasional Amien Rais, di sela-sela ibadah umrah mereka di Mekah,
Arab Saudi.
Rizieq lebih dari setahun ini tidak pulang ke Indonesia di tengah
jalannya proses penyidikan kasus /chat/ mesum oleh Polda Metro Jaya.
Prabowo mengibaratkan nasib imam besar Front Pembela Islam itu sama
dengan dirinya ketika Indonesia dilanda kekacauan pada 1998. Saat itu,
ia harus tinggal di Yordania. Ia memilih tidak pulang demi menghindari
tuduhan bakal melakukan kudeta.
“Mas Bowo (Prabowo) sangat berempati (kepada Rizieq), karena sudah
mengalami sendiri sebelumnya. Dia harus berhijrah sementara ke
Yordania,” ujar Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo dalam
perbincangan dengan *detikX*, Rabu, 6 Juni 2018.
Sedangkan Amien sudah pernah bertemu dengan Rizieq ketika melakukan
umrah pada Ramadan 2017. Karena itu, jadilah Amien dan Prabowo sepakat
untuk bertemu dengan Rizieq, yang saat ini diketahui bermukim di sebuah
rumah kontrakan di Sari’ Sittin, sekitar 3-4 kilometer jaraknya dari
Masjidil Haram. “Jadi muncul ide, kenapa tak sekalian mengunjungi
Habib?” lanjut Dradjad.
*Baca Juga : Televisi Pun Tak Ada di Kontrakan Rizieq
<https://x.detik.com/detail/investigasi/20180511/Televisi-Pun-Tak-Ada-di-Kontrakan-Rizieq/index.php>*
Pertemuan Rizieq, Amien, dan Prabowo ditemani sejumlah anggota rombongan
*Foto: dok. Istimewa*
Sebelumnya, Pak Prabowo lima hari di Eropa. Terus pada jadwal yang
beliau ditentukan kebetulan berdekatan dengan tokoh-tokoh lain,
seperti Pak Amien Rais.”
Dalam sepekan belakangan, pertemuan Prabowo-Amien-Rizieq di Mekah pada
Sabtu, 2 Juni 2018, itu memang menjadi pembicaraan hangat. Banyak yang
melontarkan kritik bahwa ibadah umrah mereka telah diselingi dengan
konsolidasi politik menjelang Pilpres 2019. Kritik juga datang dari
lingkaran dalam Istana Negara.
Baik pihak Prabowo, Amien, maupun Rizieq kompak menyebut umrah berbau
politik itu awalnya tidak direncanakan. Prabowo disebut sudah lama ingin
menunaikan umrah. Kemudian pada jadwal yang ditentukan, secara kebetulan
agenda itu berdekatan dengan umrah Amien beserta tokoh-tokoh lainnya.
“Sebelumnya, Pak Prabowo lima hari di Eropa. Terus pada jadwal yang
beliau ditentukan kebetulan berdekatan dengan tokoh-tokoh lain, seperti
Pak Amien Rais,” kata politikus Gerindra, Sudaryono, kepada *detikX*,
Senin, 4 Juni 2018, sembari menolak menyebutkan agenda Prabowo selama
berada di Eropa.
Menurut Dradjad, sudah menjadi tradisi bagi Amien dan keluarganya
menunaikan ibadah umrah di kala Ramadan. Amien, yang ditemani putranya,
Hanafi Rais, masuk ke Arab melalui Madinah. Saat Amien memilih
/miqot/ (batas untuk memulai niat haji dan mengenakan kain ihram) di Bir
Ali hingga selesai menunaikan sai dan tahalul (memotong sedikit rambut),
pada Jumat, 1 Juni 2018, malam, ia belum tahu kapan akan bertemu dengan
Prabowo dan rombongan.
Hingga sekitar pukul 02.00 keesokan harinya, rombongan Prabowo
mengabarkan sedang menuju Masjidil Haram dari Jeddah. Akhirnya Amien
menunggu Prabowo hingga selesai melakukan sai dan tahalul juga. Ketika
bertemu, keduanya saling bertanya kabar dan melakukan foto-foto.
Slamet Maarif, Amien, dan Rizieq.
*Foto: dok. Istimewa*
Rencana bertemu dengan Rizieq, menurut Dradjad, baru dimatangkan pada
siang harinya. Akhirnya disepakati mereka bertemu dengan Rizieq pada
pukul 15.00. Pada saat itu, rombongan Persaudaraan Alumni 212 (PA 212),
yang sudah lebih dulu bersama Rizieq, bergabung untuk mendampingi kedua
tokoh tersebut.
Ketua PA 212 Slamet Maarif menyebut ia bersama dengan Amien ketika masih
berada di Madinah pada Jumat, 1 Juni. Ketika di Madinah itu, mereka baru
mendapat kabar Prabowo positif umrah dan sudah mendarat di Jeddah dari
Eropa. Mendengar hal itu, Amien berinisiatif menemui Prabowo di Jeddah.
“Ya sudah, kita ke Jeddah saja ketemu di sana dan /ngobrol /banyak di
sana. Agar nanti bisa sama-sama silaturahmi ke HRS (Habib Rizieq
Syihab),” kata Slamet menirukan Amien ketika ditemui *detikX*, Selasa, 5
Juni 2018.
Slamet mengklaim, bahkan saat Prabowo, Amien, dan pihaknya bertemu di
depan Ka’bah, Rizieq belum tahu bakal kedatangan tokoh-tokoh penting
tersebut. Setelah dari Ka’bah, Prabowo mengajak rombongan berembuk di
Hotel Intercontinental untuk membahas rencana pertemuan dengan Rizieq.
Ada opsi Rizieq yang menemui Prabowo dan Amien di Hotel
Intercontinental. Tapi Slamet meyakinkan Prabowo-lah yang sebaiknya ke
rumah Rizieq. “HRS kan /mukimin/ (tinggal di Arab). Besuk Saudara yang
sedang kesusahan, yang sedang terzalimi, sebaiknya Pak Prabowo yang ke
sana. Apalagi beliau ulama,” kata Slamet. Akhirnya Prabowo dan Amien
manut sebagai pihak yang sowan kepada Rizieq.
Prabowo ditemani Ketua Umum Garda 212 Ansufri Idrus Sambo meluncur ke
kediaman Rizieq dari Intercontinental tempatnya menginap. Adapun Slamet
dan rombongan Amien yang berjumlah sembilan orang berangkat dari Hotel
Daar Al-Gufron. Prabowo lebih dulu tiba karena mobil carteran Amien
datang terlambat.
Dradjad Wibowo
*Foto: Ari Saputra/detikcom*
Ia menggambarkan betapa semringah wajah Rizieq ketika melihat Prabowo
datang berkunjung bersama Amien. Rizieq menerima dengan ramah dan
menanyakan kabar serta perjalanan para tamunya itu selama beribadah di
Tanah Suci. Lantas, mereka melanjutkan pembicaraan di lantai 2.
“Yang mengawali pembicaraan itu Pak Prabowo, ya. Biasa, /ngobrol
/tentang kebangsaan. Terus kemudian dilanjutkan oleh Pak Amien Rais
memberikan arahan-arahan. Kemudian dilanjutkan HRS,” kata Slamet.
Rizieq pada kesempatan itu menyarankan agar Gerindra, PAN, dan Partai
Keadilan Sejahtera segera mendeklarasikan Koalisi Keummatan. Membangun
kekuatan umat bakal menjadi solusi menyelamatkan bangsa Indonesia.
Rizieq berharap koalisi itu bisa terbentuk sebelum /ijtimak/ ulama, yang
bakal digelar PA 212 pada Juli 2018.
Di forum itulah nantinya Rizieq bakal menentukan siapa capres-cawapres
yang bakal didukung. Sebelumnya, PA 212 menelurkan rekomendasi nama-nama
capres dan cawapres. Prabowo berada di urutan kedua, setelah Rizieq. Ada
pula nama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di urutan kelima sebagai capres.
Menurut Dradjad, yang mendengar cerita langsung dari Amien setiba di
Tanah Air, dalam pertemuan sekitar satu jam itu, Prabowo, Amien, dan
Rizieq sepakat umat Islam dan segenap komponen perlu merapatkan barisan
menjelang Pilpres 2019. Namun, terkait Koalisi Keummatan, ia hanya
mengatakan koalisi memang harus terus digalang.
Habib Rizieq menjadi imam salat rombongan Prabowo dan Amien Rais
*Foto: dok. istimewa*
Selain obrolan yang melibatkan rombongan, Dradjad mengatakan ada sesi
pembicaraan khusus bertiga antara Prabowo, Amien, dan Rizieq.
Perbincangan khusus itu berlangsung selama satu jam. Namun ia menolak
mengungkapkan hasil pembicaraan tiga serangkai tersebut. "Ada beberapa
hasil pembicaraan yang tidak bisa saya ungkap," katanya.
Pengacara Rizieq, Kapitra Ampera, mengungkapkan, dalam pertemuan enam
mata itu, Prabowo minta dukungan kepada Rizieq untuk maju dalam Pilpres
2019. "Tolong, izinkan saya maju menjadi pemimpin nasional," begitu kata
Prabowo menurut Kapitra. Rizieq pun menyatakan dukungannya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan
tidak ada pembicaraan khusus mengenai Pilpres 2019 dalam pertemuan di
Mekah. “Pak Prabowo menceritakan, sama sekali tidak diomongkan. Habib
juga menyatakan begitu,” kata Muzani di gedung Dewan Perwakilan Rakyat,
Senayan, Jakarta, Rabu, 6 Juni 2018.
Adapun Slamet membantah ada pertemuan enam mata antara Prabowo, Amien,
dan Rizieq. Pascapertemuan yang berakhir pada pukul 17.00 itu, Rizieq
menawarkan buka puasa bersama di rumahnya kepada Prabowo. “Sayangnya,
sore itu juga Pak Prabowo harus terbang ke Indonesia,” tutup Slamet.
------------------------------------------------------------------------
*Reporter:* Ibad Durohman
*Editor:* Irwan Nugroho
*Desainer:* Luthfy Syahban