*Kalau PDIP dan Golkar mnejadi satu partai akan memunahkan pemilih
menetapkan sikap, karena tidak ada perbedaan politik antara dua partai ini.
Kedua partai setia UUD 45 dan beridelogi Pancasila, pemimpin kedua partai
wong keturunan mojopahit dan agamanya sama dan anti komunis. Jadi dari pada
memusing-musingkan pemilih cukup satu partai saja guna mudah dipilih wakild
i DPR rezim neo-Mojopahit. persiden serta wakilnya dan dengan begitu pula
mudah ditentukan menter-menteri kabinet dan kepala daerah. Jadi jauh lebih
mudah bagi-bagi kursi jabatan*.


http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/18/04/08/p6vatg428-pdip-dan-golkar-makin-mesra


Monday, 23 Rajab 1439 / 09 April 2018

PDIP dan Golkar Makin Mesra

Senin 09 April 2018 00:44 WIB

Red: Ratna Puspita


[image: Plt Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Agus Gumiwang Kartasasmita
bersama Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Menteri
Perindustrian Airlangga Hartanto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan,
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Bidang Kemaritiman
PDI Perjuangan Rokhimin Dahuri (dari kiri) foto bersama usai Rapat
Koordinasi Nasional III Bidang Kemaritiman PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI
Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Ahad ( 8/4).]Plt Ketua DPD Partai
Golkar DKI Jakarta Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Sekjen Partai Golkar
Lodewijk Freidrich Paulus, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menko
Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
dan Ketua DPP Bidang Kemaritiman PDI Perjuangan Rokhimin Dahuri (dari kiri)
foto bersama usai Rapat Koordinasi Nasional III Bidang Kemaritiman PDI
Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Ahad (
8/4).

Foto: Republika/Putra M. Akbar

*Saling bercanda itu terjadi pada acara pembukaan Rakorbidnas III
Kemaritiman PDIP.*

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan dan Partai Golkar makin
menunjukkan keakrabannya menjelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Kemesraan
kedua partai ini ditunjukkan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto
Kristiyanto dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang
melontarkan candaan.

Saling bercanda itu terjadi pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Bidang
Nasional (Rakorbidnas) III Kemaritiman PDI Perjuangan, di kantor DPP PDI
Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Ahad (8/4). Pada kesempatan tersebut
juga hadir Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan serta Deputi Bidang
Pembiayaan Kementerian Koperasi UMKM mewakili menteri.

Hasto mengatakan, pada pengambilan undian nomor urut partai politik peserta
di Pemilu 2019 di KPU, PDI Perjuangan dapat nomor urut 3. Angka itu artinya
persatuan Indonesia dalam Pancasila.

"Dalam gambar lambang Indonesia burung garuda, nomor 3 adalah pohon
beringin," katanya.

Sedangkan Partai Golkar dalam pengabilan nomor urut peserta pemilu di KPU,
kata Hasto, mendapatkan nomor 4 yang artinya permusyawaratan Indonesia.
Menurut dia, dalam lambang burung garuda, nomor empat tersebut gambarnya
adalah kepala banteng.

"Nomor urut yang diperoleh PDI Perjuangan dan Partai Golkar, menunjukkan
kedua partai ini memiliki hubungan yang dekat," katanya.

Hasto menegaskan, kalau partai besar, PDI Perjuangan dan Partai Golkar
bersatu, maka dapat membawa kemajuan bagi Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartaro saat menyampaikan
presentasinya sebagai Menteri Perindustrian, mengawalinya dengan teriakan
"merdekaā€¯. Itu merupakan yel-yel PDI Perjuangan.

Airlangga hanya meneriakkan kata "merdeka" satu kali, tetapi ada peserta
yang berteriak agar Airlangga meneriakkannya tiga kali. Airlangga kemudian
mengulangi teriakan "merdeka" sebanyak tiga kali, yang diikuti teriakan
serupa oleh peserta Rakorbidnas III Kemaritiman PDI Perjuangan.

Namun, Airlangga menambah satu kali lagi teriakan "merdeka" dan diikuti
peserta. "Karena Partai Golkar dapat nomor urut empat, maka teriakan
'merdeka', ditambahkan satu kali lagi," katanya.

Pimpinan PDI Perjuangan, tamu undangan dan peserta pun tersenyum.

Kirim email ke