Laporan dari Tiongkok
<https://www.antaranews.com/slug/laporan-dari-tiongkok>
Pelajar Indonesia di Nanning angkat budaya Sunda
Selasa, 12 Juni 2018 05:26 WIB
Pelajar Indonesia di Nanning angkat budaya Sunda
ilustrasi: Seorang siswa bercerita tentang cerita rakyat sangkuriang
saat lomba bercerita tingkat SD/MI di Perpustakaan Daerah Tegal, Jateng.
(FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah)
Beijing (ANTARA News) - Para pelajar Indonesia di Nanning, China,
mengangkat budaya Sunda dalam pentas seni drama dan tari dengan lakon
"Sangkuriang dan Tujuh Bidadari".
"Setiap tahun kami menggelar pentas seni. Tahun ini kami mengangkat
budaya Sunda," kata Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok
Cabang Nanning, Annisa Harapuspa, kepada Antara di Beijing, Selasa,
mengenai pesta budaya "Portray of Sundanese" yang digelar Sabtu (9/6)
malam itu.
Pementasan diawali dengan peragaan sejumlah busana daerah di Indonesia
yang dibawakan oleh mahasiswa China yang mengambil jurusan Bahasa Indonesia..
Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dirangkai dengan
lagu-lagu daerah yang dibawakan oleh mahasiswa setempat.
Penonton pun mulai memadati kursi ruang pertunjukan begitu lakon
Sangkuriang mulai dipentaskan di Concert Hall, Fakultas Seni, Guangxi
University for Nationalities (GUN) itu.
"Kami tidak menduga antusiasme penonton begitu tinggi. Kursi yang kami
sediakan tidak mampu menampung seluruh penonton," kata Annisa didampingi
Khanti Brillianty selaku ketua panitia "Portray of Sundanese.
Sebanyak 70 pelajar Indonesia dan pelajar China dilibatkan dalam acara
yang digelar di Ibu Kota Daerah Otonomi Guangxi Zhuang yang berbatasan
langsung dengan Vietnam itu.
Turut hadir dalam pentas seni tersebut Konsul Jenderal RI untuk
Guangzhou Gustanto, Dekan Fakultas Pendidikan GUN Cui Wan`an, mantan
Wali Kota Nanning Ke Ziqing, Wakil Dekan Fakultas Bahasa dan Budaya Asia
Tenggara GUN Lu Jinqiang, dan Wakil Direktur Departemen Internasional
GUN Zhang Xinlei.
"Kami ingin memperkenalkan budaya Sunda kepada masyarakat China,
khsusunya di Nanning," ujar Annisa.
Konjen RI untuk Guangzhou Gustanto berharap kepada para pelajar
Indonesia untuk terus mempromosikan budaya Nusantara melalui
pentas-pentas seni.
"Tentu saja saya mengapresiasi acara budaya seperti ini agar keragaman
seni tradisional kita makin dikenal luas di mancanegara," katanya.
GUN merupakan perguruan tinggi pertama di Nanning yang memiliki jurusan
Bahasa Indonesia. Hingga saat ini terdapat sekitar 200 mahasiswa dari
beberapa daerah di daratan Tiongkok yang mengambil jurusan Bahasa
Indonesia di kampus terbesar di Guangxi itu.
Antusiasme pelajar China untuk mendalami Bahasa Indonesia sangat tinggi.
Beberapa waktu lalu saat Atase Pendidikan KBRI Beijing dan KJRI
Guangzhou menggelar seleksi penerimaan beasiswa program Dharmasiswa 2018
diikuti ratusan mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia di GUN.
Bagi pelamar Dharmasiswa yang lolos mendapat kesempatan belajar Bahasa
Indonesia selama satu tahun di beberapa kampus perguruan tinggi di
Indonesia atas biaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI berikut
uang saku.
Pewarta:M. Irfan Ilmie
Editor: Ruslan Burhani
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com