Zulkarnain mengatakan, mereka mengaku menganut paham salafiyah melalui 
pengajian. Mereka juga belajar tentang agama dari internet sehingga mudah 
mengikuti ajaran sesat.
Bagi keduanya, sambung Zulkarnain, semua orang yang di luar kelompoknya adalah 
kafir. Terkhusus bagi polisi, mereka anggap sebagai kafir harbi atau kafir 
musuh utama yang harus dimusnahkan.
"Tapi mereka beraksi tidak sembunyi-sembunyi, harus berhadapan, misalnya mau 
ngebom," kata dia.
....
Pengakuan 2 Teroris, Semua Orang Dianggap Kafir Kecuali Kelompok Ini


| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Pengakuan 2 Teroris, Semua Orang Dianggap Kafir Kecuali Kelompok Ini - T...

Mereka ingin merubah Pancasila menjadi khilafah sebagai target perjuangannya. 
Mereka juga belajar tentang agama ...
 |

 |

 |



Kamis, 17 Mei 2018 08:15


 
Istimewa - Dua terduga teroris ( mengenakan penutup wajah) yang ditangkap Polda 
Sumsel saat menjalani pemeriksaan.


 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PALEMBANG - Seorang terduga teroris yang tertangkap di 
Palembang membuat pengakuan mengejutkan kepada polisi.
Melansir dari Sriwijaya Post, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara 
mengaku mendapat informasi hasil obrolan dengan dua terduga teroris asal Riau 
yang ditangkap di Palembang, Selasa (15/5/2018).

Kedua teroris itu menyebut polisi sebagai kafir harbi yang harus dimusnahkan.


 
Dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Palembang, 
Zulkarnain menceritakan kronologis penangkapan dan hasil obrolannya dengan 
kedua pelaku berinisial HS alias AA dan HH alias AA.
Keduanya mengubah nama setelah masuk dalam kelompok Jemaah Ansharut Daulah 
(JAD).

Baca: Bikin Heboh! Risma Tiba-tiba Sujud di Hadapan Tohir, Ternyata Ini 
Penyebabnya
Baca: Apa Hukumnya Bagi Muslim Jika Berpuasa tapi Meninggalkan Salat?

| 
| 
| 
|  |  |

 |

 |
| 
|  | 
Apa Hukumnya Bagi Muslim Jika Berpuasa tapi Meninggalkan Salat? - Tribun...

Sementara puasa orang yang tidak mengerjakannya karena malas atau sibuk, maka 
statusnya...
 |

 |

 |




Dari obrolannya itu, Zulkarnain menyebut kedua pelaku hafal dengan Pancasila 
tetapi benci dengan dasar negara itu.
Mereka ingin merubah Pancasila menjadi khilafah sebagai target perjuangannya.
"Mereka mengaku hafal Pancasila, tapi tidak pancasilais dan sangat tidak senang 
dengan Pancasila.

Saya bilang sama mereka sila pertama ketuhanan yang maha esa, artinya kita 
beragama.
Mereka ngotot, jadi saya anggap mereka bebel, mungkin mereka juga anggap saya 
bebel," ujarnya.
Zulkarnain mengatakan, mereka mengaku menganut paham salafiyah melalui 
pengajian. Mereka juga belajar tentang agama dari internet sehingga mudah 
mengikuti ajaran sesat.
Bagi keduanya, sambung Zulkarnain, semua orang yang di luar kelompoknya adalah 
kafir. Terkhusus bagi polisi, mereka anggap sebagai kafir harbi atau kafir 
musuh utama yang harus dimusnahkan.
"Tapi mereka beraksi tidak sembunyi-sembunyi, harus berhadapan, misalnya mau 
ngebom," kata dia.
Zulkarnain menambahkan, selama ini kelompok teroris yang berafiliasi dengan 
ISIS ini berdiam diri dan tetap seperti warga biasa.
Setelah kerusuhan di Mako Brimob, mereka akhirnya keluar dan bermaksud 
melakukan amaliah.
"Selama ini mereka sleeping sel, senyap, tidak bergerak, tapi menunggu waktu. 
Begitu Mako Brimob pecah mereka bergerak," jelasnya.
Detik-detik Rumah Ustaz Soleh Kalidoni Digeledah
Rumah kumuh di Jalan Residen Abdul Rozak RT 2 RW 1 Kecamatan Kalidoni 
Palembang, digeledah petugas gabungan, Selasa (15/5).
Dari informasi dihimpun, rumah kumuh dan tak berpenghuni itu merupakan rumah 
milik Rahman Saleh yang dikenal warga dengan nama ustad Soleh.
Keseharian ustad soleh, dikenal warga sebagai penjual tanaman atau bunga. 
Bahkan ustad Soleh juga sering mengisi ceramah.
Dari penggeledahan petugas, diketahui petugas mendapatkan sejumlah buku-buku 
bacaan.
Salah satunya buku bacaan yang disita petugas yakni buku berjudul Wali Setan.
Namun dari pasca penggeledahan yang cukup membuat heboh warga sekitar, rumah 
kumuh itu sama sekali tidak dipasangi garis polisi.
Ketika Sripoku.com menyambangi lokasi, tampak rumah yang digeledah benar-benar 
kumuh dan memang sama sekali tidak dihuni.
Kondisi dalam rumah sangat berantakan, kotor dan lantai rumah hanya tanah yang 
sebagian lantai digenangi air.
Tampak juga perlengkapan rumah sudah tampak lusuh yang rusak dan telah lama 
tidak terpakai.
Bangunan rumah dari kayu papan ini pun sudah tampak rapuh atau lapuk.
Sekeliling rumah pun sudah ditumbuhi tanaman liar semak belukar yang nyaris 
menutupi rumah.
Di dalam rumah tampak sejumlah buku bacaan yang sudah usang.
Diamati secara seksama, ada lembaran kertas yan bertuliskan Jangan Menghakimi 
Yang Tak Kau Ketahui Jangan mencintai Yang Tak Kau Percayai.
Taufik (42) security perumahan RBO yang berada disamping rumah Rahman Saleh 
mengatakan, kesehariannya Rahman Saleh dikenal sebagai ustad dan sering mengisi 
ceramah di komplek.
"Memang banyak polisi yang datang dan melakukan penggeledahan. Petugas membawa 
ayam dan gas elpiji. Saya kaget, karena selama ini tidak ada yang mencurigkan 
dengan ustad Soleh. Rumahnya memang ditinggal dan keluarganya ada di Kenten," 
ujar Taufik.

Sama juga diungkapkan Komeng (40), penjual bunga hias di samping rumah Rahman 
Saleh. Sejak dua hari tidak pernah melihat ustad Soleh.
Biasanya sering terlihat di rumah, meskipun hanya sebentar.

"Memang bukan orang Palembang, mungkin asalnya dari Jawa Barat. Ustad Soleh 
baik orangnya, begitu juga istrinya.
Biasanya suka beli bunga di tempat saya juga, atau jeruk sama istrinya. 
Penampilan mereka biasa saja, tidak ada yang mencurigakan," ujar Komeng.

Sementara itu dikonfirmasi, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain 
Adinegara mengatakan, memang benar ada penggeledahan yang dimaksud.
Penggeledahan dilakukan sebagai upaya pencegahan atau antisipasi untuk hal-hal 
yang tidak diinginkan.
"Belum ada kaitannya (teroris), karena masih dalam pemeriksaan. Ini adalah 
sebagai langkah upaya pencegahan. Kalau ditanya soal bukti, saat ini masih 
dalam pemeriksaan dan pengembangan. Polda Sumsel hanya membackup Densus," ujar 
Zulkarnain. 

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Heboh Buku 'Wali Setan' 
Pengakuan 2 Teroris Palembang, Semua Halal Dibunuh Kecuali Kelompok Ini



Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Pengakuan 2 
Teroris, Semua Orang Dianggap Kafir Kecuali Kelompok Ini, 
http://lampung.tribunnews.com/2018/05/17/pengakuan-2-teroris-semua-orang-dianggap-kafir-kecuali-kelompok-ini?page=all.

Editor: Heribertus Sulis












Kirim email ke