https://bali.antaranews.com/berita/150267/penyuluh-bahasa-bali-di-buleleng-temukan-lontar-sesana
Penyuluh Bahasa Bali di Buleleng
temukan Lontar "Sesana"
Selasa, 28 Mei 2019 21:25 WIB
Ilustrasi - Kegiatan nyurat lontar yang diikuti ribuan siswa di Bali
belum lama ini serangkaian perayaan Festival Bulan Bahasa Bali
(Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/lhs/2019)
Singaraja (ANTARA) - Penyuluh Bahasa Bali di Buleleng menemukan lontar
yang cukup langka saat melakukan konservasi lontar di Kelurahan Paket
Agung, yakni Lontar Sesana atau lontar yang berisi ajaran tentang moral
dan etika yang lengkap dengan terjemahan.
Koordinator Tim Konservasi Lontar Aliansi Penyuluh Bahasa Bali Ida Bagus
Ari Wijaya atau Gus Ari di Singaraja, Selasa, mengatakan, salah satu
lontar yang terbilang menarik adalah lontar berjudul Purwadhigama Sesana.
Lontar itu ditemukan di rumah Ketut Putu Astita, warga Lingkungan
Paketan, Kelurahan Paket Agung, Buleleng. "Lontar ini ditulis dalam
aksara Bali dengan bahasa Jawa Kuna, namun dilengkapi teks terjemahan
dalam Bahasa Bali yang ditulis dengan aksara Bali," katanya.
Menurut Gus Ari, selama ini ia belum pernah melihat Lontar Sesana yang
berisi teks terjemahan. Biasanya yang ada terjemahan itu Lontar Kakawin,
Kidung, dan Geguritan. "Tapi untuk Lontar Sesana ini baru pertama kali
saya temukan," katanya.
Di rumah keluarga Astita itu terdapat ratusan cakep lontar yang disimpan
pada sebuah kamar dan tak pernah tersentuh selama bertahun-tahun.
Beruntung, kondisinya relatif baik, meski penuh berdebu.
Pada saat Penyuluh Bahasa Bali melakukan konservasi, lontar yang
berhasil diidentifikasi mencapai 78 cakep lontar. Masih ada puluhan
cakep lainnya yang belum tuntas diidentifikasi. Koleksi lontar yang
dimiliki keluarga ini pun terbilang lengkap.
Menurut Gus Ari, bila merujuk sistem katalog kirtya, lontar yang ada di
keluarga ini masuk dalam kategori I sampai V. kategori I meliputi Puja
dan Mantra, kategori II ialah Lontar Sesana, kategori III masuk dalam
kelompok Lontar Wariga dan Usadha, kategori IV yakni lontar karya sastra
berbentuk
Kakawin, Kidung, maupun Geguritan, serta kategori V berupa Babad.
Selain itu tim konservasi juga menemukan sebuah lontar yang usianya
cukup tua. Lontar itu berjudul Pangawisesan Bhagawan Cintya Widhi.
Lontar tersebut telah berusia 149 tahun. Isinya meliputi perlindungan
diri atau proteksi secara niskala.
Pemilik lontar, Ketut Putu Astita, mengatakan lontar-lontar itu
merupakan warisan dari leluhurnya. Ia pun tak pernah membukanya.
"Tidak pernah buka karena takut. Tapi setelah diberi penjelasan oleh
penyuluh, kami persilakan dilakukan konservasi. Supaya kami juga tahu
apa isinya," kata Astita.*
Pewarta : *Made Adnyana*
<https://bali.antaranews.com/berita/150267/penyuluh-bahasa-bali-di-buleleng-temukan-lontar-sesana#>
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA 2019