-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://news.detik.com/kolom/d-5191935/perantau-china-indonesia-yang-jadi-duta-pertukaran-masyarakat?tag_from=wp_cb_kolom_list




Kolom

Perantau China-Indonesia yang Jadi Duta Pertukaran Masyarakat

Ariana Xie - detikNews
Senin, 28 Sep 2020 21:27 WIB
0 komentar
SHARE
URL telah disalin
Sino Fintech
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Du Tianjiang adalah seorang kakek yang berusia 81 tahun adalah orang terkemuka 
di kecamatan Xinglong, kota Wanning provinsi Hainan, China. Du Tianjiang 
membuka sebuah restoran namanya Istana di Xinglong, meskipun umurnya sudah 81 
tahun tapi nampaknya tetap mantap dan sehat, penuh semangat.

Du Tianjiang dilahirkan di keluarga keturunan Tionghoa di Indonesia, dan 
bersama sanak keluarganya pulang ke China pada tahun 1960-an. Sepanjang umur 
hidupnya, Du selalu berupaya demi persahabatan dan pertukaran budaya masyarakat 
China-Indonesia, dan dihormati sebagai Duta Pertukaran Masyarakat 
China-Indonesia.

Sejak tahun 1950-an, sejumlah besar perantau Tionghoa dari berbagai negara dan 
daerah turut kembali ke China. April tahun 1960, Du Tianjiang yang berusia 21 
tahun saat itu bersama keluarganya kembali ke China, dan kemudian menginap di 
Yingde, pronvinsi Guangdong.

Dua tahun kemudian, Du Tianjiang ditugaskan untuk belajar di sekolah pertanian 
perantau Tionghoa di Xinglong, pulau Hainan, dengan demikian telah memulai 
kehidupannya sepanjang 50 tahun lebih di Xinglong. Beliau turut ditugaskan 
sebagai guru dan kepala sekolah, dan menjabat sebagai ketua perhimpunan buruh 
di perkebunan pertanian perantau Tionghoa Xinglong. Setelah pensiun, beliau 
pula mengorganisir perhimpunan perantau Tionghoa Indonesia Xinglong.
Sino FintechSino Fintech Foto: dok. Istimewa

Puluhan tahun lalu, sejumlah besar perantau Tionghoa yang pulang dari 
Indonesia, Malaysia, Vietnam turut menginap di Xinglong, dengan demikian 
perkebunan pertanian perantau Tionghoa Xinglong wajarlah membentuk sebuah 
komunitas perantau Tionghoa yang kembali ke China dengan pengintegrasian budaya 
mancanegara dan bangsa serta membentuk budaya perantau Tionghoa yang unik dan 
beraneka ragam di kawasan Xinglong.

Du Tianjiang yang dibawa dewasa di Indonesia selalu menganggap Indonesia 
sebagai kampung halaman kedua bagi dia, dan dia masih punya sejumlah besar 
sanak keluarga dan teman-teman di sana, meskipun sudah kembali ke China, tapi 
koneksi emosional tetap kokoh.

Sejak reformasi dan keterbukaan Tiongkok pada tahun 1978, hubungan 
China-Indonesia semakin erat. Untuk mengembangkan budaya berciri khas perantau 
Tionghoa di perkebunan Xinglong, Du Tianjiang dirinya memimpin organisasi tim 
Kesenian, dan mengembangkan keahliannya di berbagai tempat, mengundang guru 
mengajar lagu dan tari Asia Tenggara, dan sempat meletakkan dasar kokoh bagi 
pertukaran budaya masyarakat China-Indonesia.

Selama masa jabatannya sebagai wakil kepala perkebunan pertanian di Xinglong, 
Du Tianjiang turut menyelenggarakan beberapa sesi kuliah bahasa Indonesia, demi 
membina keahlian bahasa Indonesia kepada usaha pariwisata perkebunan dan 
kecamatan Xinglong, sementara juga membantu perantau Tionghoa melakukan 
komunikasi dengan sanak keluarganya di Indonesia.

Selain itu, Du Tianjiang masih mendorong Akademi Bahasa-bahasa Asing Luoyang 
dan Akademi Bahasa-bahasa Asing Wenchang Hainan mengirim mahasiswa-mahasiswi 
jurusan bahasa Indonesia melakukan prakteknya di Xinglong.

Tahun 1999, Du Tianjiang resmi pensiun. Dia telah mengorganisir perhimpunan 
kaum perantau Tionghoa Indonesia Xinglong Hainan, dan pernah memimpin rombongan 
kesenian berkunjung ke Indonesia. Ia juga sempat melakukan pertukaran budaya 
dan seni dengan kalangan keturunan Tionghoa di Indonesia yang disambut hangat 
oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

Dengan bantuan giat Du, berbagai lembaga atau rombongan perantau Tionghoa 
Indonesia yang asal seluruh negeri turut berkunjung ke "Desa Bali" di Xinglong, 
dalam rangka menyelenggarakan kegiatan pertukaran budaya dan seni, membangun 
jembatan persahabatan.
Sino FintechSino Fintech Foto: dok. Istimewa

Pengupayaan Du Tianjiaing yang selama puluhan tahun lalu telah memainkan 
peranan positif kepada pergaulan bersahabat dan pertukaran budaya antar 
masyarakat Chinda-Indonesia, Asosiasi Perantau Tionghoa RRT juga 
menganugerahkan surat kehormatan Layanan 30 Tahun Kepada Perantau Tionghoa.

Sementara itu Kedubes RI untuk China pun sering mengirim rombongan datang 
berkunjung ke Xinglong dan sempat memberi dukungan kepada kegiatan terkait 
perantau Tionghoa Indonesia.

Du Tianjiang bersama istrinya membuka sebuah restoran ciri khas Indonesia, 
Resto Istana. Pada waktu luang, ia kadang-kadang mengajak beberapa teman 
perantau Tionghoa-Indonesia duduk bersama menikmati kopi. Harapannya ialah 
hubungan China-Indonesia dapat terus membaik dan bersahabat turun-temurun.

Oleh: Ariana Xie, Jurnalis China Media Group

(prf/ega)
china
indonesia
adsm







Kirim email ke