https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4307082/prabowo-sebut-kekayaan-ri-dinikmati-1-penduduk-

sri-mulyani-buka-suara?_ga=2.194835885.1656602156.1542258283-2143448296.1491283901


Minggu, 18 Nov 2018 14:20 WIB


 Prabowo Sebut Kekayaan RI Dinikmati 1%


 Penduduk, Sri Mulyani Buka Suara

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Share *0* <https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4307082/prabowo-sebut-kekayaan-ri-dinikmati-1-penduduk-sri-mulyani-buka-suara?_ga=2.194835885.1656602156.1542258283-2143448296.1491283901#> Tweet *0* <https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4307082/prabowo-sebut-kekayaan-ri-dinikmati-1-penduduk-sri-mulyani-buka-suara?_ga=2.194835885.1656602156.1542258283-2143448296.1491283901#> Share *0* <https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4307082/prabowo-sebut-kekayaan-ri-dinikmati-1-penduduk-sri-mulyani-buka-suara?_ga=2.194835885.1656602156.1542258283-2143448296.1491283901#> 190 komentar <https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4307082/prabowo-sebut-kekayaan-ri-dinikmati-1-penduduk-sri-mulyani-buka-suara?_ga=2.194835885.1656602156.1542258283-2143448296.1491283901#komentar>
Foto: Eduardo Simorangkir Foto: Eduardo Simorangkir
*Jakarta* - Calon presiden (capres) Prabowo Subianto kembali mengatakan, hanya 1% orang di Indonesia yang menikmati kekayaan. Menurut Prabowo, data itu bersumber dari Bank Dunia. Apa respons Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati?

Mulanya, Sri Mulyani enggan berkomentar mengenai tudingan Prabowo tersebut.

"Kalau itu aku nggak komentar aja lah," ujar di Kampus STAN Tangerang Selatan, Minggu (18/11/2018).

Sri Mulyani hanya menjelaskan bahwa kesenjangan diukur oleh koefisien gini atau indeks gini. Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut, metode ini dipakai secara global.

*Baca juga: *Ke Garut, Prabowo Bicara Kekayaan RI Dinikmati Kurang dari 1% Orang <https://finance.detik.com/read/2018/11/17/204840/4306596/4/ke-garut-prabowo-bicara-kekayaan-ri-dinikmati-kurang-dari-1-orang>


"Pokoknya gini aja ya, pemerintah bicara mengenai banyak sekali tentang masalah kesenjangan yang secara metodologi diukur melalui gini koefisien, itu dipakai oleh seluruh dunia," katanya.

Sri Mulyani memaparkan, saat angka kesenjangan Indonesia mencapai 0,41 pemerintah terus berupaya memperbaiki kesenjangan agar tidak melebar. Negara Amerika Latin sendiri, saat itu bahkan mencapai 0,5.

Upaya yang dilakukan pemerintah bermacam-macam. Dari sisi perpajakan, orang yang makin kaya masuk dalam kelompok masyarakat dengan pendapatan tinggi. Mereka, membayar pajak lebih dari yang biasa. Sementara, masyarakat yang miskin dibantu oleh pemerintah.

"Sehingga dengan demikian kita lihat gini koefisien juga sudah mulai menurun, 0,41 sekarang menjadi 0,38," terangnya.

*Baca juga: *Prabowo: Kita Tak Perlu Impor, Mungkin Barang Strategis Tertentu Perlu <https://news.detik.com/read/2018/11/17/174903/4306337/10/prabowo-kita-tak-perlu-impor-mungkin-barang-strategis-tertentu-perlu>


Selain perpajakan, Sri mengatakan, 40% masyarakat yang berada di lapisan bawah terus didorong oleh pemerintah. Intervensi yang dilakukan pemerintah antara lain melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan lain-lain.

"Itu kan dipakai terutama untuk yang 40% terbawah. Inilah yang akan kita perbaiki terus. Kalau yang dari sisi perpajakan kalau yang sangat kaya, mereka kepatuhan perpajakannya makin ditingkatkan, makanya kita melakukan reformasi perpajakan. Kita bekerjasama secara internasional," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Prabowo Subianto kembali menyinggung kurang dari 1% orang di Indonesia yang menikmati kekayaan. Menurut Prabowo, data itu bersumber dari Bank Dunia.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat mengunjungi warga Kampung Sukaraja, Desa Jatisari, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Sabtu (17/11/2018).

"Kekayaan bangsa Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Kekayaan bangsa Indonesia mengalir ke luar karena itu, tidak mungkin Indonesia sejahtera. Tidak mungkin Indonesia kuat, karena yang nikmati kekayaan hanya segelintir orang saja. Kurang dari 1% dan itu bukan Prabowo Subianto yang bicara, itu adalah Bank Dunia dan itu saya tuangkan dalam buku

saya, Paradox Indonesia," kata Prabowo. *(zlf/zlf)* <https://www.detik.com/tag/sri-mulyani/>


==============

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4307456/sudah-dibantah-prabowo-masih-

sebut-kekayaan-ri-dinikmati-1-penduduk


 Sudah Dibantah, Prabowo Masih Sebut


 Kekayaan RI Dinikmati 1% Penduduk

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Share *0* <https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4307456/sudah-dibantah-prabowo-masih-sebut-kekayaan-ri-dinikmati-1-penduduk#> Tweet *0* <https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4307456/sudah-dibantah-prabowo-masih-sebut-kekayaan-ri-dinikmati-1-penduduk#> Share *0* <https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4307456/sudah-dibantah-prabowo-masih-sebut-kekayaan-ri-dinikmati-1-penduduk#> 277 komentar <https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4307456/sudah-dibantah-prabowo-masih-sebut-kekayaan-ri-dinikmati-1-penduduk#komentar>
Foto: (Dok BPN Prabowo-Sandiaga). Foto: (Dok BPN Prabowo-Sandiaga).
*Jakarta* - Calon presiden (capres) Prabowo Subianto bersuara soal kekayaan Indonesia yang hanya dikuasai 1% penduduk saat berkunjung ke Kampung Sukaraja, Desa Jatisari, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Sabtu lalu (17/11/2018). Menurut Prabowo, data itu bersumber dari Bank Dunia.

Bukan pertama kali Prabowo bersuara mengenai masalah tersebut. Saat bertemu relawan emak-emak Bali, Prabowo juga mengatakan 99% masyarakat Indonesia hidupnya pas-pasan.

"Hasil ini adalah data, fakta yang diakui oleh Bank Dunia, oleh lembaga-lembaga internasional. Yang nikmati kekayaan Indonesia kurang dari 1 persen. Yang 99 persen mengalami hidup yang sangat pas-pasan, bahkan sangat sulit," kata Prabowo kata dia di Inna Heritage Hotel, Bali, Jumat (19/10/2018)

Bank Dunia sebenarnya sudah merespons masalah data ini. Bank Dunia menyatakan, tak mengetahui data yang disampaikan Prabowo.

"Bukan data kita, itu bukan perhitungan kita, saya nggak tahu itu dari siapa," kata Ekonom Senior Bank Dunia Vivi Alatas di UI Depok, Senin (12/11/2018).

*Baca juga: *Prabowo Sebut Kekayaan RI Dinikmati 1% Penduduk, Sri Mulyani Buka Suara <https://finance.detik.com/read/2018/11/18/130902/4307082/4/prabowo-sebut-kekayaan-ri-dinikmati-1-penduduk-sri-mulyani-buka-suara>


Vivi menjelaskan saat ini 22% masyarakat Indonesia masuk dalam kategori kelas menengah. Kemudian 5% masuk kelas atas, 45% golongan kelas menengah namun tidak miskin dan tidak rentan, serta 9% masuk dalam kategori warga miskin.

Menurut Vivi, orang miskin di Indonesia bergantian. Dia mencontohkan, saat terjadi bencana, orang bisa masuk dalam kategori miskin.

Vivi juga menuturkan, salah satu faktor penyebab kemiskinan adalah harga beras yang tinggi. Dia menyebut, hal tersebut karena beras adalah komoditas yang sangat penting untuk seluruh rakyat Indonesia.

*Baca juga: *Ke Garut, Prabowo Bicara Kekayaan RI Dinikmati Kurang dari 1% Orang <https://finance.detik.com/read/2018/11/17/204840/4306596/4/ke-garut-prabowo-bicara-kekayaan-ri-dinikmati-kurang-dari-1-orang>


"Jadi setiap ada 10% kenaikan harga beras maka ada 1,2 juta orang miskin baru," tutup dia.

Kemarin, capres no urut 2 itu kembali menyinggung soal itu di Garut Jawa Barat. Prabowo juga mengaku itu data dari bank dunia.

"Kekayaan bangsa Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Kekayaan bangsa Indonesia mengalir ke luar karena itu, tidak mungkin Indonesia sejahtera. Tidak mungkin Indonesia kuat, karena yang nikmati kekayaan hanya segelintir orang saja. Kurang dari 1% dan itu bukanPrabowoSubiantoyang bicara, itu adalah Bank Dunia dan itu saya tuangkan dalam buku saya,ParadoxIndonesia," kataPrabowokemarin.



*(zlf/zlf)*

*
*

*
*

*
*

*
*

*
*

*
*


Kirim email ke