Mau menghilangkan politik identitas tindakan pertama kali harus dilakukan 
menghapus UU Penodaan Agama, ttp kelihatannya koalisi pemerintahan juga 
keenakan menggunakan politik identitas sambil berteriak prihatin.

---In GELORA45@yahoogroups.com, <j.gedearka@...> wrote :

 
 
 
 
 
http://mediaindonesia.com/read/detail/208395-jangan-hancurkan-indonesia-dengan-politik-identitas
 
http://mediaindonesia.com/read/detail/208395-jangan-hancurkan-indonesia-dengan-politik-identitas
 
 Jangan Hancurkan Indonesia dengan Politik 
 Identitas Penulis: Pro/Ant/P-1 Pada: Sabtu, 05 Jan 2019, 04:10 WIB Politik dan 
Hukum 
 
 
  
http://www.facebook.com/share.php?u=http://mediaindonesia.com/read/detail/208395-jangan-hancurkan-indonesia-dengan-politik-identitashttp://twitter.com/home/?status=Jangan Hancurkan Indonesia dengan Politik 
Identitas 
http://mediaindonesia.com/read/detail/208395-jangan-hancurkan-indonesia-dengan-politik-identitas
 via @mediaindonesia" class="ygrps-yiv-1164453384custom-soc2 
ygrps-yiv-1164453384icon-text 
 
http://disk.mediaindonesia.com/thumbs/1200x-/news/2019/01/d6f3c8f89e443cc9305c104cd11f5c6d.jpg
 MI/M. Irfan
 
 KETUA Fraksi NasDem DPR Ahmad HM Ali berharap Indonesia tak mengalami 
kehancuran karena politik identitas berbasis SARA. Indonesia memang bukan 
Rwanda yang mengalami kehancuran akibat isu SARA, tetapi sejumlah kemiripan 
kondisi disampaikannya telah menampakkan rupa atas figur, fitur, teknologi 
media massa, hinaan, dan ujaran kebencian.
 Pria yang menjabat sebagai Bendahara Umum Partai NasDem ini menyampaikan 
pentingnya kewaspadaan atas tragedi Rwanda di Indonesia. Dirinya mengingatkan 
bagaimana pena dan lisan lebih tajam dari pedang, bahkan gelegar efeknya lebih 
dahsyat daripada dentuman bom.
 “Indonesia dibangun di atas kesadaran akan keberagam­an. Kesadaran akan 
keberagaman itulah yang mendasari para pendiri bangsa memilih Bhinneka Tunggal 
Ika sebagai moto dan salah satu pilar negara bangsa Indonesia. Sebuah dasar 
kebangsaan yang tidak hanya akomodatif, tetapi terbukti visioner,” ujar Ali.
 Menurutnya, menguatnya politik identitas akan menjadi insentif dan imperatif 
bagi tumbuh suburnya iklim politik yang tak lagi mementingkan pengajuan politik 
gagasan untuk merawat dan memajukan kehidupan bersama, baik oleh aktor-aktor 
politik, partai-partai politik, maupun publik itu sendiri.
 “Program politik yang rasional dan terukur dikesam­pingkan, digantikan isu-isu 
identitas yang tak memiliki korelasi struktural kuat atas problem kemiskinan, 
kesenjangan dan diskriminasi dalam kehidupan publik.’’
 Mendagri juga bereaksi dengan banyaknya berita bohong dan fitnah yang 
ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
 “Saya minta kepada Ka­bareskrim, siapa pun harus dicari, diusut yang memfitnah 
Pak Jokowi sebagai Presiden. Bukan sebagai capres, melainkan sebagai Presiden,” 
ujar Tjahjo Kumolo.
 Ia menegaskan lambang negara harus dijaga dan meng­ajak masyarakat melawan 
racun demokrasi, yakni politik uang dan kampanye yang berujar kebencian serta 
mempersoalkan SARA.
 Setiap warna negara, kata Tjahjo, juga berhak melapor ke kepolisian apabila 
merasa dicemarkan nama baiknya. Ia yakin kepolisian akan profesional dalam 
menangani setiap laporan.
 “Saya kira yakinlah kepada Kabareskrim. Sudah sangat profesional,” kata Tjahjo.
 
 
 
  
http://www.facebook.com/share.php?u=http://mediaindonesia.com/read/detail/208395-jangan-hancurkan-indonesia-dengan-politik-identitashttp://twitter.com/home/?status=Jangan Hancurkan Indonesia dengan Politik 
Identitas 
http://mediaindonesia.com/read/detail/208395-jangan-hancurkan-indonesia-dengan-politik-identitas
 via @mediaindonesia" class="ygrps-yiv-1164453384custom-soc2 
ygrps-yiv-1164453384icon-text 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Kirim email ke