https://news.detik.com/internasional/d-3646669/riset-perang-indonesia-1945-1950-belanda-kucurkan-41-juta-euro


Riset Perang Indonesia 1945-1950, Belanda Kucurkan 4,1 Juta Euro

Danu Damarjati - detikNews


Ilustrasi: Salah satu kapal perang Belanda yang tenggelam pada Pertempuran
Laut Jawa 1942, tenggelam saat menghadang invasi Jepang ke Pulau Jawa.
(Royal Navy Official Photographer)


*Leiden* - Tiga lembaga penelitian Belanda akan melanjutkan penelitian
penggunaan kekerasan selama perang dekolonialisasi tahun 1945 sampai 1950
di Indonesia. Penelitian ini berdana Rp 64,8 miliar dan dimulai bulan ini.

Sebagaimana diberitakan situs resmi Universitas Leiden pada 2 Maret 2017
dan diakses detikcom, Minggu (17/9/2017), penelitian ini bakal berlangsung
sampai empat tahun ke depan.

Tiga lembaga penelitian yang terlibat adalah Lembaga Ilmu Bahasa, Negara
dan Antropologi Kerajaan Belanda (KITLV) dari Universitas Leiden, Lembaga
Belanda untuk Penelitian Perang, Holocaust, dan Genosida (NIOD), dan
Lembaga Penelitian Belanda untuk Sejarah Militer (NIMH).

Mereka menyebut dana yang dikucurkan sebesar 4,1 juta Euro. Bila dikonversi
dengan kurs 17 Maret 2017 (1 Euro = Rp 14.334) maka itu sama dengan Rp
58.769.400.000. Bila dikonversi dengan kurs saat ini (1 Euro = Rp 15.814)
maka itu sama dengan Rp 64.840.450.743.

Penelitian kolaboratif ini tak akan memeriksa sisi militer dari serjarah
ini, namun juga bakal memeriksa aksi politik, administratif, serta hukum
Belanda dan Indonesia pada masa-masa itu.

Pada akhir 2016, pemerintah Belanda sudah memutuskan untuk mempersiapkan
penelitian komprehensif dan independen terhadap perang revolusi nasional
Indonesia itu. Pada tahun-tahun belakangan, publikasi ilmiah dan karya
jurnalistik bermunculan. Karya-karya itu menyebut Belanda menggunakan
kekerasan struktural dan berlebihan selama konflik.

"Kita harus melihat baik-baik cermin masa lalu kita," kata Menteri Luar
Negeri Belanda, Bert Koenders, saat mengumumkan proyek penelitian ini.

KITLV akan berkolaborasi dengan sejumlah universitas di Indonesia dan
mengundang para peneliti Indonesia dalam berbagai sub-proyek penelitian
ini. Riset baru ini sudah dimulai sejak 2012, diadakan oleh KITLV sebagai
penelitian aksi militer Belanda di Indonesia periode 1945-1950.

Profesor Universitas Leiden Gert Oostindie telah bertahun-tahun melakukan
lobi untuk menyelenggarakan penelitian ini. Dalam bukunya, 'Soldaat in
Indonesiƫ', dia menunjukkan dasar dokumen personal milik para tentara
belanda, menunjukkan adanya kekerasan saat itu.

"Meski begitu, ada banyak hal yang kita tak pahami sepenuhnya," kata
Oostindie pada tahun lalu. "Misalnya konteks dari kekerasan. Bagaimana para
politisi, pejabat, dan penegak hukum bereaksi?" imbuhnya yang puas dengan
pengumuman kelanjutan penelitian ini.

Kirim email ke