https://investasi.kontan.co.id/news/rupiah-bisa-mengarah-ke-rp-15000-bila-independensi-bi-terganggu#utm_source=kontan.co.id&utm_medium=kgnotif&utm_campaign=rupiah-bisa-mengarah-ke-rp-15000-bila-independensi-bi-terganggu&message_id=a4f01ec6-13dd-44b3-ae7f-4ff1a8a3b4a5&received_count=1



*Rupiah bisa mengarah ke Rp 15.000 bila independensi BI terganggu*


Jumat, 25 September 2020 / 19:51 WIB



Reporter: *Danielisa Putriadita* | Editor: *Wahyu T.Rahmawati*

*KONTAN.CO.ID <http://KONTAN.CO.ID> - JAKARTA. *Nilai tukar rupiah pada
Jumat (25/9) sempat melemah mendekati Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat
(AS) sebelum akhirnya ditutup menguat. Ekonom memproyeksikan secara
fundamental rupiah berpotensi menguat tetapi bisa terganjal melemah ke Rp
15.000 per dolar AS bila revisi UU Bank Indonesia yang mengancam
independensi disahkan.

Mengutip Bloomberg, rupiah sempat melemah ke Rp 14.919 per dolar AS hingga
akhirnya ditutup menguat 0,12% ke Rp 14.872 per dolar AS. Sedangkan kurs
referensi Jisdor hari ini melemah tipis 0,01% ke Rp 14.951 per dolar AS.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana mengatakan, rupiah
sempat melemah karena respons negatif pelaku pasar pada pernyataan The Fed
yang bisa saja menaikkan suku bunga sebelum inflasi capai 2%. Namun, rupiah
kembali bergerak menguat karena pelaku pasar juga mempertimbangkan
kemungkinan adanya stimulus tambahan dari AS. "Stimulus bertambah maka
likuiditas dolar AS juga bertambah, suplai dolar AS naik, rupiah berpotensi
menguat," kata Fikri, Jumat (25/9).

*Baca Juga: **Tekanan dolar AS bikin kurs rupiah melemah 0,94% dalam
sepekan
<https://investasi.kontan.co.id/news/tekanan-dolar-as-bikin-kurs-rupiah-melemah-094-dalam-sepekan>*

Hingga akhir tahun, Fikri menilai fundamental dalam negeri cukup kuat untuk
tidak membawa rupiah melemah ke Rp 15.000 per dolar AS. Tapi, tidak bisa
dipungkiri, revisi UU BI yang mengancam independensi BI berpotensi
berakibat buruk ke nilai tukar rupiah.

Menurut Fikri, revisi UU BI menyulut kekhawatiran pelaku pasar pada
independensi BI yang memiliki otoritas tertinggi dalam menstabilkan
rupiah. "Ada ketakutan independensi BI berkurang sehingga tujuan BI dalam
menjaga tingkat inflasi dan menstabilkan rupiah akan termarjinalkan dengan
masuknya otoritas fiskal," kata Fikri.

ika pemulihan ekonomi berjalan lancar, rupiah berpotensi menguat ke Rp
14.600 per dolar AS. Namun, bila revisi UU BI direspons negatif pelaku
pasar maka rupiah berpotensi melemah ke Rp 15.200 per dolar AS di akhir
tahun.

*Baca Juga:* *IHSG melemah 2,24% sepekan, ini sebabnya
<https://investasi.kontan.co.id/news/ihsg-melemah-224-sepekan-ini-sebabnya>*

Kirim email ke