Re: [GELORA45] Selain Freeport, ini smelter tembaga yang sudah dan akan dibangun di Indonesia

2020-10-15 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Kalau tidak disertai data keuntungan dalam rupiah atau dollar yang masuk ke
pemerintah daerah,
ke pemerintah pusat, pengusaha dan jumlah tenaga yang dapat dipekerjakan,
dan total sumbangannya
pada APBN, sulit dibayangkan besarnya manfaat suatu investasi.

Op do 15 okt. 2020 om 09:21 schreef Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com
[GELORA45] :

>
>
> Masih ada berapa banyak ton cadangan emas di Freeport?
>
> *https://industri.kontan.co.id/news/selain-freeport-ini-smelter-tembaga-yang-sudah-dan-akan-dibangun-di-indonesia
> *
>
> Selain Freeport, ini smelter tembaga yang sudah dan akan dibangun di
> Indonesia
>
> Kamis, 15 Oktober 2020 / 10:23 WIB
>
> Reporter: *Ridwan Nanda Mulyana* | Editor: *Handoyo .*
>
> *KONTAN.CO.ID  - JAKARTA*. PT Freeport Indonesia
> (PTFI) bukan satu-satunya perusahaan yang sudah memiliki smelter tembaga di
> Indonesia. Tercatat, ada dua smelter tembaga yang sudah beroperasi di
> Indonesia..
>
> *Pertama*, PT Smelting. Smelter tembaga yang berlokasi di Gresik ini
> merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban PTFI untuk mendirikan smelter
> sesuai dengan Kontrak Karya (KK(
>
> Smelter yang mulai didirikan sejak tahun 1996 dan mulai produksi komersial
> pada 5 Mei 1999, ini memiliki kapasitas input 1.000.000 juta ton konsentrat
> tembaga dan memproduksi 300.000 katoda tembaga.
>
> PTFI memiliki 25% saham di PT Smelting, yang mayoritas sahamnya dipegang
> oleh Mitsubishi Materials Corp. sebesar 60,5%.
>
> *Baca Juga: Bukan Antam ataupun INCO, ini penguasa terbesar pangsa pasar
> nikel nasional
> *
>
> *Kedua*, smelter tembaga yang beroperasi di Maluku, yakni PT Batutua
> Tembaga Raya. Smelter yang beroperasi pada 2014 tersebut memiliki kapasitas
> input bijih oksida sebanyak 1.400.000 ton, dan memproduksi 25.000 ton
> katoda.
>
> Staff khusus Menteri ESDM bidang Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy
> Arief membeberkan, pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), IUP Khusus
> (IUPK) dan Kontrak Karya (KK) tembaga tercatat ada 24 perusahaan. Sedangkan
> pemegang IUP eksplorasi tembaga berjumlah delapan perusahaan.
>
> Namun, hanya ada tiga perusahaan tambang yang memasok ke dua smelter
> tembaga tersebut. Yakni PT Freeport Indonesia, PT Amman Mineral, dan PT
> Batutua Kharisma Permai.
>
> Lebih lanjut, Irwandy bilang, banyak perusahaan tambang tembaga yang tidak
> bisa bertahan, ditambah lagi tidak memiliki kemampuan untuk membangun
> smelter.
>
> "Dari hulu ke hilir kita tidak bisa berdiri sendiri. Padahal ada 8 IUP
> eksplorasi, 24 yang produksi, tapi nggak jalan. Mereka juga nggak mampu
> bangun smelter," jelas Irwandy dalam webinar yang digelar Rabu (14/10).
>
> Lebih lanjut, Irwandy bilang, banyak perusahaan tambang tembaga yang tidak
> bisa bertahan, ditambah lagi tidak memiliki kemampuan untuk membangun
> smelter.
>
> "Dari hulu ke hilir kita tidak bisa berdiri sendiri. Padahal ada 8 IUP
> eksplorasi, 24 yang produksi, tapi nggak jalan. Mereka juga nggak mampu
> bangun smelter," jelas Irwandy dalam webinar yang digelar Rabu (14/10).
>
> Dengan adanya smelter-smelter tembaga yang baru, diharapkan akan
> menghidupkan kembali perusahaan-perusahaan tambang tembaga untuk memasok
> kebutuhan smelter baru tersebut.
>
> Saat ini, ada dua proyek smelter tembaga besar yang sedang berjalan.
> *Pertama*, smelter tembaga PTFI. Proyek yang berlokasi di JIIPE Gresik,
> Jawa Timur tersebut rencananya memiliki kapasitas 2 juta ton konsentrat
> tembaga per tahun. Tapi hingga September, progresnya baru mencapai 5,86%.
>
> *Baca Juga: Freeport Memilih Jalan Tengah yang Terjal di Masa Pandemi
> *
>
> *Kedua*, proyek smelter milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Smelter
> AMNT yang berlokasi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) direncanakan
> memiliki kapasitas input sebesar 1 juta ton per tahun dan dapat
> ditingkatkan hingga 1,6 juta atau 2 juta ton per tahun.
>
> Merujuk paparan Irwandy, ada juga proyek Wetar/Morowali AIM yang punyai
> oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Pada Februari 2020, MDKA sudah
> menandatangani MoU dengan Eternal Tsingshan Group untuk membentuk
> perusahaan patungan (JV) yang akan mengembangkan pabrik untuk mengolah
> bijih dari tambang Wetar milik perusahaan.
>
> Selanjutnya, berdasarkan paparan dari Kementerian Perindustrian, ada juga
> proyek smelter tembaga di Kalimantan Tengah. Proyek milik PT Kalimantan
> Surya Kencana itu sedang dalam tahap Feasibility Study (FS).
>
> Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono
> menekankan, ketahanan sumber daya dan cadangan tembaga di Indonesia harus
> diperkuat. Dalam data yang dipaparkan, meski berada di posisi tujuh negara
> yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia, namu

[GELORA45] Selain Freeport, ini smelter tembaga yang sudah dan akan dibangun di Indonesia

2020-10-15 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
Masih ada berapa banyak ton cadangan emas di Freeport?

*https://industri.kontan.co.id/news/selain-freeport-ini-smelter-tembaga-yang-sudah-dan-akan-dibangun-di-indonesia
*

Selain Freeport, ini smelter tembaga yang sudah dan akan dibangun di
Indonesia

Kamis, 15 Oktober 2020 / 10:23 WIB

Reporter: *Ridwan Nanda Mulyana* | Editor: *Handoyo .*

*KONTAN.CO.ID  - JAKARTA*. PT Freeport Indonesia
(PTFI) bukan satu-satunya perusahaan yang sudah memiliki smelter tembaga di
Indonesia. Tercatat, ada dua smelter tembaga yang sudah beroperasi di
Indonesia.

*Pertama*, PT Smelting. Smelter tembaga yang berlokasi di Gresik ini
merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban PTFI untuk mendirikan smelter
sesuai dengan Kontrak Karya (KK(

Smelter yang mulai didirikan sejak tahun 1996 dan mulai produksi komersial
pada 5 Mei 1999, ini memiliki kapasitas input 1.000.000 juta ton konsentrat
tembaga dan memproduksi 300.000 katoda tembaga.

PTFI memiliki 25% saham di PT Smelting, yang mayoritas sahamnya dipegang
oleh Mitsubishi Materials Corp. sebesar 60,5%.

*Baca Juga: Bukan Antam ataupun INCO, ini penguasa terbesar pangsa pasar
nikel nasional
*

*Kedua*, smelter tembaga yang beroperasi di Maluku, yakni PT Batutua
Tembaga Raya. Smelter yang beroperasi pada 2014 tersebut memiliki kapasitas
input bijih oksida sebanyak 1.400.000 ton, dan memproduksi 25.000 ton
katoda.

Staff khusus Menteri ESDM bidang Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy
Arief membeberkan, pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), IUP Khusus
(IUPK) dan Kontrak Karya (KK) tembaga tercatat ada 24 perusahaan. Sedangkan
pemegang IUP eksplorasi tembaga berjumlah delapan perusahaan.

Namun, hanya ada tiga perusahaan tambang yang memasok ke dua smelter
tembaga tersebut. Yakni PT Freeport Indonesia, PT Amman Mineral, dan PT
Batutua Kharisma Permai.

Lebih lanjut, Irwandy bilang, banyak perusahaan tambang tembaga yang tidak
bisa bertahan, ditambah lagi tidak memiliki kemampuan untuk membangun
smelter.

"Dari hulu ke hilir kita tidak bisa berdiri sendiri. Padahal ada 8 IUP
eksplorasi, 24 yang produksi, tapi nggak jalan. Mereka juga nggak mampu
bangun smelter," jelas Irwandy dalam webinar yang digelar Rabu (14/10).

Lebih lanjut, Irwandy bilang, banyak perusahaan tambang tembaga yang tidak
bisa bertahan, ditambah lagi tidak memiliki kemampuan untuk membangun
smelter.

"Dari hulu ke hilir kita tidak bisa berdiri sendiri. Padahal ada 8 IUP
eksplorasi, 24 yang produksi, tapi nggak jalan. Mereka juga nggak mampu
bangun smelter," jelas Irwandy dalam webinar yang digelar Rabu (14/10).

Dengan adanya smelter-smelter tembaga yang baru, diharapkan akan
menghidupkan kembali perusahaan-perusahaan tambang tembaga untuk memasok
kebutuhan smelter baru tersebut.

Saat ini, ada dua proyek smelter tembaga besar yang sedang berjalan.
*Pertama*, smelter tembaga PTFI. Proyek yang berlokasi di JIIPE Gresik,
Jawa Timur tersebut rencananya memiliki kapasitas 2 juta ton konsentrat
tembaga per tahun. Tapi hingga September, progresnya baru mencapai 5,86%.

*Baca Juga: Freeport Memilih Jalan Tengah yang Terjal di Masa Pandemi
*

*Kedua*, proyek smelter milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Smelter AMNT
yang berlokasi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) direncanakan memiliki
kapasitas input sebesar 1 juta ton per tahun dan dapat ditingkatkan hingga
1,6 juta atau 2 juta ton per tahun.

Merujuk paparan Irwandy, ada juga proyek Wetar/Morowali AIM yang punyai
oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Pada Februari 2020, MDKA sudah
menandatangani MoU dengan Eternal Tsingshan Group untuk membentuk
perusahaan patungan (JV) yang akan mengembangkan pabrik untuk mengolah
bijih dari tambang Wetar milik perusahaan.

Selanjutnya, berdasarkan paparan dari Kementerian Perindustrian, ada juga
proyek smelter tembaga di Kalimantan Tengah. Proyek milik PT Kalimantan
Surya Kencana itu sedang dalam tahap Feasibility Study (FS).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono
menekankan, ketahanan sumber daya dan cadangan tembaga di Indonesia harus
diperkuat. Dalam data yang dipaparkan, meski berada di posisi tujuh negara
yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia, namun cadangan tembaga
Indonesia hanya sekitar 3% dari total cadangan tembaga di dunia.

*Baca Juga: Dukung hilirisasi, Menperin dorong pengembangan smelter
Freeport di JIIPE Gresik
*

Per Juli 2020, total sumber daya bijih tembaga Indonesia sebesar 15,08
miliar ton sedangkan sumber daya logam sebesar 48,98 juta ton. Adapun,
total cadangan bijih tembaga sebesar 2,63 miliar ton dan cadangan log