Video Viral Media Sosial, Anak-anak Berteriak Bunuh si Ahok


  
|  
|   
|   
|   |    |

   |

  |
|  
|   |  
Video Viral Media Sosial, Anak-anak Berteriak Bunuh si Ahok
 Video viral di media sosial yang merekam anak-anak berteriak bunuh si Ahok itu 
diduga diambil saat pawai menyam...  |   |

  |

  |

 

Yuliawati , CNN IndonesiaKamis, 25/05/2017 18:48 WIB   
   - Sebarkan:
    
   - 
    
   - 
    
   - 
Ilustrasi anak-anak berpawai. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)Jakarta, CNN Indonesia 
-- Sebuah video viral di media sosial yang merekam gambar anak-anak berpawai 
sembari berteriak dengan kalimat yang mengandung kekerasan. Anak-anak yang 
berpakaian putih secara berkelompok itu berteriak ‘bunuh si Ahok sekarang 
juga’. 

Ahok, nama populer Basuki Tjahaja Purnama, merupakan terdakwa kasus penodaan 
agama yang saat ini menjalani hukuman dua tahun penjara.

Video diduga diambil saat pawai menyambut bulan Ramadan di sekitar kawasan 
Jakarta, Rabu (24/5). Dalam video yang diambil saat malam hari itu tampak 
anak-anak dan orang dewasa berpakaian serba putih berpawai sembari membawa 
bendera dan obor. 

Pawai ini diduga sebelum ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Namun, 
belum diketahui lokasi diambilnya video tersebut.

Sebelumnya Ketua Komisi Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait 
mengungkapkan kekhawatirannya atas disebarkannya benih-benih kebencian 
berdasarkan aspek keagamaan yang menjamah anak-anak usia dini.

| 
Lihat juga:
Komnas PA Khawatir, Anak Mengolok Teman dengan Sebutan Kafir |

Arist mengatakan di beberapa daerah muncul fenomena anak-anak mengolok temannya 
yang berbeda agama dengan sebutan kafir. 

"Kasusnya sama seperti bullying, tetapi kini verbalnya didasari identitas 
keagaaman. Itu mengkhawatirkan sekali," kata Arist, Jumat (12/5). 

Selain mengolok teman, Arist menemukan fenomena anak-anak yang mempersoalkan 
identitas kafir. Dia mengatakan Komnas PA pernah mendapat aduan dari guru 
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mengajak murid-muridnya mengunjungi suatu 
mll. 

"Mestinya kan muncul pertanyaan, mal itu apa gunanya. Tapi ada pertanyaan, itu 
malnya orang kafir atau bukan? Yang punya seagama atau tidak? Itu kan 
mengerikan," tutur Arist. 

Arist menyatakan kaget bukan kepalang saat mendapat laporan tersebut. Dia tidak 
menyangka bahwa benih kebencian yang bernuansa agama sudah mengontaminasi anak 
usia dini. Fenomena ini, kata Aris, terjadi di hampir semua provinsi.

Kirim email ke