Iya betul Tiongkok sedang berkiprah menjadi imperialis!! Tapi matanya si Chan terus ditutup sendiri...ah itu bukan imperialis!! hanya negeri kuat yang berjuang buat kemakmuran bersama.... Kemakmuran bersama neneklu!! 99 tahun ngangkangi daerah Laos juga buat kemakmuran bersama??? Ngibulin dan Ngusirin kaum petani Laos dari tanah dan rumahnya, juga buat kemakmuran bersama?? Kemakmuran mbahmu!!! Kok kamu tidak berkomentar tentang film ini??? Coba keluarkan argumentasi membela praktek kolonial ini... Laos: On the Borders of the Empire - People and Power | | | | | |
| | | | | Laos: On the Borders of the Empire - People and Power Laos: On the Borders of the Empire - People and Power Mandarin is the language of choice among its residents and... | | | | On Sunday, February 11, 2018 2:37 PM, "'Chan CT' sa...@netvigator.com [temu_eropa]" <temu_er...@yahoogroups.com> wrote: Hahahaa, ... ini nenek tidak berhasil melihat RRT menggunakan kekuatan dan kemampuannya bertarung menggempur imperialisme AS dimanapun dia berkiprah, ...! RRT sedang membuat langkah pertama menjadi NEGARA-KUAT didunia, yang berkemampuan gempur musnahkan imperialisme, bukan menjadikan dirinyanya imperialisme! Prinsip JALAN SUTERA, Satu Sabuk Satu Jalan yg dipegang adalah Maju Bersama, Menang Bersama dan Untung Bersama, ... From: Tatiana Lukman Sent: Sunday, February 11, 2018 9:15 PMTo: Chan CT ; Yahoogroups ; Daeng ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Harry Singgih ; Farida Ishaja ; Gol ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; in...@ozemail..com..au ; Billy Gunadi ; Oman Romana ; Harsono Sutedjo ; da...@telia.com ; Sie Tik Tan ; Sahala Silalahi ; Tjoa ; Andreas Sungkono ; GELORA_In ; Nunu Nugroho Subject: Re: [GELORA45] Usir WTO dari Argentina! Ha...ha...haa... Sekarang pakai alasan kondisi negara lain-lain!! Ya memang lain!!! Buka mata mu!!!!!NEGARA TIONGKOK ADALAH KEKUATAN IMPERIALIS YANG SEDANG BERKEMBANG!!! NEGARA ARGENTINA SEKARANG DIPEGANG OLEH kelas BORJUASI kanan , ANTEK IMPERAILIS AS. Nah, lain lagi KONDISI NEGERI DAN RAKYATnya!! Argentina sebagai negeri sedang terus diekplotasi oleh para multinasional yang didukung Imperialis...Argentina sedang dijadikan perkebunan soya transgenik.... , padahal rakyatnya tidak makan kacang kedelai!!!!Argentina sedang diubah dari negeri pengexpor gandum dan daging menjadi negeri pengekspor kacang kedele!!!! Kondisi rakyatnya: terus menurun menjadi miskin papa!!! Maka itu mereka terus mengorganisasi dirinya untuk mengembangkan perjuangan rakyat anti-imperialis dan anti sosial-imperialis!!! Pergi sana bergaul dengan orang-orang progresif ARgentina!!! Ha...ha..maunya hanya ngeloni orang-orang remo Tiongkok!! Nih, baca pendapat dari Amerika latin tentang Tiongkok... Tiongkok sudah membuat langkah pertama menuju imperialisme. Tkk telah mengirim kapal; perangnya ke Timur Tengah dengan dalih melindungi kapalnya dari pambajak Somali.... Tiongkok, bukannya mempersatukan Dunia Ketiga melawan imperialisme AS, tapi malah mem'bully negeri-negeri tetangganya dan sedang bersaha menjadi partner kecilnya AS dalam mendominasi dunia.... Sebuah negeri kapitalis besar yang "berkembang" menjadi imperialis, hal ini berdasarkan pada perkembangan logis dari kapitalisme. Tidak terkecuali dengan Tiongkok kapitalis yang "berkembang".... China has made the first move towards imperialism. It has sent warships to the Middle East on the pretext of protecting its shipping vessels from Somali pirates. It is building the first of many aircraft carriers. Its aggregate investments outside of China will soon surpass the investments it receives from the rest of the world. Instead of uniting the Third World against U..S. imperialism, China is acting like a bully to its neighboring countries, and it is trying to become a junior partner of the U.S. in world domination. The U.S. is very conflicted about the rising economic power of China. On the one hand, it needs the cheap labor for its multinationals in China. On the other hand, it sees China as a potential threat to its “top dog” position in the world. Imperialism is not merely a bad choice that some people make. A large “developed” capitalist country is an imperialist country based on the logic of capitalist development. And a “developed” capitalist China is no exception. In order to be “developed,” China will sooner or later have to come into conflict with the current status quo. Eventually this will lead to inter-imperialist war, although not necessarily between China and the U.S. It will be a war about who is to be thetop dog among all developed imperialist countries: the U.S., European countries, Japan, Russia, or China. It is too early to tell how the powers will line up, but the domination of the world by the U.S. for another 50 years is highly unlikely. The fall of the U.S. will not be peaceful, and the rise of China or the reemergence of Russia will not be peaceful either. On Sunday, February 11, 2018 1:56 PM, Chan CT <sa...@netvigator.com> wrote: Inilah nenek yang tidak bisa melihat setiap negara, setiap orang mempunyai kondisi yang berbeda-beda dan boleh-boleh saja bersikap dan menentukan sendiri strategi-taktik dalam menghadapi WTO atau apa saja untuk memperjuangkan kepentingan negara dan bangsanya! TIDAK MESTI apalagi harus bersikap sama dengan negara lain, ...! RRT sesuai dengan kondisi dan kemampuannya bertarung dalam WTO, sekalipun AS bermaksud gempur ekonomi RRT dengan neoliberalisme yg dijalankan, ternyata beberapa tahun terakhir malah AS sendiri kewalahan dengan dibanjiri barang-barang Made In China! Bukan hanya beberapa tahun yl. ban mobil RRT yg akhirnya harus dikenai pajak tinggi, sekarang baja, mesin cuci juga dikenai pajak tinggi. Bahkan elektronik RRT tidak boleh masuk AS! Coba bilang siapa yang kepepet dalam persaingan ekonomi di WTO yg terjadi? Hehehee, .... From: Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Sunday, February 11, 2018 6:55 PMTo: Yahoogroups ; Daeng ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Harry Singgih ; Farida Ishaja ; Gol ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; in...@ozemail.com.au ; Billy Gunadi ; Oman Romana ; Harsono Sutedjo ; da...@telia.com ; Sie Tik Tan ; Sahala Silalahi ; Tjoa ; Andreas Sungkono ; GELORA_In ; Nunu Nugroho Subject: [GELORA45] Usir WTO dari Argentina! Momentumnya sudah lewat, tapi untuk si Chan yang ngotot membela kaum remo Tiongkok. Siapa yang harus keluar dari tempurungnya???? Lihat, Chan , bagaimana rakyat Argentina menuntut WTO (OMC dalam bahasa Spanyol) keluar dari ARGENTINA... Usir WTO dari Argentina!Di Argentina, negeri tempat lahirnya “guerrillero heroico” Che Guavara, Desember adalah bulan terjadinya banyak protes dan demonstrasi rakyat berbagai sektor melawan kebijakan berbagai lembaga imperialis dan juga kebijakan pemerintah Argentina sendiri. Pesta Natal dan Tahun Baru dirayakan secara umum dan luas sehingga kebutuhan rakyat pada bulan Desember jauh lebih besar dari pada bulan-bulan sebelumnya. Tapi kebijakan Pemerintah justru tidak meme-nuhi kebutuhan itu. Begitulah kata kawan-kawan Argentina. Dari tanggal 10 sampai dengan 13 Desember 2017, Argentina menjadi tuan rumah KTT ke-11 Organi-sasi Perdagangan Dunia (WTO). Negeri-negeri industri maju dan korporasi transnasionalnya menggunakan WTO untuk meraih peraturan baru guna mencapai kesepakatan perdagangan bebas lainnya. Tujuannya sudah tentu untuk lebih memperluas dan memperkuat hak dan wewenang perusahaan transnasional, mengintensifkan perampasan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) dunia guna mencegah krisis over-produksi sistem kapitalisme monopoli global yang berikut. Kenyataan dengan jelas membuktikan bahwa keberadaan WTO selama 22 tahun telah menye-babkan kehancuran mata pencaharian ratusan juta petani dan nelayan miskin di negeri-negeri Asia, Afrika dan Amerika Latin. Berbagai macam organisasi massa dan lembaga di dunia yang sadar bawah WTO adalah alat kaum imperialis telah dan akan terus dengan aktif berjuang me-lawan dan menuntut dibubarkannya WTO. Sebagaimana juga lembaga imperialis lainnya seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional, WTO adalah musuh rakyat sedunia. Ketika WTO menyelenggarakan KTT ke-9 di Bali, Desember 2013, berbagai ormas progresif na-sional dan internasional mengadakan People’s Global Camp Against WTO (Kemah Rakyat Sedu-nia). Argentina tidak ketinggalan! KTT ke-11 WTO dinyatakan ‘non-grata’ oleh banyak ormas dan lembaga nasional dan interrnasional yang berkumpul di Buenos Aires sejak tanggal 8 De-sember. Seminar Anti-Imperialis Revolusioner Ketiga diselenggarakan oleh Liga Internasional Perjuangan Rakyat Chapter Argentina dari tanggal 8 sampai dengan 10 Desember. Tema pokok dibagi dalam 5 blok besar. Blok pertama tentang HAM, penindasan dan persekusi terhadap perjuangan rakyat dan masyarakat adat dan tahanan politik. Salah satu subtema penting dalam blok ini adalah perjuangan Bangsa Mapuche yang selama tiga abad membela haknya untuk hidup dalam sistim sosial, politik, budaya dan kepercayaan komunitas kolektifnya melawan, pertama, Imperium Inca, kemudian penjajah kolonial Spanyol dan dewasa ini, Negara Argentina dan Chili. Wilayah bangsa Mapuche menjadi terpisah oleh terbentuknya Chili dan Argentina selama pen-jajahan kolonial Spanyol. Tema pokok dalam blok kedua adalah Imperialisme dan kaum reaksi di Amerika Latin dan perlawanan rakyat. Dalam blok ini seorang kawan dari Venezuela menjelaskan keadaan politik dan ekonomi aktuil di negerinya Hugo Chavez dan sambutan Jose Maria Sison sebagai Ketua ILPS. Kesehatan dan Lingkungan menjadi tema blok ketiga dengan tiga pembicara dari Argentina dan satu dari Filipina. Tema pokok blok keempat adalah krisis imperialisme yang dibagi dalam empat subtema. Subte-ma pertama adalah pemerintahan Trump, perang agresi dan kemungkinan perang antar-impe-rialis. Subtema kedua diisi oleh wakil dan jubir Republik Demokratis Rakyat Korea yang turut serta melalui Skype di mana dijelaskan situasi serta perlawanan rakyat Korea terhadap intimi-dasi dan ancaman perang serta blokade dan sanksi ekonomi kaum imperialis guna mencekik dan menghapus RDRK dari muka bumi. Subtema ketiga adalah konfrontasi di Timur Tengah dengan perang agresi, perlawanan rakyat dan kompetisi antara kekuatan imperialis yang dijelaskan oleh seorang profesor, wartawan dan ahli dalam masalah Timur Tengah dari Chili. Subtema keempat adalah strategi perlawanan rakyat Palestina melawan Zionisme yang diurai-kan oleh seorang peneliti dan penulis blog dari Uruguay. Blok terakhir berhubungan dengan peringatan seratus tahun Revolusi Oktober Bolshevik. Tema “Warisan Revolusi Oktober dan hubungannya dengan Trotskisme dan Revisionisme Modern” merupakan makalah yang diajukan oleh wakil dari Indonesia dan Venezuela. Seminar Anti-Imperialis Revolusioner Ketiga ditutup hari minggu, 10 Desember, dengan pawai besar melawan WTO. Jam dua siang ribuan peserta aksi dari berbagai organisasi massa dan partai politik berangkat dari Obelisco, sebuah monumen sejarah yang dibangun tahun 1936 dan dianggap sebagai ikon kota Buenos Aires. Pawai menyusuri Avenida 9 de Julio, jalan raya paling lebar di dunia. Bendera dan panji berbagai organisasi berkibar ditiup angin cukup kencang sehingga panas matahari terasa berkurang. Ditengah-tengah tambur yang ramai ditabuh, slogan-slogan anti-WTO, anti-kapitalisme dan anti-imperialisme diteriakkan. Semua orang, laki-laki dan perempuan, tua dan muda dan anak-anak jalan dengan penuh semangat. Tak terasa sampailah kami pada barisan polisi dan tentara bersenjata lengkap, siap menghadang jalan maju pawai. Di belakang mereka terlihat kendaraan militer berwarna hitam yang pasti tak akan ragu-ragu bergerak jika pawai bermaksud maju menerobos halangan yang dipasang alat keke-rasan Negara. Pawai terus maju sampai berhadap-hadapan dengan barisan polisi dan tentara. Lagu-lagu revolusioner dinyanyikan, slogan-slogan diteriakkan dan tambur terus ditabuh. Tiba-tiba terdengar aba-aba. Berhenti slogan, nyanyian dan tambur. Para wakil dari berbagai organisasi massa dan serikat buruh mulai berpidato. Semua mengutuk keberadaan WTO sebagai alat korporasi multi-nasional dan kaum imperialis yang telah dan akan terus menyengsarakan rakyat jika rakyat ti-dak berjuang menuntut pembubarannya. Sementara itu di Plaza del Congreso, sebuah lapangan di depan gedung Parlemen, berbagai macam ormas dan lembaga menyelenggarakan Festival dengan panggung budaya melawan WTO. Setelah ikut pawai besar, kami sempat turut serta dalam Festival. Sebuah grup musik menyanyikan lagu-lagu revolusioner. Las Madres de la Plaza de Mayo (Ibu-ibu Lapangan Mei) juga hadir dan mengucapkan pidato yang mendorong semangat untuk terus melanjutkan per-juangan sampai kemenangan tercapai. Dari tanggal 11 sampai dengan 13 Desember, sebagai bagian dari “Seminggu Aksi Global Melawan WTO” yang sudah dimulai tanggal 7 Desember, diselenggarakan KTT Rakyat dengan tema:”Usir WTO—Bangun Kedaulatan” di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Buenos Aires. Ber-bagai macam forum, seminar, debat dan diskusi serta loka karya digelar dengan tema , antara lain “Hak dan Kedaulatan Vs Perdagangan Bebas, Utang dan Kekuasaan Korporasi”, “Interna-sionalisme dan Solidaritas di Benua Amerika Kita, Lawan Kapitalisme”, “Kedaulatan dalam Pen-didikan”, “Kedaulatan dalam Sanitasi, Dampak Neoliberalisme pada Kesehatan”, “Perdagangan Bebas dan Mega-Korporasi, Implikasi Agribisnis pada HAM dan Kedaulatan Pangan”, “Senjata yang Membunuh Rakyat Palestina dan Menindas Rakyat Argentina adalah Zionisme dan WTO”, “Imperialisme dan Militerisme”. Tanggal 12 Desember, mulai jam 6 sore, rakyat kembali turun ke jalan. Pawai berangkat dari Plaza del Congreso. Manifestasi hari itu jauh lebih besar dari pada yang sudah diorganisasi tanggal 10 desember. Pawai menyusuri jalan raya Callao menuju Obelisco. Setelah berjalan kurang lebih dua jam sampailah pawai di Obelisco. Para peserta aksi berkebangsaan asing tidak diijinkan terus ikut pawai, demi menjaga keselamatan. Para warga asing diminta untuk belok ke kanan dan jalan menyusuri jalan raya 9 de Julio menjauhi Obelisco. Tiba-tiba terdengar suara berisik kendaraan polisi dan tentara yang mondar mandir dan diselingi bunyi tembakan. Penindasan alat kekerasan Negara dimulai. Perundingan KTT WTO berakhir 13 Desember tanpa dokumen deklarasi umum karena gagal mengatasi perbedaan pendapat yang membawanya ke jalan buntu. Sebelum KTT WTO, rakyat Argentina sudah mulai turun ke jalan untuk menentang reformasi tenaga kerja dan pensiun yang diajukan oleh presiden Macri, boneka kaum burjuasi besar Ar-gentina dan imperialisme AS. Reformasi tenaga kerja berarti jam kerja diperpanjang, kontribusi majikan untuk pensiun para pekerjanya berkurang, mempermudah majikan untuk memecat pekerjanya tanpa pesangon. Dengan kata lain menghapus hasil perjuangan kelas pekerja Argen-tina yang telah dicapai dalam periode sejarah sebelumnya. 29 November yang lalu di seluruh Argentina sudah dimulai protes dan manifestasi menentang reformasi tenaga kerja dan pensiun.. Selesai dengan manifestasi menentang WTO, rakyat Argen-tina meneruskan perlawanannya menentang rencana reformasi pemerintah neoliberal Macri. 14 Desember, pagi hari berbagai macam organisasi politik dan sosial serta konfederasi sindikal turun ke jalan dan menjadi bagian dari pawai raksasa menuju gedung Parlemen untuk menga-wal perdebatan parlementer yang sedang berlangsung . Namun kekuatan polisi dan tentara menghalangi para peserta aksi untuk mendekati Parlemen. Maka terjadilah dorong mendorong antara para demonstran dan tentara serta polisi yang berusaha membubarkan konsentrasi ribuan manusia di sekeliling Parlemen dengan paksa dan kekerasan. Polisi dan tentara mulai memukul, menyemprot air dan gas air mata dan menembak. Tekanan massa rakyat membuat Parlemen menunda keputusan tentang reformasi tenaga kerja dan pensiun. Penundaan sementara ini telah membuat pimpinan CGT (konfederasi terbesar di Argentina) membatalkan pemogokan yang rencananya akan dilaksanakan 16 Desember. Peng-khianatan pimpinan CGT kepada kelas pekerja lebih lanjut tercermin dengan kesediaannya untuk menerima reformasi tenaga kerja dan pensiun. Sikap pimpinan birokrat CGT ini sama sekali tidak mengejutkan karena sesuai dengan sifat kelas dan keberpihakannya. Namun terdapat konfederasi sindikal yang lebih militan yang menyatakan pemogokan kereta api dan metro selama 24 jam, dimulai 18 desember, jam 12 siang sampai keesokan harinya. 18 Desember, rakyat turun lagi ke jalan walaupun sudah terjadi penindasan ketika mereka menggelar pawai dan mengepung Parlemen. Polisi dan tentara kembali mengerahkan segala alat kekerasannya, mobil penyemprot air dan gas air mata, pasukan dengan anjing-anjingnya yang sudah dilatih untuk menerkam dan melukai peserta aksi. Pemukulan, penembakan dan penangkapan terjadi bahkan terhadap orang-orang yang hanya kebetulan saja berada di sekitar daerah di mana terjadi “pertempuran” yang berlangsung selama lima jam. Seorang pemudi dalam perjalanan pulang dari tempat kerjanya ditangkap, dipukul dan dipaksa naik ke dalam mobil polisi. Kira-kira 45 orang ditangkap. 19 Desember, setelah bersidang selama 17 jam dan 12 jam perdebatan, Parlemen dengan 128 suara menerima reformasi tenaga kerja dan pensiun menjadi undang-undang. 116 suara meno-lak dan 2 abstein.Hari depan yang lebih baik dan cerah bagi kelas pekerja memang sangat sulit dapat diperjuangkan di Parlemen sebuah pemerintahan yang anti-rakyat. Akhirnya rakyat akan sadar jalan tepat mana yang harus diambil guna membela hak dan kepentingannya. (Tatiana Lukman) Lihat video ini Chan!!! Rakyat Argentina menentang WTO!!!! WTO musuh rakyat!!!! Manifestación en Buenos Aires contra la OMC - parte 1/2 - YouTube | | | | | | | | | | | Manifestación en Buenos Aires contra la OMC - parte 1/2 - YouTube | | | | Incidentes en la marcha contra la OMC | | | | | | | | | | | Incidentes en la marcha contra la OMC | | | | Yang kepalanya ditutup dengan duk putih adalah ketua dari "Las Abuelas de la Plaza de Mayo" . Nenek-nenek, tapi semangat tetap tinggi menentang Imperialisme!!! Hanya si remo chan yang menjajakan kolaborasi dengan imperialisme dan semua lembaga internasionalnya!!Dan disebelah kirinya adalah Adolfo Perez Esquivel, pemenang hadiah Nobel 1980, juga hadir dalam manifestasi menentang WTO dan G20.Lihat semua ini Chan!!! Ini hanya contoh kecil bagaimana rakyat membenci dan melawan lembaga-lembaganya imperialis!! Tiongkok menjadi bagian dari lembaga internasional tersebut, maka Tkk juga menjadi bagian dari musuh rakyat sedunia!!! Ajukan argumentasi untuk membantah ini!!! #yiv6890707902 #yiv6890707902 -- #yiv6890707902ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-mkp #yiv6890707902hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-mkp #yiv6890707902ads {margin-bottom:10px;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-mkp .yiv6890707902ad {padding:0 0;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-mkp .yiv6890707902ad p {margin:0;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-mkp .yiv6890707902ad a {color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-sponsor #yiv6890707902ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-sponsor #yiv6890707902ygrp-lc #yiv6890707902hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-sponsor #yiv6890707902ygrp-lc .yiv6890707902ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6890707902 #yiv6890707902actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6890707902 #yiv6890707902activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6890707902 #yiv6890707902activity span {font-weight:700;}#yiv6890707902 #yiv6890707902activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6890707902 #yiv6890707902activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6890707902 #yiv6890707902activity span span {color:#ff7900;}#yiv6890707902 #yiv6890707902activity span .yiv6890707902underline {text-decoration:underline;}#yiv6890707902 .yiv6890707902attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6890707902 .yiv6890707902attach div a {text-decoration:none;}#yiv6890707902 .yiv6890707902attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv6890707902 .yiv6890707902attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6890707902 .yiv6890707902attach label a {text-decoration:none;}#yiv6890707902 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv6890707902 .yiv6890707902bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6890707902 .yiv6890707902bold a {text-decoration:none;}#yiv6890707902 dd.yiv6890707902last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6890707902 dd.yiv6890707902last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6890707902 dd.yiv6890707902last p span.yiv6890707902yshortcuts {margin-right:0;}#yiv6890707902 div.yiv6890707902attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv6890707902 div.yiv6890707902attach-table {width:400px;}#yiv6890707902 div.yiv6890707902file-title a, #yiv6890707902 div.yiv6890707902file-title a:active, #yiv6890707902 div.yiv6890707902file-title a:hover, #yiv6890707902 div.yiv6890707902file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6890707902 div.yiv6890707902photo-title a, #yiv6890707902 div.yiv6890707902photo-title a:active, #yiv6890707902 div.yiv6890707902photo-title a:hover, #yiv6890707902 div.yiv6890707902photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6890707902 div#yiv6890707902ygrp-mlmsg #yiv6890707902ygrp-msg p a span.yiv6890707902yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv6890707902 .yiv6890707902green {color:#628c2a;}#yiv6890707902 .yiv6890707902MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv6890707902 o {font-size:0;}#yiv6890707902 #yiv6890707902photos div {float:left;width:72px;}#yiv6890707902 #yiv6890707902photos div div {border:1px solid #666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv6890707902 #yiv6890707902photos div label {color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv6890707902 #yiv6890707902reco-category {font-size:77%;}#yiv6890707902 #yiv6890707902reco-desc {font-size:77%;}#yiv6890707902 .yiv6890707902replbq {margin:4px;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-mlmsg select, #yiv6890707902 input, #yiv6890707902 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-mlmsg pre, #yiv6890707902 code {font:115% monospace;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-mlmsg #yiv6890707902logo {padding-bottom:10px;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-msg p#yiv6890707902attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-reco #yiv6890707902reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-sponsor #yiv6890707902ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-sponsor #yiv6890707902ov li {font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-sponsor #yiv6890707902ov ul {margin:0;padding:0 0 0 8px;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-text {font-family:Georgia;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-text p {margin:0 0 1em 0;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv6890707902 #yiv6890707902ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none !important;}#yiv6890707902